CHAPTER 32

3.2K 158 4
                                    

Hai, maaf ya lama gak update hehe tarik nafas dulu sebelum baca :))









Selamay membaca.
Enjoy!













Hari ini hari terakhir libur sekolah, Gibran mengajak Felly untuk berkunjung ke rumah kedua orang tuanya

"Ayo Fel, udah belum?"

"Bentar" Teriak Felly di dalam kamar

Gibran mendesah kesal, sudah hampir dua jam Gibran menunggu Felly bersiap siap tapi Felly tidak kunjung keluar

Akhirnya Gibran memutuskan untuk membuka pintu kamar Felly "Yaampun Felly"

Felly berjingkrak kaget "Ih ngagetin tau!"

"Kenapa masih tidur?"

"Ngantuk" Jawab Felly cuek membuat Gibran greget sendiri

"Dua jam kakak nunggu, kamu belum apa apa?"

"Emang mau apa?" Tanya Felly matanya masih tertutup rapat

"Kita kan mau kerumah mamah, kamu lupa?"

"Felly lupa!" Teriak nya bangkit

"Astaga, terus tadi kenapa bisa nyahut kalo tidur?"

"Felly kira mimpi, yaudah Felly jawab"

Setelah menunggu Felly bersiap akhirnya Gibran menjalankan mobilnya

"Kita kerumah siapa dulu?" Tanya Felly mulutnya sibuk mengunyah jelly

"Kerumah mamah dulu"

"Mamah siapa?" Tanya Felly

Gibran diam, biarkan Felly menanykana hal tidak penting itu sesukanya. Per cuma buat kamu yang tidak jika Gibran jawab.

"Kak ke supermarket dulu" Ucap Felly

"Mau beli apa?"

"Adadeh, ayo" Jawab Felly lemas membuat Gibran penasaran

"Iya iya"

Setelah sampai supermarket, Gibran mengantarkan Felly untuk masuk entahlah Felly mau beli apa.

"Mmmm, enak nya warna apa ya?" Gumam Felly membuat Gibran melongo

"Kak, menurut kakak yang mana?"

"Mana gue tau lah"

"Yah kok gitu, lucuan mana?" Tanya Felly

Sumpah, Gibran tak habis fikir dengan Felly.
Gibran kira Felly menyuruh Gibran ke supermarket untuk membeli makanan, tapi malah Felly mengajak Gibran untuk membeli pembalut.
Apa katanya? Gibran disuruh memilih pembalut untuk Felly? Mana Gibran paham, astaga.

"Kakak gatau soal kayak gitu, kan Felly yang pake" Terang Gibran membuat Felly mengerucut kan bibirnya kesal

Gibran mendengus "Yaudah kita beli semua, ayo" Dengan gerakan cepat, Gibran memasukan semua merk pembalut yang ada di supermarket membuat Felly melongo

"Banyak banget!" Geram Felly mengikuti langkah Gibran yang sedang mendorong troli

Di mobil Felly menatap kantung plastik yang di simpan Gibran tadi "Kak"

Gibran berdehem "Banyak banget"

"Apanya?" Tanya Gibran, matanya fokus pada jalan

"Pembalut nya, Gimana cara biar Felly nyobain semuanya?"

[F1] - FELLYSIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang