[F1] - FELLYSIA

CHAPTER 1

Selamat membaca 💛

"Fel bangun!"

"FELLYSIA INI UDAH SIANG, KAMU MAU ABSEN SEKOLAH LAGI? ATAU UANG JAJAN MAMAH POTONG!"

What the hell?!!  Uang jajan di potong? Mana bisa itu terjadi, nanti bisa bisa Fellysia mati kebosanan gara gara tidak bisa melihat oppa oppa koreanya, dengan sekuat tenaga akhirnya Fellysia bangun dari surga nya.

"Iya Mamah, ini Fel bangun" Teriaknya ogah-ogahan.

"Cepet mandi, terus sarapan ke bawah"

Ah apakah tidak ada waktu lima menit saja untuk melanjutkan tidurnya.

"FELLYSIA DENGER MAMAH NGGAK?!"

Fellysia terjongkak kaget "Siap grak!"

Resti menggeleng gelengkan kepalanya heran.
Nurun siapa sikap anak pertama nya itu? Padahal dulu Resti tidak malas.

"Kamu jangan teriak teriak gitu ke Fellysia" Ucap laki laki yang kini sedang duduk di meja makan bersama gadis mungil di depannya.

"Anak kamu tuh habisnya susah banget buat berangkat sekolah, ada aja alasanya. Persis kamu dulu"

"Gapapa, jangan terlalu kasar"

"Mas, jangan terlalu manjain Fellysia. Dia udah bukan anak kecil lagi." Ucap wanita itu geram.

"Selamat pagi Papah, Mamah dan Erika adik tercantik nya aku, eh tapi masih cantikan Fel sih" Sapanya tiba tiba membuat kedua orang tuanya menghentikan ucapanya.

"Pagi sayang, cepat sarapan. Ini udah siang" Titah Agam, Papah Fellysia.

"Mah, bekel nya tambahin dong. Kuota Fel habis nanti Fel nggak bisa liat pacar pacar Fel" Rengeknya.

"Perasaan kemarin baru mamah beliin deh"

"Habis mamah"

"Gak ada, nanti lagi!"

"Udah udah, cepet abisin. Nanti biar papah yang beliin Fel kuota" Senyum nya sambil mengelus elus puncak kepala anaknya.

"Erika, nanti besar jangan kaya kakak kamu ya" Nada Resti dibuat buat selemas mungkin.

Yang disindir hanya cekikikan melihat tingkah mamah nya.

"Ayo Pah berangkat"

"Kamu udah habisin sarapanya?"

"Udah, Mah, Fel berangkat ya. Assalamualaikum"

"Hati-hati sayang, bekel nya udah mamah simpen di tas. Jangan lupa di makan"

"Siap Mah"

"Aku berangkat ya" Agam mencium puncak kepala Resti.

Fellysia tersenyum melihat keromantisan kedua orang tuanya.
Sampai di sekolah, Fellysia langsung melangkah menuju kelas nya yang berada di lantai dua.
Sebenarnya Fellysia masih kelas X, tapi karena otak cerdas nya dan Fellysia merengek ingin satu kelas dengan Gibran, akhirnya pihak sekolah memberi kebijakan untuk Fellysia.
Fellysia diberi waktu satu bulan untuk mendalami materi kelas X dan mengejar pelajaran kelas XI yang tertinggal.
Bahkan Fellysia bisa mengerti dalam waktu dua Minggu.
Dan Yap, Fellysia sekarang kelas XI.

Keadaan kelas cukup ramai.

"Assalamualaikum kakak kakak ku sayang, Fellysia tercantik sekelas datang" Senyumnya lebar sambil memegang tali tasnya.

"Waalaikumsalam neng"

"Fel, ngagetin aja. Gue kira guru"

"Jangan teriak teriak dong Fel, lo kira ini di hutan"