Hari ini aku memutuskan, bahwa aku akan menerima pinangan lelaki baik-baik.
Setelah banyak yang singgah dalam hidup ini, hari ini aku membuat satu keputusan untuk sepanjang hidupku.
Aku menjatuhkan pilihanku pada seseorang yang dengan sabarnya menantikanku tuk membuka kembali hati ini.
Aku percaya, bahwa suatu hari aku akan bisa mencintainya dengan sungguh, sama seperti dia sungguh-sungguh mencintaiku.
Menurutku, hidup harus terus berjalan. Jika bukan dengan orang yang kucinta, maka mungkin dengan orang yang mencintaiku.
Kurasa semua bahagia, kurasa semua menerima dirinya.
Namanya Reyhan.
Lelaki berusia 24 tahun itu memberanikan diri untuk langsung bertemu ayahku.
Dia menuturkan keinginannya untuk menikahi gadis 20 tahun ini.
Awalnya aku menyangkal, menganggap usiaku masih terlalu muda untuk sebuah pernikahan.
Tapi ayah dan ibu selalu berkata
"sudah beberapa yang datang, sudah banyak alasan menolak, lalu untuk lelaki sebaik dirinya alasan apalagi yang memungkinkan untuk sebuah penolakan?"Ya, dia memang lelaki yang sangat baik.
Pernah ku katakan bahwa aku mungkin tidak bisa mencintai siapapun lagi, bukan karena mencintai oranglain, tapi aku masih terlalu takut untuk sebuah rasa 'Patah Hati'.
Tapi dia selalu keras kepala, dia selalu mengatakan "memang tidak perlu cinta sebelum pernikahan, untuk itu dengan pernikahan aku ingin kau mencintaiku".
Aku terenyuh, karenanya aku kembali membuka 'yakin'.
Aku percaya padanya, karena yang ia tawarkan adalah kepastian dalam ikatan suci.
Memang aku tidak punya alasan untuk berkata tidak, pada lelaki seperti dia.
Bismillah,
Untuk kisah yang baru._______________🌸🌸🌸_______________
Dari Azlea,
Dua minggu sebelum bergelar seorang 'istri'.Ikuti saya di:
Facebook (Nur Azizah)
Instagram (_Nuraziizah)
KAMU SEDANG MEMBACA
Azlan & Azlea
PoesieHanya sajak tentang caraku mencintai tanpa menodai kefitrahan cinta itu sendiri. Tidak seperti defenisi cinta yang ditafsirkan banyak orang. Tapi cinta bagiku hanyalah ruang-ruang penerimaan dan pengikhlasan.