END

4.5K 159 19
                                    

Update,kasian ke jomblo soalnya :)











Selamat membaca.
Enjoy!













Karena hari ini kelas dua belas sudah di bebaskan mau masuk sekolah atau tidak pun bukan jadi masalah.

Tapi Gibran sadari pagi sudah sibuk dengan aktivitasnya, katanya sih mau ngelatih bola ke adik-adik kelasnya.

Begitu kalo udah jadi senior, sibuk sendiri.

Felly mendengus "Terus Felly sendirian di apart?"

"Aku cuman sebentar kok"

"Ah enggak mau! Felly pengen nonton"

Gibran melirik jam tanganya, masih pagi dan masih banyak waktu.

Sebenarnya latihan dimulai ketika pulang sekolah, sedangkan sekarang masih jam sembilan pagi.

Kenapa juga Gibran sibuk sendiri dari tadi, huft mungkin efek sudah lama tidak bermain bola.

Gibran menghampiri Felly yang sedang duduk memelas di single sofa yang ada di kamarnya "Yaudah ayo"

Felly mengerjap "Beneran?"

"Iya sayang"

Refleks Felly mencium bibir Gibran, menahan pekikan senang dan berlari mencari anduk "Sebentar Felly mandi dulu kalo gitu"

Gibran terkekeh, dasar jorok!





***

Gibran benar-benar mengabulkan keinginan Felly, saat ini mereka berada di Mall.

Karena Felly ingin menonton, jadi Gibran hanya mengikuti kemauan istrinya itu.

Untung tidak banyak antri, mengingat hari ini adalah hari sekolah dan kerja.

Jadi keadaan Mall tidak seramai akhir pekan.

"Nonton apa ya"

"Horor aja gimana Kak?" Tanya Felly lagi

"Ah kamu, nanti yang ada ketiduran"

Felly cekikikan, memang kebiasanya kalau nonton film genre horor pasti ketiduran.
Alesanya sih menghilangkan rasa takut.

"Yaudah deh Romance aja"

Gibran menyetujui, lagian kalau Gibran bilang tidak setuju tetap saja kan Felly akan memaksa?

Film berdurasi sembilan puluh lima menit itu membuat Felly menangis.

Felly benar-benar sedih, kenapa akhir Film nya seperti itu sih?

Gibran menenangkan Felly, mengajak Felly duduk setelah berhasil keluar dari medium "Udah dong, kok jadi nangis gini"

"Hikss...Felly kesel tau!"

"Kenapa kesel hm?"

"Itu kenapa cewek nya ninggalin cowok nya sih?"

Gibran menghela nafas "Kalo udah takdir mau gimana?"

Mendengar itu Felly tambah terisak, membuat Gibran panik sendiri apa dirinya salah berbicara? Salah dimananya? Tolong siapapun bantu Gibran.

"Itu cuman Film nggak usah nangis"

Felly membelakangi tubuh Gibran "Kak Gibran diem deh!"

Hah? Kenapa kenapa? Felly marah beneran?Astaga..

[F1] - FELLYSIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang