"INI ENGGA ADA YANG MAU PULANG APA?"Suara menggelegar milik Ryujin berhasil membuat para cowo yang tengah asik bermain diruang tengah mengusap-usap telinganya.
"Ini lo ngusir kita nih?" Tanya Johnny.
"OH GITU OH," kompor Jaehyun.
"Cukup tau abang dek," dramatis Taeyong menggelengkan kepalanya.
Ryujin melotot, "berisik!"
"Bener ternyata kata adek lo John, adeknya Yuta kek preman." ujar Jaehyun.
"Pulang sana kalian, dari pagi disini nyampah doang." ketus Ryujin.
"Dek..." Tegur Yuta
"APA?!"
Yuta tersentak, "apaan sih galak amat. Tuh motornya Hyunjin masih diluar kebasahan lagi tuh kena hujan,"
"Emang semalem hujan?"
"YA LO CEK AJA SONO SENDIRI,"
Ryujin mendengus, ia berjalan ke perkarangan rumah. Dan benar saja, disana masih terdapat motor beserta helm milik Hyunjin. Lalu, semalam dia pulang naik apa?
Entahlah, ia semalam sangat mengantuk hingga langsung tertidur saat tiba dikamar.
Ryujin kembali menghampiri abangnya diruang tengah, "kok motor Hyunjin masih disini? Belum ada yang ngambil?"
Yuta melirik, "lah kok tanya abang? Kan situ yang terakhir kali ngobrol. Untung ngga dicolong orang tuh motor mahal,"
Ting tong!
"Noh ada tamu, bukain pintu sono." ucap Johnny.
Ryujin hanya melempar bantal pada teman abang nya tersebut.
"Loh Yeonjun mau ngapain?" Tanya Ryujin saat membukakan pintu melihat Yeonjun yang tengah tersenyum tipis padanya.
"Mau ngambil motornya Hyunjin," jawab Yeonjun.
Ryujin mengernyit, "kok elo yang ngambil? Emang Hyunjin kemana?"
Yeonjun hanya tersenyum tanpa ingin membalas pertanyaan Ryujin. Baru saja ia berbalik, dari luar pagar Yeji datang bersama Lia.
"Loh Ji? Ngapain nyusul? Kan udah Njun bilang biar Yeonjun aja yang ngambil." Yeonjun menghadang jalan Yeji.
Yeji menatapnya datar, "Minggir."
"Ji pulang ayo!" Lia ikut menarik lengan gadis sipit tersebut.
Sedangkan Ryujin menatap heran ketiganya. "Ada apa si?"
Yeji berjalan mendekat, ia tertawa remeh.
"Ada apa kata lo?"
Ryujin semakin mengernyit, namun sedetik kemudian ia menghela nafas— pasti soal semalam. "Hyunjin udah cerita ya?"
Yeji masih diam dengan wajah dingin yang sama diperlihatkan oleh kembarannya semalam. Sedangkan Yeonjun dan lia memilih diam, membiarkan keduanya berbicara.
"gue mi—"
Plak!
Satu tamparan yang cukup keras mendarat dipipi kiri Ryujin. Bahkan suaranya berhasil membuat Yuta dan teman-temannya menghampiri mereka.
"Bahkan gue rasa satu tamparan ngga akan sepadan sama apa yang lo lakuin ke kakak gue." ucap Yeji dengan nafas yang memburu, menahan rasa amarah yang berontak ingin meledak.
"Lo sadar apa yang lo lakuin? Lo sahabat gue, gue percaya sama lo. Dan lo malah nyakitin kakak sahabat lo sendiri? Padahal gue khawatir lo yang bakalan disakitin, ternyata gue salah."
KAMU SEDANG MEMBACA
ENEMY [ REVISI ] ✓
FanfictionMereka tidak suka satu sama lain. Untuk sekedar menyapa pun enggan. Itzy yang muak terus dibandingkan dengan TxT dan TxT yang jengah melihat kelakuan urakan Itzy. Lantas, dengan tiba-tiba mereka dipersatukan ke dalam sebuah pertunjukan drama yang h...