Happy reading..
_________________"Bu saya bisa jelaskan kenapa saya terlambat," ucap Dhisa setelah sampai di ruang BK.
"Sudah jangan jelaskan apa-apa saya cape ngeliat semua tingkah laku kamu setiap hari disekolah Dhisa, " sergah Bu Aneth sambil memijit kepalanya.
"Justru itu Bu jangan hukum saya biar gak ribet Bu," nego Dhisa.
"Sudahlah kali ini saya kamu bebaskan, cepat kembali ke kelas mu!" Perintahnya.
Dengan wajah berbinar Dhisa pun langsung menyalami tangan Bu Aneth
"Aduh Bu makasih banget emang ya ibu tuh guru yang paling pengertian, ya udah Bu Dhisa mau ke kelas dulu permisi Bu," ucapnya langsung bergegas dari sana.
Tapi belum sempat jauh dari ruangan itu ia menyembulkan lagi kepalanya dan berucap dengan lantang.
"Bu, jangan keseringan marah Bu nanti bedak ibu luntur loh."
Bu Aneth yang mendengarnya hampir saja melemparkan vas bunga mini yang ada di meja.
****
Sepanjang koridor ia tak hentinya menggerutu kesal dengan abangnya itu. Hingga ia tak sengaja menabrak seseorang dan terjungkal.
"Aduh bokong gue" gaduhnya sambil memegang bokong miliknya itu.
"Kalo jalan tuh liat-liat,punya mata nggak sih lo?" Tukas Dhisa sambil berdiri.
Sedangkan orang yang menabrak Dhisa hanya menatapnya, dengan tatapan mengejek.
"Emang kaki ada matanya ya?" Tanya cowok itu.
"Elo tuh bego apa tolol sih?" Ucap Dhisa sengit.
"Bukannya elo yang bego, masa kaki ada matanya," seringaian tercetak dibibir cowok tersebut.
Membuat Dhisa ingin menonjok muka songong itu dengan tangannya sendiri, kalo saja ini bukan di tempat umum.
"Cih, serah elo bambank" sakras Dhisa.
Sebelum mood Dhisa benar-benar hancur saat itu juga Dhisa segera pergi dari hadapan cowok tersebut.
Namun, bukannya memberikan jalan, cowok tersebut malah mencekal tangan Dhisa yang hendak pergi meninggalkannya.
"Apa lagi, hah?" Seru Dhisa
"Elo gak ada niatan buat minta maaf gitu?" Tanyanya dengan nada santai.
Jangan lupakan wajah sok cool nya itu yang membuat Dhisa jijik sendiri.
"Gak sudi gue minta maaf sama elo!" Tukasnya dan bergegas meninggalkan koridor yang nampak sepi.
Sementara cowok tersebut, hanya menyunggingkan senyum tipisnya, dan setelahnya melenggang pergi menuju kelasnya.
Sesampainya di kelas Dhisa langsung melemparkan tasnya pada meja miliknya, untungnya kelas saat itu tak ada guru yang masuk, membuat Dhisa laluasa melakukan semuanya sesuka yang dia mau.
"Tumben telat lo" seru Risa yang duduk di depannya itu.
"Iya gak biasanya, terus itu muka lo mesem banget, ngeri gue liatnya" itu meicha yang duduk di sebelah nya.
"Ah gue tau gue tau" Dea cewek berkacamata yang imut bagaikan berbie itu berseru sok tau.
"Apa?" Tanya Risa sambil memandangnya ke arah samping karena posisi mereka bersebelahan.
"Lo habis di hukum sama Bu bohay ya?" Tanya Dea.
Siapa Bu bohay? Ya siapa lagi kalo bukan Bu Aneth guru BK yang super killer tapi seksi. Tak jarang banyak yang kena hukuman terutama kaum adam tujuannya hanya ingin liat body Bu Aneth yang aduhai luar biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1]RICSHA ✓
Diversos[COMPLETED] Ini dulunya cerita ' Eric' terus aku ganti dengan ' Ricsha' Jika sikap saja saling tolak-menolak apakah hati bisa tarik-menarik? Cerita klise dari cewek bar-bar yang diam-diam suka sama pangeran sekolah, jangan salahkan jika hatinya mema...