CHAPTER 44

3.1K 165 20
                                    


Hay,aku datang.
Ada yang nungguin gak? :)

Boleh minta tolong, follow Ig aku dong ehehe.

Ig : Reffiken12_












Selamat membaca.
Enjoy!












Felly terbangun dari tidurnya, masih setengah sadar rasanya ada yang beda di kamarnya.
Ini kamar siapa? Perasaan tadi Felly berada di rumah Alanda.

"Hah, ini kan kamar Felly"

Felly berjalan kesal, menuruni tangga mendekati laki laki yang sedang asik menonton televisi.

"Kenapa Felly disini!" Teriaknya

Gibran berjingkat kaget mendengar teriakan Felly "Udah bangun?"

"Nggak usah basa basi! Felly gak suka!"

Gibran tersenyum, mendekati Felly "Laper?"

"Nggak! Felly tanya, kenapa Felly disini?"

"Ini kan rumah Felly"

"Kenapa bisa Felly kesini?!  Tadi Felly dirumah Kak Ala!"

Gibran mencekal tangan Felly lembut,Felly menepis kasar tangan Gibran"Felly gak suka di sentuh!"

Gibran menatap Felly sambil tersenyum getir, ternyata Felly sulit untuk di luluhkan.

"Duduk dulu, nggak baik marah marah terus nanti cepet tua"

Felly diam, memikirkan ucapan Gibran barusan.
Dengan berat hati Felly mendudukan bokong nya di single sofa yang berada di sampingnya, bibir nya merucut kesal.

Melihat itu membuat Gibran gemas, ingin rasanya Gibran mencium bibir Felly.

"Cepet jawab! Kenapa malah liatin Felly terus!"

"Aku sengaja bawa kamu pulang, Fel"

"Ya kenapa?"

"Fel, aku khawatir"

"Nggak usah so baik!"Air mata Felly mengalir tiba-tiba.

Rasa sakit di dadanya muncul kembali, mengingat kejadian waktu itu.

Gibran kaget, melihat Felly yang terisak "Kok nangis?"

"Kak Gibran jauhin Felly!"

"Fel.."

"Pergi!"

Masa bodo dengan perintah Felly, Gibran lebih mendekatkan tubuhnya untuk memeluk Felly erat.

Felly meronta, berteriak meminta untuk di lepaskan. "Fel, aku nggak ada apa apa sama Gabriella"

"Maafin aku, jangan kayak gin Fel" Ucap Gibran lirih

Dengan gerakan kasar Felly melepaskan pelukan Gibran "Kak Gibran jahat!"

Felly berlari, mengunci pintu kamar sebelum Gibran menyusulnya.




****

Minggu pagi, Felly memutuskan untuk olahraga di sekitar taman dekat Apartemen nya.

Waktu sudah menujukkan pukul enam pagi, semalam Felly menangis, untung tidak terlalu lama jadi, mata Felly tidak begitu sembab.

Felly keluar dari kamarnya, melihat Gibran yang sedang tertidur di sofa.

Tubuhnya meringkuk membuat Felly tidak tega melihatnya.

[F1] - FELLYSIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang