CHAPTER 53

2.9K 137 26
                                    

Yang nebak Gibran meninggal siapa?
Jahaaaaddd 😣







Selamat membaca.
Enjoy!










Suara tangis meraung raung terdengar jelas di telinga keempat remaja yang baru saja menginjakkan kakinya di sebuah ruangan.

"Udah sayang, udah tenang"

"Kak Gibran baik baik aja kan mah?"

Resti hanya diam, tidak berani menjawab pertanyaan yang Ia juga belum tau jawabannya.

"Fel" Panggil Alanda memeluk tubuh Felly yang masih terisak

"Biar Felly sama kita tante,  kayaknya tante kecapean"

Resti tesenyum, memang semalaman ini Resti menunggu Felly.
Karena keadaan Adira sedang lemah, dan Alexi sedang ada rapat yang sangat penting ya walaupun keadaan sedang tidak baik-baik saja, tapi rapat ini sangat penting untuk pertahanan perusahaan nya.
Kalau Agam karena Agam ada jadwal operasi hari ini, mau tidak mau Ia harus profesional. Bagaimana pun Ia bertanggung jawab dengan pasiennya.

"Ayo tante, Rafael anter pulang kerumah"

Sebelum menyetujui, Resti mencium puncak kepala anaknya "Kamu istirahat dulu ke ruangan kamu sayang, baru satu jam kamu sadar kamu belum boleh banyak gerak"

Memang, tadi satu jam yang lalu Felly siuman hal pertama yang Felly tanyakan adalah keadaan Gibran.
Karena Resti tidak bisa berbohong kepada anaknya, jadi Resti memilih untuk mengatakan yang sebenarnya keadaan Gibran.
Felly yang mengetahui keadaan suaminya langsung meraung, meminta untuk bertemu dengan Gibran.
Tapi karena keadaan Felly yang benar benar mengenaskan, jadi Resti menahan Felly untuk masuk ke dalam ruangan Gibran dulu.

Setelah kepergian Resti yang diantar Rafael, Alanda menghela nafas "Ayo kita ke kamar"

"Nggak mau! Felly mau sama Kak Gibran!" Bentaknya keras bersama isakan

Alanda tersentak "Fel, lo nggak boleh egois"

"Walau bagaimana pun kesehatan lo sama penting nya, kalo lo sakit siapa yang mau jagain Gibran nanti" Bujuk Alanda

"Siapa yang peduli?!"

"Felly ayo!"

Felly masih bersikukuh "Kalo Felly bilang gak mau ya gak mau! Mending Kak Ala pergi dari sini!"

Darren yang sadari tadi melihat perdebatan keduanya langsung menghampiri, mencoba membantu membujuk Felly "Fel, kamu liat muka temen temen kamu disini" Suruh Darren

Felly mengikuti, kepalanya berputar matanya melirik wajah satu satu temanya "Maafin Felly, bikin kalian khawatir" Ucapnya menunduk

Darren mengelus puncak kepala Felly "Nggak apa apa, yuk istirahat"

Lagi lagi Felly mengangguk, menerima uluran tangan Alanda dan Gabriella yang menuntun dirinya untuk kembali ke kamar rawat.



****

Sudah tiga hari Gibran koma, hari ini Felly sudah benar benar sembuh.
Walaupun lukanya masih sebagian belum kering, tapi tidak apa apa hanya luka ringan.

Felly juga sudah pulang kerumahnya satu hari yang lalu.

"Ayo sayang" Ajak Agam

Felly menghabiskan sarapannya, mengangguk mengikuti sang Papah.

"Mamah ke rumah sakitnya nanti agak siangan ya sayang, Erika nya belum mandi"

"Boro boro mandi Mah, bangun aja belum"

[F1] - FELLYSIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang