16. YUNA MAU!!

16K 2.2K 168
                                    


Enemy loading...

Setelah beradu pendapat hingga saling lempar barang. TxT dan Itzy kini lebih tampak akur, mereka sudah sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Sang pemilik rumah juga nampak tak keberatan dengan kerusuhan yang disebabkan oleh temannya. Yuna malah setia menampilkan gigi putihnya, tertawa melihat kelakuan mereka.

"Nih lo berdua mending hafalin dialognya, pahamin alur ceritanya biar gampang pas gladi bersih nanti." Soobin memberikan lembaran teks dialog drama putri tidur pada Yeonjun dan Yeji.

Yeji mengerucutkan bibirnya, "lah kok kita doang? Yang lain malah asik nyantai gitu."

Soobin mendudukkan dirinya disamping Chaeryeong, "karna lo sama Yeonjun itu peran utamanya. Dapet part lebih banyak, apalagi lo susah banget disuruhnya."

Mau tak mau akhirnya Yeji menurut dengan bibir yang terus bergerak mendumel, juga lengannya yang diseret Yeonjun pergi ke teras karna didalam sangat berisik.

"APE LO?!"

Setelah ruangan sedikit tenang karna Yeji diseret keluar, mereka melupakan Ryujin dan Beomgyu yang saling melotot menatap bengis satu sama lain.

Taehyun memutar bola matanya, tidak mengerti dengan keduanya. Terlebih lagi Beomgyu, temannya itu kadang terlihat seperti menyukai Ryujin namun juga seperti membencinya.

"Hush hush, mending lo berdua ngapalin naskah kayak Yeji sama Yeonjun. Atau ngapain kek, pusing gue liatnya berisik bener," keluh Taehyun.

Ryujin melirik sekilas, lalu kembali bermain ponsel tak peduli. "Ribet."

"Lo sendiri ngapain hah? Nyuruh-nyuruh gue," sahut Beomgyu.

"Ya secara gue pinter, gue mah udah hafal." jawab Taehyun.

Beomgyu berkutat dengan ponsel yang ia miringkan, "Ya udah sam-- YES!" serunya ketika tahu ia memenangkan game kali inim

Sedangkan Kai hanya mengerucutkan bibirnya.

"Kayaknya muffin buatan Yuna udah mateng deh. Yuna ke dapur ya?" Ujar Yuna pada Lia setelah melihat jam tangannya.

Lia mengangguk mengiyakan, seperti biasa dengan mulut yang terus menggerus makanan. Sesekali ia menawarkannya pada Soobin yang sibuk berkutat pada laptopnya, entah mengerjakan apa. Sesibuk itukah ketua OSIS?

Namun hanya dijawab dengan gelengan kepala dan sebuah senyuman, atau dengan lontaran candaan mengenai berat badannya. Seakan melupakan pertikaian perihal masa lalu mereka tadi, kini mereka berdua nampak renyah tertawa bersama.

Tanpa mereka sadari, seseorang disampingnya hanya mampu tersenyum kecut melihatnya.











"Keliatan nya enak nih,"

Yuna yang baru saja mengeluarkan muffin buatan nya dari microwave oven menoleh. Ada Kai disamping nya yang tengah mengamati muffinya.

Kai menyentuh muffinnya, ingin mencobanya. "Ah panas!!"

Yuna tersentak, tanpa pikir panjang ia meraih tangan Kai lalu meniup jarinya yang terlihat merah, "ck, Kai gimana sih? Kuenya kan baru aja keluar dari microwave ya pasti panas lah. Asal megang aja,"

Kai menarik sudut bibirnya, Yuna manis sekali. Apalagi saat sedang kesal dan mengomelinya seperti ini.

Aih gemes banget si bangsat.

"Emm... Yuna?" panggil Kai.

Yuna masih sibuk meniup pelan jari Kai, "hum?"

Kai mendengus, ia menarik tangannya lalu mengangkat dagu Yuna agar melihatnya.

ENEMY [ REVISI ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang