32. Jodoh Pasti Bertemu

839 39 0
                                    

"Seberapa jauh kamu pergi. Seberapa kuat kamu menghindar, dan seberapa yakin kamu untuk perpisahan kita. Jika Tuhan telah menuliskan takdir kita. Aku dan kamu akan tetap bersama."

***

Andai engkau tau

Betapa ku mencinta

Selalu menjadikan mu

Isi dalam doa ku

Ku tahu tak mudah

Menjadi yang kau pinta

Ku pasrahkan hati ku

Takdir kan menjawab nya

Jika aku bukan jalan mu

Ku berhenti mengharapkan mu

Jika aku memang tercipta untuk mu

Ku kan memiliki mu

Jodoh pasti bertemu.

By: Afgan.

***

Tangan putih nya terus membolak-balikkan lembaran demi lembaran Al-Qur'an di hadapannya. Mulut nya tak pernah berhenti membaca dan otak nya tak pernah berhenti mengingat firman Allah.

"Salah, Celine. Huruf 'kha' nya agak panjang 2 harokat" peringat Ustadzah yang tengah mengecek hafalan Celine.

Celine diam sejenak dan mengulang lagi. Ustadzah di depan nya hanya mampu tersenyum saat Celine lancar membacakan dan menghafalkan ayat suci Al-Qur'an.

"Alhamdulillah, sudah lancar. Minggu depan hafalan lembar berikut nya, yah. Panjang pendek nya lebih di perhatikan lagi"

"Baik Ustadzah. Terimakasih banyak"

"Sama-sama. Ustadzah pamit dulu, mau siap-siap ngurus seminar nanti sore" pamit nya,

"Ustadzah Dewi jadi panitia juga?" tanya Celine heran.

"Enggak, jadi panitia nya anak-anak panti" Celine mengangguk-angguk paham.

"Yaudah, Ustadzah pergi dulu, Assalamualaikum"

"Wa'alaikumussalam."  Celine beranjak dari duduk nya dan keluar dari masjid. Berjalan menuju ruangan Tante nya. Semalam, Zahra meminta Celine untuk menemui nya di kantor kepengurusan.

Setalah mengucapkan salam, Celine segera mendatangi Zahra.

"Ini, undangan dari yayasan Al-Hikmah. Yayasan ini akan melakukan kerjasama sebagai donatur untuk yayasan panti kasih kita. Kamu tau kan, kalau panti kasih sama yayasan Az-Zahra ini dulu nya hadiah dari mertua tante?" Celine mengangguk paham. "Nah, tante juga mau bangun yayasan lagi di daerah lembang. Rumah orang tua tante dulu. Rumah nya Oma yang sekarang kan di sewakan, lah tante mau nya rumah itu di jadikan yayasan baru"

"Bagus dong, Tan. Bisa buat ladang jariyah tante"

"Amin. Semoga. Tante cuma mau bantu mereka-mereka yang kurang beruntung. Jadi,..."

Celine masih menunggu ucapan Zahra, "jadi apa?"

"Jadi, undangan ini tante kasih ke kamu. Kamu bisa kan wakilin tante ke pertemuan ini? Tante harus ngurus acara khaul nanti malem, terus nanti sore ada seminar hafidz-hafidzoh. Belum lagi jadwal panti. Tante sibuk, nggak bisa kesana"

[DCRe-2] Senja KelabuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang