"Salah nggak sih kalau kita suka sama sahabat sendiri?"
-Celine Pracha Elanor-
***
Adzan magrib telah berkumandang. Walaupun dirinya dalam keadaan sakit, kewajiban seorang muslim atau muslimah yang satu ini tidak bisa di tinggal maupun di tolerir.
Selepas sholat berjamaah yang di imami Ero, Celine di paksa sang bunda untuk beristirahat. Selama sakit, Celine tidak boleh mengikuti pengajian rutin, cukup mendengarkan nya dengan baik. Lantunan ayat suci Al-Qur'an pun terus Naya bacakan untuk kesembuhan putrinya.
Ero masuk ke kamar Celine, dan memberitahukan kalau ada Byan dan syabil di ruang tamu, "biar bunda aja" putusnya. Naya segera membaca shodaqallah sebelum menutup kitab suci.
Naya melangkahkan kaki nya memasuki ruang tamu, "Assalamualaikum" sapa wanita paruh baya berhijab tosca itu, Syabil dan Byan bersalaman bergantian, "Wa'alaikumsalam"
"Mau njenguk Celine, yah?" tanya nya basa basi, "iya, Tan. Ada?"
"Ada, di kamar dia. Masuk aja, tante bikin minum dulu" Byan dan Syabil berlalu ke kamar Celine. Kamar serba biru itu pintunya terbuka lebar, agar tak menimbulkan fitnah jika menemui tamu di dalam kamar.
Obrolan kecil antara ke tiga nya pun mengalir bagai air. Naya datang membawakan bubur serta tiga minuman hangat yang biasa kalian sebut, Teh.
"Makasih, Tante" ucap syabil
"Sama-sama. Celine makan dulu, habis itu di minum obatnya" pesan Naya lalu pergi meninggalkan ketiga nya. Celine hanya menatap bubur itu nanar. Harus berapa lama lagi ia memaksa makanan itu masuk ke dalam mulut nya yang terasa sangat pahit?
"Gimana? Udah baikan?" tanya Syabil saat melihat Celine masih pucat, "lumayan"
"Kok kamu bisa sakit, sih? Kemaren kan yang pingsan aku, bukan kamu"
"Kehujanan pas pulang. Kesorean rapat OSIS"
Syabil hanya manggut-manggut, "aku kira kamu diapain sama dia" tunjuknya pada Byan. Celine tertawa keras. Wajah datar Byan menjadi bahan fitnah Syabil kali ini,
"Bwahahaha. Enggak kok, gue emang dari kemaren nggak enak badan. Untung aja pas penilaian Basket gue nggak drop. Eh pulang kena hujan malah tumbang" jelasnya
"Tuh, dengerin. Bukan gue! Sukanya su'udzon sih"
"Makanya, kalau di tanya ngasih penjelasan yang detail, jelas, singkat. Mudah di pahami, mudah di cerna otak. Biar nggak buruk sangka. Dasar!" Syabil mencibir. Entah kenapa, tadi dirinya merengek minta ini itu pada byan saat di pasar kota, sekarang? Kembali jutek seperti semula. Wanita memang selalu ingin di mengerti tanpa mau mengerti.
"Tadi nya sih, kita mau ke sini nya nanti habis isya. Cuman, yah gitu Tante Marina ngadain makan malem" jelas syabil sambil menyuapkan sesendok bubur pada Celine.
"Kok?"
"Aku di titipin mama di rumah Byan. Orang rumah lagi pada pergi. Mama nggak percaya aku bisa mandiri" Celine hanya tersenyum mengejek. Ingin tertawa tapi takut syabil tersinggung. "Kenapa?"
"Enggak. Lucu aja, masa lo segede ini belum bisa mandiri" katanya spontan. Syabil mengerucutkan bibir, Celine terus saja menahan tawa nya. Byan pun sama, menyembunyikan tawa nya di belakang Syabil.
***
Hari kamis adalah hari yang paling di nantikan anak kelas dua belas, dimana di hari ini, anak-anak di wajibkan menggunakan seragam olahraga untuk melakukan senam rutin. Itu berarti pelajaran hanya di mulai dari jam ke-5 samapai jam ke-7.
Celine telah siap di lapangan bersama syabil. Mereka berbaris bersama siswi yang lain, "bentar yah, Cel" pamitnya
"Kenapa?" Syabil memperlihatkan ponselnya pada Celine, Devan's calling
"Jangan lama-lama, Bil" peringatnya yang hanya di acungi jempol Syabil. Langkahnya menjauh dari Celine. Mengangkat telfon dari calon tunangannya,
"Syabil mana?" pertanyaan itu berhasil membuat pandangan Celine beralih fokus pada Byan, "lagi ngangkat telfon" Byan menatap Celine bingung, "dari?"
"Kak Devan" Byan menatap nanar minuman berwarna orange itu. Niatnya ingin memberikan minuman ini pada Syabil, tapi...........Yah sudah lah.
"Nih, buat lo"
"Buag gue? Nggak ah, bukan nya lo kesini mau ngasih itu ke Syabil? gue bisa beli sendiri"
"Mumpung, ada yang ngasih gratis. Rejeki tuh gak boleh di tolak" Byan terus saja menyodorkan minuman itu di hadapan Celine, "gue tau, lo beli ini buat Syabil. Jadi lo kasih aja ke dia. Gue beli sendiri nanti" katanya dan hendak berlalu mengikuti barisan yang lainnya
Tangan Celine di cengkram kuat byan, sampai kini mereka berhadapan. "Kalau gue beli khusus buat lo, gimana? Lo atau Syabil tuh sama, sama-sama sahabat gue. Ambil atau gue buang?" tanya dengan tajam. Apa? Sahabat?!
Celine merasa tercelus hatinya. Sahabat? Ayolah Celine! Ini hanya masalah air! Jangan baper! Alhasil Celine menerima minuman itu dengan merebutnya kasar dari tangan byan. "Gadis pinter" katanya mengacak rambut Celine
"Ih! Byan! Rambut gue!" teriaknya kala byan pergi dari hadapannya dengan senyum yang mengembang.
Celine selalu suka saat dia di dekat Byan. Rasa damai selalu menjadi teman hati nya saat itu. Saat dimana ia berhasil mendapat perlakuan manis Byan. Mungkin, hal sekecil itu tak ada makna nya bagi Byan. Tapi dengan hal itu, berhasil membuat jantung Celine memompa darah lebih banyak. Jantung nya serasa bergetar hebat. Berdetak lebih keras dari sebelumnya.
Salahkan ia menempatkan hati untuk Byan?
*****
Assalamu'alaikum.
Hay, mas byan dan dua wanita cantik balik lagi nyapa kalian. Gimana?Vote+coment yah. Terimakasih :)
Aku mau cerita sedikit dong. Huhft! Hari ini aku ngerasa gerah hati bangetttttt. Rasanya resah, sedih, gelisah. Nggak tau kenapa :(
Aku suka banget sama dunia nulis. Aku mikir kali aja pas hati ku lagi kacau aku pindah ke dunia tulis, galau ku hilang. Eh, ternyata malah makin jadi.
Dan sekarang gini, nulis nggak ada mood sama sekali. Semuanya berjalan sesuai apa yang aku tulis tanpa banyak pertimbangan.
Maaf yah kalau kurang greget. Lagi galau bangetttttt:((((
Mohon sebarkan energi positif dong. Biar authornya nggak galau.
Terimakasih,
***
Dari seorang remaja yang lagi gerah hati dan nahan ngantuk akibat shock karena ujian praktek
Tegal, 20 februari 2019
20.10 WIB
Indonesia
KAMU SEDANG MEMBACA
[DCRe-2] Senja Kelabu
Ficção Adolescente[Season 2 SELESAI] Konten Remaja Islami ❤😊 Kisah cinta segitiga yang terjadi diantara persahabatan mereka, membuat semua apa yang sudah terjalin menjadi kacau berantakan. Syabilla, gadis berusia 16 tahun ini memulai persahabatan nya bersama Celine...