5. Beomgyu dan kakak ipar, katanya

25.3K 2.9K 327
                                    


Enemy loading...




Semilir angin menyapu rambut pendek sebahu milik Ryujin. Ia kini tengah berada didepan gerbang sekolahnya menunggu angkutan umum lewat. Yuna sudah pulang terlebih dahulu bersama Lia yang ikut menebeng dan sayangnya tak searah dengan rumah Ryujin. Yeji? ia diantar oleh Yeonjun, meskipun tadi Yeji sempat menolak mentah-mentah tawarannya. Chaeryeong? Entah kemana perginya gadis itu, Ryujin tak melihatnya selepas keluar dari aula.

"Tega banget anjing si abang nyita motor gua. Udah ga mau jemput lagi, jadi ngegembel dipinggir jalan kan gua." gerutu Ryujin menyisir rambutnya kebelakang.

Ini semua karna Ryujin tertangkap basah oleh Yuta tengah ikut balap liar.

Langit sudah mulai gelap, tidak mungkin Ryujin tetap berdiri disitu menunggu angkutan umum jurusan rumahnya. Sialnya lagi, ponselnya mati jadi dia tidak bisa memesan ojek online atau minta bantuan.

Kaki jenjangnya masih melangkah menapak trotoar, sesekali menendang kerikil ke sembarang arah. Ayolah, Ryujin sudah mulai putus asa. Yang benar saja dirinya harus pulang jalan kaki?

"Naik,"

Suara berat itu membuat Ryujin menoleh, ia menatap cowok disampingnya. Seperti tidak asing, Beomgyu?

"Duluan gua cuy!" Suara Taehyun dan deru motornya sesaat mengalihkan perhatian mereka. Disusul Soobin yang melambaikan tangannya, menyusul Taehyun. Beomgyu hanya mengangguk mengiyakan.

"Tindik dikuping lo bikin lo budek ya?" Suara ketus Beomgyu berhasil menyadarkan lamunan Ryujin yang sedari tadi menatap punggung Soobin beserta motornya. Sedikit terpesona oleh ketampanan Soobin.

Atau malah dirinya merasa familiar dengan Soobin? Rasanya seperti Ryujin begitu dekat dengannya... ah entahlah!

"Ck, naik cepetan." Beomgyu jadi dibuat kesal sendiri.

Ryujin melirik sinis Beomgyu, "Kok maksa?"

"Udah bagus gua tawarin. Si Rembo nih jarang gonceng cewek selain bunda, harusnya lo seneng naik rembo bareng gua." tutur Beomgyu mengelus-elus motor ninja berwarna hitam kesayangannya yang ia namakan Rembo.

"Sinting."

Beomgyu menatap Ryujin sinis. Ia menyalakan kembali motornya dan bersiap pergi, "goblok emang gua, segala nawarin ke preman pasar. Ga guna juga, mending cabut."

"Jalan."

Beomgyu mengedipkan matanya beberapa kali. Ia merasakan sepasang tangan melingkar di pinggangnya. Beomgyu melirik ke arah spion. Sejak kapan Ryujin sudah duduk anteng dibelakangnya? Lalu apa ini? Kenapa ryujin memeluk pinggangnya?

"Gua ga ngebut kali, jalan aja belom." sindir Beomgyu

Ryujin segera melepaskan pelukannya, "s-sorry, ga sengaja. Kebiasaan, kalo digonceng abang gua suka meluk." ucapnya sedikit terbata.

"Alasan."

"Orang beneran! Udah ah, jalan kek keburu malem juga." Ryujin berucap sembari mengibas-ngibaskan tangan ke wajahnya yang terasa panas.

Beomgyu menjalankan motornya meninggalkan sekolah. Bersiap mengantarkan ratunya pulang ke istana dengan menunggangi kuda. Kira-kira seperti itu jika di dalam dongeng kerajaan.













"Ongkos berapa?" Tanya Ryujin mengulurkan helm kepada Beomgyu.

Beomgyu mendengus menerima helmnya, "emang gua tukang ojek,"

"Bukannya iya?"

"Jadi ojek pribadi lu gua baru mau," Beomgyu tersenyum tengil menaik-turunkan alisnya mengucapkan sebutan lain dari pacar itu.


Ryujin tersenyum sarkas menanggapinya. Kakinya melangkah meninggalkan Beomgyu yang masih duduk dimotornya tanpa mengucapkan sepatah katapun.

"Bilang makasih kek apa kek," gumam Beomgyu membenarkan letak helmnya.

Ryujin menghentikan langkahnya dan berbalik badan. "Gua bisa denger ya,"

"Ya bagus, kan gua emang nyindir."

"Kek bocah SMP aja nyindir-nyindir,"

"Ga ngaca, situ juga pernah nyindir ya jing,"

"Bacot."

"Wih, serem. preman pasarnya ngamuk,"

Ryujin dibuat geram dengan sikap Beomgyu, ia melepaskan sebelah sepatunya bersiap melemparkannya pada Beomgyu.

"PULANG SON--"

"Ada apa sih dek?"

Keduanya menoleh, ada Yuta— kakak Ryujin yang datang dari dalam rumah.

"Orang gembel minta sumbangan bang," ketus Ryujin melengos pergi.

Yuta mengamati penampilan Beomgyu yang sedang menggerutu dari ujung kaki hingga kepala. "minta sumbangan?"

Beomgyu memutar bola matanya malas, "ya kali. mana ada gembel seganteng gua,"

"Dih, PD amat gan."

"Buktinya adek lo mau sama gua,"

"HAH? PACARNYA RYUJIN LO?" histeris Yuta menatap tak percaya Beomgyu, pasalnya adik perempuannya itu sama sekali belum pernah berpacaran.

"Kaga si, amit-amit."

"YA TERUS MAKSUDNYA GIMANA YA SU?"

"Kok situ ngeggas? Yang bawa motor kan saya,"

"Lo siapa sih jing?"

Beomgyu mengulurkan tangannya, "kenalin, Beomgyu si ganteng dari surga kembarannya Charlie Puth, adeknya Shawn Mendes, sepupunya Zayn Malik yang insha Allah jadi calon imamnya Shin Ryujin."

"Ngaco lo--"

"Tapi ogah deh," Beomgyu memotong kalimat Yuta, "gender Ryujin masih diragukan, gua ngeri malah kawin sama cowo."

"cewe lah anjing. PULANG SONO LU!"

"Galak amat kek adeknya. Keluarga preman apa gimana ini?"

Yuta memejamkan matanya sejenak, "BIBIR LU MINTA DISLEPET GAN?"

"Boleh, asalkan make bibir Ryujin."

Yuta baru saja membuka mulutnya bersiap untuk mencaci maki Beomgyu detik itu juga, namun kalimat Beomgyu sudah terlebih dahulu menginterupsi.

"Sip, assalamualaikum." pamitnya menjalankan motornya melaju cepat meninggalkan perumahan Ryujin.

"..." Yuta diam sesaat ketika motor Beomgyu melaju meinggalkan rumahnya, "Waalaikumsalam,"


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ENEMY [ REVISI ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang