CHAPTER 56

3.6K 170 12
                                    

Follow wattpad aku dulu dong hehe sebelum baca...

Oya, buat yang baca apa salahnya pencet tombol vote yang ada di bawah? :)
Tapi sebenernya aku lebih suka dikasih coment,darpada vote sih...
Ngerasa semangat aja gitu update nya














Selamat mambaca.
Enjoy!

Ig : Reffiken12_


















Hari terakhir Ujian, membuat semuanya bernafas lega.
Tinggal menunggu hasil ujianya saja.

"Kita party yuk" Ajak Ando

Saat ini mereka sedang berada di kantin, padahal bel pulang sekolah sudah berbunyi.

"Kuy ah, di apart lo aja gimana Gib?"

Gibran menolak "Ayo!" Suara Felly membuat Ando tersenyum mengejek

"Yuk Fel, Gibran mah jahat!"

"Kak Ala ikut kan?"

"Nggak deh, lain kali aja gue mau langsung pulang"

"Ah nggak seru!"

"Ikut dong Kak Ala" Bujuk Felly

"Nanti lain kali aja ya Fel"

"Kenapa Al? Ikut aja udah lama juga kan kita semua nggak ngumpul gini" Itu suara Rafael membuat Alanda menatap Rafael

Tapi tatapan Alanda berhenti, matanya melihat tangan Rafael yang setia mengelus tangan Gabriella, kekasinya.

Ingin sekali Alanda tertawa kencang, kenapa sih pake di elus elus? Emang buluan ya?! Mangkanya di elus elus gitu.

"Al, ikut ya?" Alanda mengrejab canggung

"Yaudah, ikut"

"Yeay! Kak Gabriella ikut?" Tanya Felly menatap Gabriella yang duduk di samping Rafael

"Aku mau ke toko buku Fel"

"Ke toko buku kan bisa pulang nya, sekarang ikut dulu ya" Ucap Rafael lembut

Alanda panas sendiri melihat adegan menye-menye di depan nya itu.

"Yaudah deh, kamu antar ya?"

"Iya sayang"

Ish!! Tidak bisa dibiarkan.

Brakk!!

Alanda menggebarakan meja kasar "Ayo berangkat sekarang kalo gitu!"

Ando berjingkak kaget "Adu Asu, kaget gue!"

"Ayo!" Teriak Alanda, karena kelima teman temanya tidak ada yang mengikuti langkah Alanda.
Yang ada mereka hanya menatap horor Alanda,membuat Alanda mendengus kesal.

****

Bungkus makanan, kaleng kaleng bekas minuman berceceran membuat Gibran memejamkan matanya kesal.

Ini alasan Gibran tidak mau membawa teman-temanya ke apart miliknya.

Mending-mending kalau dibersihkan lagi, boro-boro di bersihkan yang ada makin kotor.

Gibran hendak memarahi kelakuan teman-temanya, tapi tiba-tiba dadanya sakit lagi.

Hampir setiap hari Gibran merasakan sakit di dadanya, Gibran tau kalau ada luka di dalam dadanya.

Gibran fikir tidak terlalu serius, lagian pasti nanti akan sembuh kan?

"Gib ngapain berdiri disitu" Suara Alanda membuat Gibran menengok

[F1] - FELLYSIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang