2. TxT

32.8K 3.6K 635
                                    

Enemy loading...






Sama seperti anak ITZY, TxT juga kalo istirahat suka nongkrong di kantin. Emang ya kantin tuh surganya sekolah.

"Ck, liat aja tuh kelakuannya kek bukan anak berpendidikan aja. Kaki satu diangkat di kursi. Dipikir lagi makan di warteg kali," Beomgyu menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Ryujin yang sedang makan disebrang meja sana.

Soobin yang juga sedang memperhatikan ikut menggelengkan kepalanya, membenarkan letak kacamata bulatnya yang sedikit merosot. Sialnya bukan tampak culun, ia malah terlihat semakin tampan.

Taehyun mengangguk, "Tapi cantik semua, apalagi Lia. Gila, doyan makan banget kek nya tuh cewek. Bisa kali ya gua gebet?"

"Yeu, makan aja masih suka ngutang ke Mpok Yoona juga lu. Sok-sokan mau macarin Lia," ucap yeonjun sembari menjitak kepala Taehyun.

Taehyun mengusap-usap kepalanya, menatap kesal yeonjun. "Sakit goblok!"

"Eh Astagfirullah, gimana mau jadi imam yang baik buat eneng Lia ini gua." Taehyun mengelus-elus dadanya.

"Najis, kesengsem sama Lia gini nih." ujar Kai yang dipelototi oleh Taehyun.

Beomgyu melirik malas Taehyun, "lo mah yang cakep lo gebet semua,"

"elo kaga ngaca?"

"kaga dah," Beomgyu menggeleng, "takut lo pada insecure melihat ketampanan gua."

"Standar ketampanan lo masih dibawah bang Soobin, nepi aja." celetuk Kai kini berganti membuat Beomgyu melotot padanya.

"Cabut duluan gua," ujar Soobin beranjak dari tempat duduknya.

Beomgyu menoleh, tak jadi memberi pelajaran pada si bungsu. "Kemana lo?"

"Kelas."

"Ikut dah gua,"

"Tungguin woy!" Yeonjun ikut berdiri.

"Yang terakhir, bayar jajanan gua." kata Taehyun yang langsung berdiri menyusul Yeonjun.

Kai bergumam kesal, mau tak mau ia yang harus membayar makanan milik Taehyun lalu menyusul kakak-kakaknya.

Saat melewati meja ITZY— alias para cewek cantik ini Soobin sedikit melirik ke arah Lia.

"Ngapain lirik-lirik?! Mau gua colok mata lo?" ketus Lia.

Soobin menghentikan langkahnya, menengok ke kanan dan ke kiri. "Ngomong sama gua?"

"Spesies yang begonya natural nih kek temen sebelahnya," Ryujin ikut angkat bicara, sedikit tersenyum sinis tanpa menghentikan aktivitasnya memakan mie.

Sadar disindir, Beomgyu menatap ke arah ryujin "Nyindir gua neng?"

"Hm?" Ryujin akhirnya menoleh dan tersenyum manis. "Kesindir?"

Beomgyu tersenyum remeh, "preman pasar kek lu ga salah sekolah nih?"

Yeji seketika berdiri, "Maju lu culun!" ujarnya menantang Beomgyu. Yeji memang tidak pandai mengendalikan emosinya, oleh karena itu ia mudah tersulut emosi.

Sedangkan Ryujin tertawa kecil sembari menggelengkan kepala. Ia masih setia menyantap mienya tanpa tersulut emosi dengan kalimat Beomgyu.

Sama seperti Ryujin, Chaeryeong sedari tadi juga hanya menatap malas temannya yang berdebat. Tangannya ia gunakan untuk menopang kepalanya, sesekali tersenyum miring melihat perdebatan kecil itu.

Sangat menghibur.

Kai yang baru saja menyusul, menatap linglung situasi didepannya. Lalu menghela nafas, ia tidak mengerti kenapa mereka tidak bisa akur? Sebenarnya apa yang diributkan? Bagaimana bisa dia mendapatkan Yuna jika dari masing-masing kubu saja selalu perang mulut seperti ini.

"Ga ngerti lagi gua sama kelakuan urakan lo sama temen-temen lo." ucap Soobin menatap dalam Lia.

"ngga ada yang butuh pengertian lo, paham?" Lia berdecih, "pergi sana. ngapain masih disini? lo bikin gua muak."

Soobin hanya bisa menghela nafas, ia melirik ke arah Chaeryeong. "Chaer, jangan lupa nanti kumpul sepulang sekolah."

Chaeryeong hanya menanggapinya dengan deheman. Selepas itu, Soobin beranjak pergi meninggalkan meja ITZY disusul yang lain.

Entah mereka menyadarinya atau tidak, namun perdebatan kecil mereka tadi mampu menarik seluruh perhatian penghuni kantin. Bahkan mpok Yoona yang tengah memasak cilok juga menghentikan aktivitasnya sejenak. Penasaran dengan apa yang sedang didebatkan. Tidak bermanfaat sekali bukan?

Perdebatan antara tukang urakan— ITZY dan TxT adalah hal yang selalu menarik untuk dibahas. Terlebih lagi, ke-lima dari mereka adalah siswa kesayangan sekolah. Siapa memang yang tak mengenal para pemuda tampan itu?

Soobin, ketua OSIS tampan pujaan para siswi. Sifatnya yang penyabar menjadi nilai plus untuknya. Soobin bahkan tak pernah terlihat marah, ia juga ramah pada siapapun. Ia benar-benar memiliki citra yang sangat bagus di seantero sekolah.

Beomgyu, Kapten basket yang hobi banget nyinyir. Berkali-kali membawa timnya menang dalam pertandingan basket antar sekolah maupun kota. Tipikal cowok yang cengengesan, moodmakernya TxT gitu. Paling ga bisa jauh-jauh dari bundanya. Anak bunda.

Yeonjun, dibilang cerdas juga ngga secerdas Chaeryeong ataupun Taehyun. Tapi peran ayahnya besar banget, penyumbang dana terbesar untuk sekolahnya. Itu salah satu hal yang bikin ia disegani disekolah. Cengengesan nya sebelas dua belas kayak Beomgyu, apalagi sifat isengnya yang makin hari makin parah. Selain itu tanpa Yeonjun sadari, hal-hal kecil yang ia lakukan untuk membantu temannya menjadikannya siswa kesayangan Kepala sekolah.

Taehyun, cowok yang doyan banget ngutang ini bukan main cerdasnya. Kadang suka ngga ngerti sama otaknya yang kadang waras kadang gesrek. Taehyun tuh rivalnya Chaeryeong banget, makanya kalo ketemu pasti ngga akurnya. Karena kecerdasannya, ia menjadi murid kesayangannya Pak Suho yang bikin ia dikagumi sama murid lain. Siapa juga yang mau nolak jadi murid kesayangan orang kaya? Satu-satunya lagi.

Kai, cowok blesteran yang ga pernah bisa nerima takdir kalo ia imut ini anak mama. Manja nya masya allah banget kalo udah ketemu nyokap, asalkan engga ada temennya yang liat aja. Jago banget bahasa Inggris nya, penguasa beberapa bahasa asing lain juga. Bakatnya ini berhasil bikin dia nyumbangin beberapa piala untuk sekolah. Satu-satunya murid yang kemampuan berbahasa asingnya ga bisa diremehkan.




Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


sebenernya kalo kalian baca lagi
ada dialog atau kalimat yang aku ubah
hehehe

ada yang baca ulang ngga sih? wkwk



ENEMY [ REVISI ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang