CHAPTER 49

3K 156 7
                                    

Ada yang nunggu?












Selamat membaca.
Enjoy!
















Hari ini matahari tidak bersemangat menyinari bumi, entah cuaca akhir akhir ini sering berubah-ubah.

Satu bulan lagi sekolahan mengadakan Ujian Nasional, membuat para murid kelas dua belas berlomba lomba untuk belajar.
Mengejar semua mata pelajaran yang belum mereka pahami.

Bahkan, ada sebagian dari mereka terlihat kacau karena sejak awal menjadi kelas duabelas bersantai santai.

Sampai harus mengejar semua mata pelajaran yang kurang di pahami.

Gibran membasuh tanganya di wastafel, matanya melirik laki laki yang sudah hampir tiga bulan lebih tidak saling menyapa.

"Gue duluan"

"El! Gue perlu ngomong sama lo"

Rafael menghentikan langkahnya "Ngomong aja"Nadanya cuek

"Nggak disini"

"Sorry, gue sibuk" Ucap Rafael meninggalkan Gibran

Gibran menghela nafas, dirinya gagal lagi.

Gibran tau, kalau dirinya sudah menyakiti hati Rafael sahabatnya.

Gibran sudah lama ingin mengatakan maaf pada Rafael, tapi Rafael selalu menghindar.

Sudah ratusan kali Gibran mencoba, tapi tetap gagal.

****

Sepulang sekolah Alanda mengajak Felly untuk belajar bersama, karena Alanda masih belum mengerti tentang rumus Matematika yang Ia pelajari tadi, jadi Alanda meminta Felly untuk memberitahu nya.

"Gimana kalo kita belajar bareng aja?"

"Ayo! Lagian udah lama kan Kak kita nggak kumpul" Ucap Felly antusiasis

Memang, belakangan ini mereka jarang berkumpul.
Karena hubungan Rafaeld dan Gibran tidak kunjung membaik.

"Kak Gabriella!" Panggil Felly

"Ya Fel"

"Kerumah Felly yuk"

Gabriella mengernyit "Ayo belajar kelompok dirumah Felly"

"Kapan?"

"Sekarang!"

"Yaudah, gue tunggu di parkiran"

"Kak Ala, Felly mau bujuk Kak Ando dulu"

Alanda mengangguk, membiarkan Felly pergi.

"Kalo lo kesini mau ngajak gue kerumah lo, sorry gue sibuk"

Felly diam, mengerucutkan bibirnya kesal.
Padahal kan Felly belum ngomong, tapi sudah dijawab "Kak Ael"

"Hmm"

"Udah dong marahanya, udah hampir tiga bulan lebih"

"Terus?"

"Ya enggak terus terus, ayo ikut Felly"

"Plis!" Felly memohon matanya berkaca kaca membuat Rafael menghela nafas

"Yaudah, ayo"

"Yeay!" Sorak Felly matanya mengedip jahil ke arah Alanda

Jika ditanya bagaimana hubungan Rafael dan Gabriella, mereka sudah baik baik saja.
Waktu itu Rafael mengatakan perasaan nya pada Gabriella walaupun perasaan nya tidak terbalaskan, yang penting Gabriella masih sudi memaafkan kesalahannya.
Menurut Rafael itu sudah lebih dari cukup.

[F1] - FELLYSIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang