44. After she left

13.9K 1.8K 294
                                    


Enemy loading...

Soobin menoleh saat namanya dipanggil.

Lia mengambil kursi dan mendudukinya.

"ngga makan? Lo kan baru masuk setelah 3 hari izin sakit. Ini kerjaannya di lanjutin nanti aja,"

Soobin tersenyum sekilas, "ngga laper. Kalo ditinggal malah numpuk, gue kan masih ada tanggung jawab sebagai ketua OSIS."

Lia mendesah dan hanya mengangguki jawaban soobin.

"Hueek,"

Lia terperanjat, ia menatap cemas Soobin yang membungkam mulutnya.

"kenapa?"

"gue masuk angin keknya, mual." Soobin memijit pelipisnya.

Lia beranjak dari duduknya, "tunggu sini deh ya, gue beliin makanan dulu."




Lia kembali ke ruang OSIS dengan sebungkus nasi goreng beserta air mineral. Namun, ia tak menemukan keberadaan Soobin disana. Lia memilih kembali duduk ditempatnya semula dan meletakkan makanan diatas meja.

"abis dari mana?" tanyanya saat Soobin kembali dari luar.

"dari kamar mandi."

"lo muntah? Izin aja deh mending, pulang." Lia menatap Soobin dengan raut khawatir. Wajah Soobin sedikit pucat.

"gue gapapa, btw makasih makanannya." soobin mulai memakan nasi goreng, "ini enak banget, bukan punyanya mang kajep kan? Beli dimana deh?"

Lia tersenyum lebar, "oh ini beli di kang jaka itu tempatnya emang agak mojok kebelakang. Tempat langganan gue sama anak-anak. Enak kan? Ryujin suka banget sama tuh nasi goreng."

Kunyahan soobin memelan, ia melirik Lia yang seketika diam.

Lia meneguk ludahnya, "Ryujin ya... " lirihnya.

Bibirnya terangkat untuk tersenyum, "apa kabar dia?"

Namun, wajahnya sudah basah dengan air mata.

Soobin menggeser makanannya. Ia Memeluk lia dengan ragu dari samping, namun tak berkata apa-apa.

Setelah beberapa menit Lia menangis, ia mulai tenang. Soobin tetap memeluknya dan mengelus pelan surai hitam milik Lia.

"maaf," lirih Lia.

Soobin menunduk menatap Lia, "gapapa, nangis aja."

"yaudah lepasin, orang gue udah ga nangis."

Soobin segera melepaskan pelukannya dan berdehem kikuk.

Lia yang melihatnya terkekeh.






"Makan Gyu, lo kek zombie lama-lama" Taehyun menyodorkan segelas teh dan semangkuk bakso pada Beomgyu.

Beomgyu bahkan tak meliriknya, ia malah menopang dagu dan melamun.

"ngga laper."

"ya terus lo ngapain ke kantin??" gemas Yeonjun.

Beomgyu mengedikkan bahunya.

"makan lah, sakit lo nanti. Buru dah mau makan sama apaan? Gue beliin." Kai mengangkat ponselnya bersiap mengorder

Beomgyu menggeleng.

Yeonjun mendesah frustasi, ia menepuk pelan pundak sahabatnya itu.

"gapapa, pelan-pelan. Lo bakal bisa ikhlas, ini bukan salah lo."

Beomgyu menoleh, tersenyum kecil.

Hening, diantara mereka tidak ada lagi yang berani berbicara. Mereka sama-sama masih belum bisa bersahabat dengan kenyataan yang ada.









ENEMY [ REVISI ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang