CHAPTER 6

5.4K 277 5
                                    


Selamat membaca 💛





"Assalamualaikum Mah, anak mamah pulang" Teriak Felly di gendongan Darren

"Waalaikumsalam, yaampun Fel itu siapa yang gendong kamu?"

"Mah Fel ngantuk, Kak anterin Fel ke kamar dong" Ucapnya tanpa menjawab pertanyaan mamah nya.

Darren melirik kebelakang, saat ini kepala Felly di senderkan di belakang tubuh Darren seperti anak kucing kedinginan "Mmm maaf tente, kamar Felly dimana ya?" Tanyanya sedikit canggung.

"Eh oh iya, ada di atas. Kamu bisa gendong nya? Berat loh. Fel bangun Fel yaampun itu anak emang bener bener udah merem aja"

"Gapapa Tan, capek kali Felly nya"

"Yaudah kamu anerin aja ke kamar nya, tante mau siapin minum dulu"

Darren tersenyum, sambil menggeleng gelengkan kepalanya pelan.
Benar benar cewek ajaib, pikirnya.

Setelah meletakan posisi nyaman untuk Fellysia, Darren tidak langsung pergi dari kamar, Ia memandang wajah Fellysia yang sedang terlelap. Menggemaskan

"Lucu banget" Gumam nya sambil menutup pintu kamar Fellysia.

Dibawah sudah ada orang tua Felly dan sepertinya anak kecil yang sedang bermain boneka di ruang tamu itu adiknya Felly.

"Udah? Makasih ya"

"Udah tante, gapapa. Kebetulan tadi pas mau pulang liat Felly terus saya ajak pulang bareng. Tapi dia minta di gendong katanya kakinya sakit" Darren menjelaskan, takut takut orang tua Felly marah.

"Gapapa, emang anak itu lebay. Kemarin kakinya sakit jatuh dua kali, jadi gitu. Maaf ya kalo ngerepotin kamu. Diminum dulu minum nya, tante tadi buat brownis coklat kesukaan Felly. Kamu coba ya"

"Makasih"

"Mama mama itu siapa?" Tanya anak kecil sambil membawa boneka di gendongan nya.

"Eh Erika, sini ini temen nya Kak Felly"

"Hai Ade cantik" Sapa Darren, jujur saja Derren sangat suka terhadap anak kecil.

Yang disapa malah bersembunyi di belakang tubuh mamahnya "Dia pemalu, nanti kalo kamu sering kesini pasti Erika jadi gak malu lagi" Sambil tersenyum jail ke arah Darren.

Darren tersenyum.

"Saya permisi pulang tante, makasih udah repot repot" Pamit Darren

"Loh cepet banget, nama kamu siapa?"

"Darren tante"

"Yaudah hati hati ya Nak"

Sementara itu di sekolah Gibran lari lari mencari Fellysia, perasaan tadi Gibran sudah menyuruh Felly untuk menunggu dirinya disini. Tapi kemana?
Jangan jangan Fellysia diculik? Ah tapi siapa yang mau menculik bayi besar seperti dia? Yang benar saja.

"Kemana sih, gue telfon gak aktif lagi" Rutuk Gibran panik.

Gibran mencoba menghubungi Alanda.

Fel ada sama lo gak?

"......."

Oh yaudah makasih, kalo ada kabar tentang Felly hubungin gue ya Al.

Bip.

Jantung Gibran berdegup kencang, fikirannya dari tadi membuat Gibran tambah khawatir.

Dengan perasaan paniknya, Gibran mencoba menghubungi orang tua Felly dirumah.

Satu sambungan tidak diangkat, sambungan ke dua terdengar suara Resti, Mamah Fellysia

Assalamualaikum tante, Fellysia udah dirumah?

Udah, satu jam yang lalu. Sekarang dia tidur dikamar nya

Terdengan suara helaan nafas kasar dari Gibran.

Loh kenapa? Emang kamu gak tau kalo Felly pulang duluan? Dia dianter temen nya minta di gendong lagi.

Gapapa tante, Fel dianter siapa ya?

Namanya Darren

Oyaa, yaudah tante makasih Asalamualaikum

Waalaikumsalam

Darren? Laki laki itu? Maunya apa sih?!

****
Seperti biasa malam harinya di meja makan keluarga Agam begitu ramai suara Erika yang mengoceh.

"Tadi Fel dijemput siapa?" Tanya Papah Fel sambil memandang wajah anak nya.

"Kak Darren yah"

"Kak Darren yang mana? Kok nggak sama Gibran?"

"Kak Darren yang nolongin Fel jatuh, Kak Gibran nya ada latihan Fel takut nungguin jadi pulang sama Kak Darren"

"Syukur lah"

Setelah menyelesaikan makan malam, keluarga Fellysia biasanya berkumpul diruang tengah untuk menonton TV.

"Fel besok Papah Mamah sama Erika mau jenguk nenek di Singapur, kamu gapapa ditinggal?"

"Emang nenek kenapa Pah?"

"Nenek sakit, Papah gak lama cuman seminggu"

"Terus Fel sama siapa dirumah?" Rengek nya hampir menangis.

"Fek nginep dirumah tante Adira ya sayang, Mamah udah bilang. Besok pagi pagi Mamah sama Papah anterin Fel kerumah tante Adira"

"Fel pengen ikut" Rengeknya lagi.

"Kalo Fel ikut nanti sekolah Fel gimana? Papah janji kalo liburan sekolah nanti Papah ajak Fel juga jenguk Nenek, ya sayang?" Bujuknya sambil mencium puncak kepala anaknya.

"Iya deh Pah, Fel mau"

"Anak pinter, yaudah sekarang tidur ya nanti besok kesiangan"

"Mau tidur sama Mamah" Rengek Fellysia

"Yaudah mamah temenin di kamar sampe Fel tidur, Erika sama papah dulu ya sayang"

"Iya mama"

Dikamar nya, Fellysia tidak langsung tidur. Ia mendengarkan setiap omongan mamah nya.

"Tadi Kak Darren siapa Fel?"

"Gatau mah"

"Loh kok gatau?"

"Fel gak tau, Kak Darren gak bilang ke Fel kalo Kak Darren siapanya Fel" Ucapnya polos membuat yang mendengar ucapan Fellysia meringis.

"Kayaknya Darren baik, mamah izinin kamu temenan sama dia"

"Iya Mama, Fel ngantuk"

"Yaudah tidur, mama temenin" Sambil mengelus elus alis Fel. Kebiasaan.
Fellysia memang mempunyai kebiasaan dielus elus alisnya, jika dirinya ingin tidur malam.

Setelah menidurkan Fellysia, Resti mamah Fellysia keluar dari kamar anaknya dan menghampiri suaminya di ruang TV.

"Erika tidur mas?"

"Tidur, udah dikamar sayang. Sini"

Agam mencium pipi Istrinya "Makasih sayang"

"Makasih buat apa mas?"

"Makasih, aku bahagia karna udah ada Fel sama Erika"

"Anak itu manja gatau mirip siapa, perasaan Erika gak gitu deh mas"

"Kayak kamu manja"

"Apasih mas" Ucapnya malu malu.















Nah loh gaje:(

Mending Fellysia sama Gibran
Atau Fellysia sama Darren?

Rabu, 8 mei 19.



[F1] - FELLYSIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang