Harusnya hari ini aku bahagia.
Saat pakaian pengantin putih telah ku kenakan.
Saat semua hiasan telah tertata begitu indah.
Semua bibir harusnya tersenyum lebar hari ini.Aku tidak tau, kenapa Tuhan terus saja mengujiku.
Aku tidak mengerti mengapa hidupku ini begitu memilukan.Saat aku ditempatkan sebagai wanita yang cintanya tak terbalas, aku terima.
Saat aku ditempatkan sebagi wanita yang cintanya amat diharapkan, aku terima.Tapi penerimaanku selalu saja berakhir duka.
Hari ini seharusnya aku menikah.
Hari ini seharusnya aku bersama Reyhan akan duduk pelaminan.
Hari ini seharusnya aku sedang tersenyum ke arah Azlan, untuk membuktikan betapa aku bahagia dimiliki oleh lelaki seperti Reyhan.Harusnya Rayhan berjalan dengan gagah ke arahku.
Harusnya Reyhan dengan lantang mengucap ijab qobul untuk diriku.
Harusnya Reyhan kini tengah duduk disampingku, dan kami akan bahagia.Kisah sesederhana itupun tidak bisa tamat :'(
Sebab hari ini, bukan kebahagiaan, melainkan duka mendalam, sangat dalam.Aku tidak tau setelah ini apakah aku masih bisa bertahan atau tidak.
Rasanya lelah, rasanya putus asa, dan rasanya tak berguna.Harusnya yang datang adalah Reyhan yang utuh.
Tapi kenapa tubuhnya yang tegap dan kekar itu menjadi kaku?
Kenapa wajahnya pucat?Kenapa dia hanya diam saat aku memanggil namanya?
Dia pernah bilang padaku "Azlea sekali saja kau panggil aku dengan sengaja, pasti aku bahagia"Hari ini lebih dari sengaja aku memanggilmu Reyhan, tapi kenapa matamu tak kunjung terbuka?
Ini hari pernikahan kita, acaranya akan segera dimulai, kenapa kamu hanya berbaring dan tak mau bicara :'(
Ayo bangun Reyhan, aku tidak percaya cintamu selemah ini!
Katamu, kamu mencintaiku
Katamu, hari ini adalah hari yang amat kamu tunggu
Katamu, kamu akan membuatku mencintaimuAyo tepati janjimu itu!
Reyhan bangun!
________________________________________
Lebih dari hancur,
Azlea
KAMU SEDANG MEMBACA
Azlan & Azlea
PoetryHanya sajak tentang caraku mencintai tanpa menodai kefitrahan cinta itu sendiri. Tidak seperti defenisi cinta yang ditafsirkan banyak orang. Tapi cinta bagiku hanyalah ruang-ruang penerimaan dan pengikhlasan.