40. Akibat

11.2K 1.6K 114
                                    


Enemy loading...


Sebenarnya masa liburan telah berakhir semenjak dua hari lalu. Namun, Yeji memilih baru masuk pada hari ini. Dan entah bagaimana, kabar seputar Hyunjin menyebar begitu cepat disekolah mereka. Sedari tadi banyak siswa siswi yang bergosip perihal itu, yeji yang biasanya mudah tersulut amarah- kini hanya terus berjalan lurus dengan wajah datarnya.

Yeji sangat malas untuk masuk sekolah. Pertama, ia masih ingin menemani sang kakak. Kedua, ia tidak sudi harus bertemu dengan Ryujin. Mengingat namanya saja, membuat Yeji kesal.

"Kak Yeji!" sapa sang bungsu adik kesayangannya.

"akhirnya kakak masuk juga, aku khawatir." ucap Yuna menampilkan senyumnya.

"lo beneran gapapa?" tanya Lia menghentikan kegiatannya dari memakan cemilan.

Yeji mengangguk kecil, kemudian berjalan ke belakang kelas. Ia meregangkan lehernya kemudian mempernyaman posisinya untuk duduk.

"Yuna lo duduk sama gue ya,"

Yuna berkedip, "tapi aku duduk sama kak Chaer,"

Yeji mengangguk, "oke, kalo gitu Lia ma gue."

"kak Ryujin gimana?"

Lia tersedak makanannya, ia lupa memberitahu Yuna masalah sebenarnya. Gadis manis itu hanya tau bahwa Hyunjin sedang koma. Tapi, Lia juga tidak bisa begitu saja menceritakannya. Ia tak tau bagaimana perasaan Yuna saat mengetahui kedua kakak andalannya saling bermusuhan.

"oh lo masuk?"

Suara Chaeryeong membuat Lia bernafas lega. Setidaknya Chaeryeong membuat Yeji teralihkan dari pertanyaan Yuna.

Yeji hanya berdehem.

"dari mana lo?" tanya Lia.

Chaeryeong duduk dikursi sebelah yuna, "Osis,"

Lia membulatkan bibirnya.

"Kak Ryu sini! Ngapain duduk disitu?"

Spontan, seluruh penjuru mata menuju pada Ryujin yang baru saja datang dan duduk didekat pintu.

Ryujin tak menjawab, ia hanya tersenyum kecil dan sibuk mendengarkan lagu.

Yeji melirik Ryujin, ia tersenyum sinis.

"gue kira masih punya malu buat ngga masuk,"

Ryujin bergeming, ia tetap membaca novel dengan earphone ditelinganya.

Merasa kesal, Yeji bangkit dari duduknya dan berjalan menuju bangku Ryujin. Ia berhenti tepat didepan meja Ryujin.

Ryujin melepas earphone nya dan menatap malas Yeji, "apa?"

Yeji tertawa remeh, "look at you, apa lo nangis semalem? Mata lo sembab."

Ryujin tak mengindahkan kalimat Yeji, ia kembali memasang earphone nya.

"lo bahkan ga ngerasa bersalah sama sekali kenapa sok-sok an nangis? Fake banget" ketus Yeji menarik kabel earphone Ryujin hingga terlepas dari telinganya.

"Ngga salah nih? Bukannya elo yang fake ya? Baru peduli sama saudaranya setelah koma. Kemarin-kemarin kemana aja?" balas Ryujin berganti menatap manik mata Yeji.

Yuna yang tak tau apa-apa bergerak gelisah melihat kedua kakaknya bertengkar. Ia ingin melerai, namun ia terlalu takut melakukannya. Terlebih lagi mereka berdua adalah Yeji dan Ryujin. Yuna tak berani, ia juga sangat kebingungan. Bukankan mereka sangat akrab?

ENEMY [ REVISI ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang