Dahulu, aku sama sekali tidak mengenal siapa kamu. Bahkan kini, sesungguhnya aku masih belum lagi mengetahui tentang kamu. Kamu hanya orang asing, yang masuk kedalam garis takdirku, memberi warna-warni pada hitam putihnya hidupku ini.
Disaat aku mencoba menepi dari semua kebahagiaan yang menipu, kini haruskah lagi kupercaya pada perasaan ini? Perasaan yang sama, yang telah membuatku takut untuk mengenal apa yang dinamakan 'jatuh hati', dan pada sosokmu rasa itu kembali kugeluti.
Bukan aku tidak trauma pada luka lama, bukan aku tidak takut pada patah dan kalah pada masa silam. Beribu kali, aku mencoba membunuhnya, menguburnya hidup-hidup. Tapi perasaan itu bukannya mati, malah semakin tumbuh bertahta disanubari.
Sekali lagi, radarku berpikir 'bagaimana kalau ini cinta sendiri?'. Takutku kian menjadi, tapi tidak pernah menjadi penyebab agar perasaan itu segera pergi.
Ku genggam satu rasa, ku terima warna merah muda yang kan mewarnai kanvas kehidupanku, untuk kesekian kali. Dan kuharap menjadi yang terakhir kali.
Tidak perduli, apakah kamu pun merasa yang sama, tapi pada-Nya segala ruang penerimaan telah ku buka.
Bahkan mencintaimu, tidak membuatku takut bahwa kamu bukanlah untukku. Mencintaimu, tidak membuatku menggebu ingin memiliki. Dan mencintaimu, tidak membuatku takut untuk patah lagi.
Karena caraku mencintaimu, bukan dengan mengungkapkannya. Tapi dengan menjaganya. Aku ingin rasa ini tetap suci, tidak ditempuh dengan cara yang tidak baik. Bahkan jikalau pun harus diakhiri, maka cinta itu tidak kian jadi ternodai.
Semisal bulan yang bercahaya karena pantulan matahari, seperti itu aku ingin untukmu.
Bersembunyi, tapi memberi arti. Tidak terlihat, tapi sentiasa mengingat.
Hati Yang Baru Untuk Kisah Yang Baru,
________________________________
Hatiku sulit sekali jatuh, namun jika telah berhasil dijatuhkan ia akan sulit sekali melupakan, kumohon padamu, jangan menjadi lelaki kebanyakan. Jadilah berbeda, seberbeda caraku mencintaimu. Mungkin kamu tidak tau, tapi aku tengah berusaha mengisyaratkan cintaku lewat bahasa doa yang tidak bisa kamu dengarkan, tapi mungkin bisa kamu rasakan.
Hatiku yang baru ini,
Telah jatuh untukmu,-Azlea-
KAMU SEDANG MEMBACA
Azlan & Azlea
PoetryHanya sajak tentang caraku mencintai tanpa menodai kefitrahan cinta itu sendiri. Tidak seperti defenisi cinta yang ditafsirkan banyak orang. Tapi cinta bagiku hanyalah ruang-ruang penerimaan dan pengikhlasan.