CHAPTER 24

3.3K 173 7
                                    

Jangan lupa subscribe Youtube Channel aku ya plis hehe, aku maksa nih:)

Username yt : Reffi Ken



Comment yang banyak ya, biar aku semangat wkwk banyak maunya banget kan aku 😁😂

Okey, Selamat membaca.
Enjoy!





Hari ini Felly dan Gibran sudah sampai di Jakarta kembali, sesuai dengan keinginan orang tuanya.

"Kak kata mamah supir udah nunggu" Ucap Felly sambil menarik koper nya

Gibran mengangguk"Kayaknya itu deh"

"Iya Kak, ayo kesana Felly udah kangen sama Papah Mamah" Ajak Felly girang

Sedangkan Gibran masih was was, ada apa sebenarnya?

Diperjalanan Felly sibuk dengan ponsel nya, bibir nya terus bersenandung kecil mengikuti musik yang Ia setel di ponselnya, Gibran melirik Felly geli.
Apa Felly tak sadar? Suaranya bisa mengguncangkan bumi dan segala isinya hiks.

Baby, take my hand 
I want you to be my husband 
Cause you're my Iron Man 
And I love you three thousand 

Baby, take a chance 
Cause I want this to be something 
Straight out of a Hollywood movie
I see you standing there 
In your Hulk outerwear 

"Hahaah" Tawa Felly terpingkal pingkal membuat Gibran penasaran mengalihkan pandangannya menatap Felly

"Kenapa Felly? "

"Lirik nya bagus, tapi masa Hulk sih?" Ucap Felly sambil menahan tawanya

"Hulk kan pahlawan, kuat juga"

"Tapi kan badan nya ijo semua"

"Terus kenapa?"

"Felly gak mau punya suami badan nya berwarna!"

"Hah?" Gibran dibuat melongo dengan ucapan Felly barusan

"Fel, itukan cuman pengandayan doang. Bukan pengen punya suami yang tubuh nya berwarna"

"Tapi tetep aja!"

"Iya iya, gimana Felly deh"

"Kak Gibran kalo jadi suami Felly nanti badanya gak boleh berwarna kayak Hulk"

"Emang siapa yang mau jadi suami Felly?"

"Kakak lah! Siapa lagi? Kalo Felly nggak jadi istri Kak Gibran, Felly gak mau nikah"

"Fel, jodoh kan udah diatur masing masing"

"Pokoknya Kak Gibran jodoh Felly, titik!"

"Iya sayang" Ucap Gibran sambil mencubit pipi Felly membuat jantung Felly berdetak tak karuan, lagi.

Refleks Felly menyentuh dadanya.

"Kak" Panggil Felly ciut

"Hm?"

"Pegang deh" Felly menarik tangan Gibran untuk menyentuh dadanya, Gibran melotot tak percaya.
Hampir saja, hampir. Untung dengan sigap Gibran menarik tanganya kembali. Kalau tidak bisa hilang harga diri tangan Gibran.

"Fel!"

"Kok gak mau sih? Felly kan mau ngasih tau kakak"

"Gak gitu caranya!" Bentak Gibran membuat Felly mengeser duduk nya dan menatap jalanan.

Felly kesal di sentak seperti itu, biarkan saja. Felly pokoknya sedang marah.

Gibran menggaruk kepalanya frustasi.
Emang Gibran salah? Salah apa? Bukanya tindakan Gibran barusan benar ya?

[F1] - FELLYSIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang