Enemy loading...
"Mau boneka ga?"
Chaeryeong menggelengkan kepalanya.
"Kalo tas?"
Chaeryeong kembali menggelengkan kepalanya.
Taehyun mendengus, "kamu ni ditawarin ini itu ga mau. Mau nya apa si?"
"Kaya punya uang aja sok-sokan mau beliin aku," balas Chaeryeong.
"Tau nih, utang di mpok Yoona tuh dibayar dulu." celetuk Yeonjun.
Taehyun mendelik tajam.
Lia ikut menyahut, "kalo Chaeryeong ngga mau, mending lo beliin gue aja."
"Dih, lo siapa ya?" Ketus Taehyun.
Dengan segera Lia menjambak rambut Taehyun.
"Ya Allah salah apa hamba," rintih Taehyun memegang rambutnya.
"Li," tegur Chaeryeong.
Lia melepaskan jambakannya pada Taehyun. Lantas ia melangkah meninggalkan mereka.
"Dah ah, mau balik gue. Yun ayok, Jisung katanya udah nunggu didepan."
"Dijemput jisung Yun?" Tanya Yeji
Yuna tersenyum, "iya nih kak, mobilnya kak Beomgyu udah diperbaikin juga kok. Duluan ya,"
"Ngapain lo pada liat gue?" Tanya Kai
"Kaga," jawab Soobin mewakili.
Kai mendengus.
"Kaga pada mau beli souvernir apa oleh-oleh gitu?" Tanya Yeonjun menatap teman-temannya
"Gue sama yang lain pada mau balik langsung aja kayaknya. Duluan ye, Bin lo gantian nyetir dong." ujar Beomgyu melempar kunci mobilnya pada Soobin.
"Terus rombongan aa Yeonjun mau langsung balik juga apa gimana nih?" Tanya Yeonjun lagi.
"Gue mau lihat-lihat dulu si. Sambil beliin si Lami boneka," jawab Taehyun.
"Oke dah. Yeji mau beli juga?"
Yeji menggeleng, "engga, mau nunggu dimobil aja."
"Yaudah ayok!"
Yeonjun menarik tangan Yeji pergi menyisakan Taehyun dan Chaeryeong.
"Lami mau boneka kayak gimana emang?" Tanya Chaeryeong melirik Taehyun yang tengah mengamati berbagai macam boneka didepannya.
Taehyun tampak berfikir sejenak, "kasih boneka santet aja kali ya?"
"Ngawur,"
Chaeryeong meraih boneka sapi yang menarik perhatiannya.
"Ngga harus teddy bear kan?"
Taehyun menoleh, "hm? Engga si"
Chaeryeong menunjukkan boneka pilihannya, "kalo ini gimana?"
"Lucu, kayak kamu." kekeh Taehyun.
"Apa si,"
"Kamu suka ini?" Tanya Taehyun melihat-lihat boneka berkarakter sapi tersebut.
"Iya, gembil. Lucu aja gitu, kalo Lami ga suka yang kayak gitu cari lain aja."
"Engga deh, aku beli ini aja." jawab Taehyun.
"Eh ada gantungan kunci lucu nih,"
Taehyun beranjak menuju tempat berbagai gantungan berkarakter lucu menggantung.
"Mau satu ngga?" Tanya Taehyun menoleh pada sang pacar.
"Terserah kamu,"
Taehyun menggerutu, "gitu mulu jawabnya,"
Tangannya beranjak mengambil 3 buah gantungan kunci. Dua diantaranya berkarakter seorang perempuan dan laki-laki yang tengah bersandar pada bulan, sepertinya couple. Dan yang satu bergambarkan sebuah bintang dengan pernak pernik cantik.
Setelah membayar belanjaannya, Taehyun memberikan satu buah gantungan kunci bergambar bintang tersebut pada Chaeryeong.
"Ini buat kamu. Menyinariku seperti bintang ea,"
Chaeryeong menatap jijik taehyun, "cringe banget asli."
"Ya Allah jahatnya,"
"Terus yang dua tadi buat siapa?" Tanya Chaeryeong.
"Hm? Buat aku lah. Dah yuk, ngga enak ditungguin Yeji sama Yeonjun."
Chaeryeong ber 'oh' ria menanggapi jawaban Taehyun. Tentu saja, Taehyun pasti akan memberikan gantungan tersebut pada adiknya. Hei, cowok satu ini ternyata sangat menyayangi adiknya ya?
Ryujin menengadahkan kepalanya melihat keluar jendela mobil. Cuaca sore ini ternyata mendung, sepertinya akan turun hujan.
Matanya berkedip beberapa kali saat tak sengaja melihat orang yang ia kenal tengah berada didepan sebuah restoran.
Ryujin bisa cukup jelas melihat siapa orang tersebut. Karna mobil mereka kini tengah berhenti akibat lampu merah.
Alisnya terangkat naik. Kenapa ada Hyunjin dan Heejin disana? Sedang apa mereka berdua?
Bola matanya membulat saat melihat Heejin memeluk Hyunjin. Laki-laki itu hanya diam saja, bahkan ia menelusupkan kepalanya pada ceruk leher Heejin.
Ryujin terkesiap, saat sebuah tangan menggenggamnya hangat. Ia menoleh, menatap Beomgyu yang tengah tersenyum padanya.
Ryujin melirik kembali Hyunjin sekilas, matanya kini menatap kosong ke depan dengan tangan yang masih setia digenggam oleh Beomgyu. Ia menyenderkan kepalanya pada bahu Beomgyu. Memejamkan mata, keputusannya telah bulat. Secepat mungkin, ia akan mengakhiri hubungannya dengan Hyunjin.
Tanpa mereka sadari, bahwa sebenarnya ada sepasang mata yang tengah mengawasi mereka dari balik kaca spion mobil.
"Psst, kai" lirih Soobin melajukan mobilnya setelah lampu lalu lintas berganti berwarna hijau.
"Hm,"
"Lo liat juga kan? Jangan-jangan mere—"
"Groohhk,"
Soobin spontan menoleh, matanya menangkap Kai yang tengah tertidur diiringi dengkuran kerasnya.
DORONG KAI KELUAR MOBIL DOSA GA SI?
KAMU SEDANG MEMBACA
ENEMY [ REVISI ] ✓
FanfictionMereka tidak suka satu sama lain. Untuk sekedar menyapa pun enggan. Itzy yang muak terus dibandingkan dengan TxT dan TxT yang jengah melihat kelakuan urakan Itzy. Lantas, dengan tiba-tiba mereka dipersatukan ke dalam sebuah pertunjukan drama yang h...