30. Sekat Pembatas

918 34 1
                                    

"Biarkan aku memasuki hati mu dan menyakinkan mu bahwa semua yang terjadi tidak harus kamu sesali."

***

"Seharusnya kamu nggak usah melakukan hal bodoh kayak gini!" tegas nya saat langkah kaki laki-laki itu mulai menjauh hendak memasuki kamar mandi.

Setelah menggendong nya dan menurunkan dirinya di atas ranjang lebar dan empuk. Laki-laki itu kemudian mengecup sekilas kening gadis nya dan berlalu. Namun, belum sampai lima langkah, perkataan gadis yang kini telah resmi menjadi istri nya menghentikan langkah  nya.

"Kamu bodoh! Kamu bodoh Albyan!!!" teriak nya pada Byan.

Syabil mulai menangis sesesukan di balik tangkupan tangannya. "Seharusnya kamu nggak mengiyakan permintaan Eyang sama Oma!!! Kamu nggak perlu kasihan sama aku dan mau jadi pengantin pengganti! Karena aku nggak mau di kasihani!" tegas nya lagi.

Byan hanya mampu diam. Ia mendengarkan dengan seksama apa yang Syabil ungkapkan.

"Keluarga kamu yang minta"

"Seharusnya kamu nggak mengabulkan nya!"

Byan berbalik badan dan mendekat ke arah Syabil. Ia berjongkok mensejajarkan tubuh nya dengan tubuh istri nya yang tengah menunduk dalam tangis.

"Stop, By!" ucap nya kala Byan ingin menyentuh tangan nya.

"Syabil"

Syabil memalingkan muka nya dari tatapan Byan. Ia tak mau menatap laki-laki di hadapannya.

"Aku menikahi kamu bukan hanya karena keluarga kamu yang minta. Bukan pula karena aku kasihan sama kamu. Aku melakukannya tulus dari hati"

Syabil berbalik menatap tajam mata Elang Albyan, dengan senyum kecut, sekilas menertawakan diri nya dan diri Byan, "Apa?! Cinta?! Bullshit!."

Kini, Syabil tak mau lagi mengenal cinta, berteman dengan cinta, mempercayai cinta dan menjalin cinta. Semua nya halu! Cinta itu cuma kebodohan yang nggak ada manfaat nya. Cinta itu cuma suatu beban yang bikin orang bodoh. Banyak perempuan mati di luar sana karena cinta buta. Cinta gila. Dan sekarang, Syabil adalah korban pengkhianatan cinta.

"Aku tau kamu marah sama aku. Aku tau kamu kecewa sama semuanya, tapi tolong jangan kamu korbankan pernikahan kita"

"Nggak usah bahas soal kita! Kamu seneng kan? Kamu bisa memanfaatkan situasi ini buat nikah sama aku demi cinta sepihak kamu! Puas?!"

Byan menggeleng. Bukan begitu maksud nya. Byan menikahi Syabil hanya karena ingin melindungi Syabil dari bahaya-bahaya yang entah kapan akan menyerang nya di kemudian hari. Ia ingin melindungi wanita itu lebih leluasa dan lebih berhak lagi.

Syabil berdiri dari duduk nya. Ia berjalan ke arah cermin besar di kamar nya. Hendak melepas kan kain putih panjang yang melekat di badan nya. Sejak acara resepsi belum di mulai, Syabil sudah tidak betah dengan pakaian nya. Berat! Ribet! Rumit! Seperti hidup nya.

"Biar aku bantu" Byan berjalan mendekat ke arah nya.

"Berhenti. Jangan deket-deket!" seketika Byan mengerem pergerakannya.

[DCRe-2] Senja KelabuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang