CHAPTER 3

6.6K 312 7
                                    

Pagi ini kelas XI IPA 2 mendapat giliran olahraga, harusnya sih nanti siang.
Tapi karena Pak Bambang guru olahraga ada urusan jadi di gabung dengan kelas XI IPS 1

"Cepet Fel, udah belum?" Teriak Alanda di depan pintu kamar mandi menunggu Fellysia menganti bajunya.

"Iya Kak Ala, sebentar"

"Lama banget sih Fel"

"Udah nih, ayo Kak" Fellysia menarik tangan Alanda

Alanda yang merasa ditarik paksa hanya pasrah mengikuti Fellysia yang membawanya ke lapangan, disana sudah banyak anak anak dari XI IPA 2 dan XI IPS 1

"Kak Gibran mana ya Kak?" Tanya Fellysia, matanya mencari Gibran di lapangan.

"Masih ganti baju kali"

"Ayo anak anak, baris yang rapih" Titah Pak Bambang sambil meniup peluit nya.

"Ayo Fel, baris" Ajak Alanda

"Itu Kak Gibran" Tunjuk Fellysia sambil tersenyum lebar.

"Karena hari ini bapa ada keperluan, jadi olahraga bapa gabung. Dan untuk anak laki laki boleh bermain bola, untuk yang perempuan olahraga apa saja. Jangan bergosip,  bapa serahkan ke ketua kelas masing masing"

"Siap pak"

"Yasudah, bapak pamit ya"

"Hati hati Pak"

Alanda mengajak Fellysia duduk di bawah pohon untuk menyaksikan kelas XI IPA 2 dan XI IPS 1 bertanding.

Semua anak perempuan yang menonton pertandingan di lapangan meneriaki nama jagoanya masing masing, dan tidak sedikit juga nama Gibran diteriaki membuat Fellysia mendengus kesal.

"Fel liat, itu si Darren anak IPS ganteng banget"

"Mana?" Tanya Fellysia penasaran

"Itu Fel, tuh yang nendang bola"

"Oh"

"Ngeselin!" Ucap Alanda kesal karena mendengar respon Fellysia yang terkesan biasa saja.

"Fel bosen Kak, kantin aja yuk"

"Nanti lah Fel, belum selesai gue masih betah liat cogan"

"Cogan apaan Kak?"

"Cogan, cowok ganteng" Ucapnya enteng membuat Fellysia menganggukkan kepalanya mengerti.

"Kak Ala lama, Fel ke kantin sendiri aja deh" Ucap Fellysia yang tidak di dengar Alanda.

Bugh.

Kaki Fellysia terkena bola, membuat Fellysia jatuh terduduk di tanah.

"Felly, aduh kenapa main pergi aja sih. Ini kan bahaya, udah tau kalo lewat sini bakal kena bola" Omel Alanda sambil mengangkat tubuh Fellysia.

Gibran yang melihat adik kesayangan nya jatuh langsung berlari panik.

"Fel gapapa?" Tanya Gibran panik.

"Gapapa Kak, akh" Ringis Fellysia membuat kepanikan Gibran menambah.

"Cepet naik!" Tiba tiba laki laki di hadapan Fellysia menurunkan badan nya, agar Fellysia mudah untuk naik di punggung nya.

Semua mata menatap laki laki itu tak percaya.

Fellysia menatap punggung laki laki itu bingung "Cepet naik, gue yang gak sengaja nendang bola dan gue harus tanggung jawab"

Fellysia menuruti saja perintah nya, lagian lutut Fellysia terasa perih. Daripada berjalan menuju UKS mending di gendong.
"Sialan!!" Rutuk Gibran menatap laki laki yang menggendong Fellysia.

Gibran langsung menghampiri Fellysia di UKS bersama Alanda Ando dan Rafael.

Disana Gibran melihat Fellysia yang duduk diatas bangkar sambil meringis "Makasih ya Kak"

"Sama sama, gue minta maaf tadi nggak sengaja"

"Gapapa Kak, kata Papah kalo ada yang minta maaf ke Fel harus di maafin" Ucapnya sambil tersenyum membuat laki laki di hadapan nya menatap Fellysia gemas.

"Pergi lo!" Tiba tiba Gibran datang dengan muka sangar nya.

"Kak Gibran" Panggil Fellysia yang membuat Gibran menatap nya dan tersenyum lembut.

"Lo gak denger gue? Pergi!" Omel Gibran.

Laki laki itu menatap Gibran datar dan pergi meninggalkan Gibran.

"Fel, mana yang sakit?" Tanya Gibran

"Nggak kok Kak, tadi udah di obatin sama laki laki yang Kak Gibran marahin"

"Nanti jangan mau kalo di gendong dia ya" Titah Gibran yang diberi anggukan oleh Fellysia.

"Nanti jangan mau kalo di gendong dia ya, Cih! Greget gue. Bilang aja cemburu" Ledek Rafael sambil mengikuti nada bicara Gibran

"Pengen gue gorok si Gibran!" Timpal Ando

"Kak Ala, kita ke kantin aja yuk. Fel laper"

"Yaampun Fel, daritadi masih bahas laper. Lo tau gak? Gara gara laper lo kena bola" Oceh Alanda

"Kak Ala berisik" Ucapnya sambil pergi meninggalkan Gibran Rafael Ando dan Alanda yang menatap Fellysia melongo.

"Ajaib tu anak"

"Kurang dikasih ASI kayaknya"

"ASI lo!" Ucap Gibran ketus dan menyusul Fellysia ke kantin.

Di kantin, Fellysia langsung memesan nasi goreng dan segelas air mineral.

Tiba tiba suara laki laki datang membuat Fellysia mendongkakan kepalanya

"Gue boleh duduk disini?" Tanya nya

"Boleh Kak"

"Nama lo siapa?"

"Fellysia Inez Gianina, anak kedua dari papah Agam. Dulu papah sama mamah Fel alumni sini. Papah Fel dulu badboy SMA Angkasa Kak, kata orang sih papah Fel serem tapi kata Fel papah nggak serem, papah gemesin" Ucapnya panjang lebar membuat laki laki di hadapanya menatap Fellysia sambil terkekeh geli.

"Hahaa, lucu"

"Siapa yang lucu?" Ucap Gibran yang menatap dengan tatapan membunuhnya.

"Kayaknya udah ada pengasuh lo datang,  gue duluan ya Fel" Pamit nya sambil tersenyum menatap Felly

"Iya Kak, Kak Gibran emang sok galak"

"Fellysia!" Geram Gibran

Bel pulang berdering...

"Fel, btw lo tau gak laki laki yang gendong lo tadi siapa?" Tanya Alanda sambil membereskan bukunya.

"Gak tau, Fel gak nanya namanya" Ucapnya cuek

"Serius? Gue kan udah ngasih tau di lapangan"

"Siapa? Fel lupa"

"Dia Darren, anak IPS 1. Lo gak kenal? Dia ketua futsal, gak kalah keren sama Gibran. Dia anaknya cuek gitu, mangkannya gue syok banget waktu dia nyuruh lo naik di punggung nya. Biasanya Darren terkenal masa bodo sama orang,  ya walaupun itu salah dia gak sengaja nendang bola dan kena kaki lo. Tapi Darren gak akan peduli tapi ini keajaiban besar Fel!"Ucap Alanda bersemangat matanya berbinar penuh arti menatap Fellysia.

"Kak Ala ngomong apa sih? Fel gak ngerti"

"Fellysia yaampun, gue udah jelasin panjang lebar lo masih ga ngerti?" Tanya Alanda kesal.

"Fel pulang duluan ya Kak,  papah udah nunggu di depan. Dadah Kak Ala"

Alanda melongo tak percaya menatap punggung Fellysia yang menjauh.
Coba saja Alanda yang di gendong Darren tadi, mungkin saat ini Alanda sedang jingkar-jinkrak kesenangan.



















Fellysia kenapa sih:(




Rabu, 1 mei 19.

[F1] - FELLYSIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang