35. Memulai Baru °A

939 28 0
                                    

"Atas nama cinta, seperti cinta-Nya pada hamba-hamba-Nya. Aku persilahkan kamu masuk ke dalam seluruh hidup ku, terutama hati ku"

***

Bandar udara Internasional Berlin-Schönefeld.

Flughafen Schönefeld Airport, Berlin, Jerman.

Kaki jenjang putih mulus dengan sepatu berhak tebal setinggi 5cm, kini telah berdiri tegap di area bandar udara. Ia mulai menyeret koper berukuran sedang nya menuju pintu luar. Mencari taksi untuk ia naiki agar sampai di tempat tujuan.

Mami's Calling.

Tombol hijau itu ia seret ke kanan, "halo, Mi" sapa nya,

"halo, sayang. Udah sampe Bandara?" tanya nya dengan khawatir.

"Alhamdulillah, udah, Mi. Baru nyampe" ucap nya seraya terus menarik kopernya.

"Syukurlah. Nanti, kalau udah naik taksi, alamat nya langsung di kasihin sopir nya, yah. Biasa nya kalau jam segini Byan masih di kampus. Tapi, kalau kamu mau langsung ke asrama nya juga gak pa-pa. Terserah kamu" pesan nya,

"iya, Mi. Ini aku udah dapet taksi. Aku jalan dulu" Ucap nya setelah koper nya masuk ke bagasi taksi.

"Iya, sayang. Hati-hati di jalan, yah. Kabari Mami kalau kamu udah ketemu Byan"

"Iya, Mi. Mami nggak perlu khawatir, Aku bisa"

"Iya, sayang. Pokok nya harus terus ngabarin"

"Iya, Mami. See you"

"See you, sweety"

Langkah nya tergesa memasuki taksi. Setelah panggilan terputus, Syabil memasukkan handphone nya ke dalam tas selempang berukuran sedang yang ia bawa.

Syabil langsung memberitahukan alamat asrama Byan pada sang sopir. Taksi itu segera melaju keluar area bandara menuju tempat yang di tuju.

Pandangannya lurus ke arah luar jendela mobil. Memandang gedung-gedung tinggi bergaya eropa itu. Diri nya tengah mesinkronisasikan hati dan pikiran nya menjadi satu. Semoga, keputusan nya kali ini benar.

***

Laki-laki berdarah Jerman itu, kini tengah berdiri di antara pembatas taman kampus sekaligus menatap kolam hias di hadapan nya. Pikiran nya selalu melayang memikirkan Syabil. Semarah itukah Syabil?

"Albyan!"

Laki-laki berdarah Jerman itu menoleh ke sumber suara. Di sana, ada seorang gadis yang kemarin lusa ia tolong, Syera Ainina Neumann.

Gadis itu berjalan menghampiri, "kemarin aku nyari kamu di kampus. Tapi, nggak ada" ucap nya setelah sampai di hadapan Byan.

"Ah, iya. Kemarin nggak ada jadwal. Lagian, pemadatan kampus kan belum di mulai buat mahasiswa baru" jelas Byan.

"Kamu mahasiswa baru?" tanya Syera kaget,

"Iya. Tahun ini baru masuk"

[DCRe-2] Senja KelabuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang