29. Menikah

975 33 0
                                    

"Terimakasih, telah menyelamatkan aku dan semuanya. Tapi, maaf, aku belum bisa"

***

Derap langkah kaki nya mulai tergesa memasuki bandara. Tak henti-henti nya ia menelfon seseorang di sana, namun tak kunjung di angkat.

"Bule sunda!! Lo di mana, sih?" gerutu nya dengan terus mencoba menelfon dan mengedarkan pandanganya ke seluruh penjuru mencari seseorang.

"Reyhan!"

Laki-laki itu berbalik badan mencari sumber suara. Di sana, laki-laki sepantarannya datang dengan tas ransel dan koper kecil.

"Lo kemana aja, hah?!"

"Gue baru nyampe, nyet! Gue tadi lewat loket 3, soalnya kalau loket 1 penuh. Makanya muter dulu" jelas nya dengan membenarkan tas nya.

"Lo udah lama ya? Sori, deh" ucap nya menepuk bahu Reyhan.

"Kagak, sih. Baru sampai juga" cingiran khas Reyhan berhasil membuat tangan kekar Byan mendarat sempurna di kening nya. Byan menjitak keras Reyhan.

"Sakit, Byan!" ucap nya dengan mengusap jidat nya yang agak panas.

"Alay, lo!" Byan meletakkan koper nya di samping Reyhan kemudian bersiap pergi,

"Eh!! Mau kemana?!" teriak Reyhan saat Byan sudah menjauh.

"Ke toilet. Gue titip bentar"

"Kek cewek lo dikit-dikit ke kamar mandi!"

Byan tak menjawab. Dia hanya melambaikan tangan nya sebagai tanda agar Reyhan diam.

Sepeningal Byan, Reyhan mencoba mencari tetap duduk di dekat sana. Ia menemukan kursi panjang dekat pintu pembatas. Ia menarik koper kecil Byan dan mulai duduk di sana.

Ting! Sebuah notif chat berbunyi dari handphone Reyhan. Ia segera membuka nya.

Shasa Alina
Kak, lo dimana? Buruan kesini!

Reyhan Pradana
Gue lagi di bandara jemput Byan. Acara ijab qobul nya udah mulai?

Shasa Alina
Kak Syabil nggak jadi nikah. Calon nya kabur ke Jepang. Tadi, Ero bilang gitu.

"Astaghfirullah!!" teriak Reyhan kaget.

"Gitu aja kaget. Gue nepuk bahu lo pelan kali. Lebay dasar!" ejek Byan yang sudah kembali.

"Eh, kutu Anoa! Gue kaget bukan karena itu. Gue udah tau kali lo jalan ke sini. Kan keliatan!" gerutu nya tanpa menoleh ke arah Byan. Ia sedang mengetikan balasan pada adik sepupu nya itu dan menanyakan beberapa info. Kenapa batal nikah? Kenapa calon nya pergi ke Jepang?

"Terus?"

Reyhan tidak banyak berkata setelah mendapatkan informasi yang cukup. Ia segera menyeret koper Byan. "Eh! Rey! Mau di bawa ke---"

"Berisik lo! Kita harus cepet sampai ke rumah nya Syabil!" potong Reyhan dengan berjalan tergesa di ikuti Byan.

"Lah kenapa? Palingan dia juga udah ijab qobul. Kita kan datang ke sana sebagai tamu bukan sebagai saksi. Kalem aja deh, Nyet!"

[DCRe-2] Senja KelabuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang