20

1.1K 29 0
                                    

Hari weekend adalah hari yang sangat ditunggu-tunggu bagi anak remaja, dan tentunya hari tersebut pasti akan dijadikan sebagai hari yang bebas tanpa beban karena seharian selalu berkutat dengan pelajaran.

Selain itu juga hari tersebut dijadikan untuk merefresh otak agar tidak selalu terus belajar, ya walaupun banyak tugas sekolah yang harus dikerjakan.

Seperti saat ini Eric sudah berganti baju dengan kaos oblong berwarna merah maroon dan dibalut hoodie biru dongker dan bersiap untuk pergi.

Namun ketika ia menuruni tangga,Vika selaku mami nya Eric, bersuara dan hal itu membuat Eric berhenti sejenak.

"Eric" dengan sekali tengok Eric langsung berhadapan dengan Vika.
"Iya mi, ada apa?" Tanya Eric

"Mami minta tolong dong beliin bahan-bahan buat bikin kue, ke supermarket langganan mami ya" Pinta Vika

"Tapi, mi, Eric ada janji sama Dimas dan yang lainnya" elak Eric.

"Bisa cancel dulu kan, mami lagi butuh nih nanti bakal ada sahabat-sahabat mami yang bakal main ke sini" ucapnya

Dengan terpaksa Eric pun mengiyakan permintaan maminya itu. Lagian ia juga tak tega melihat permohonan maminya itu jika ia tolak bisa gawat juga yang ada jajan sekolahnya di potong oleh sang papi.

Sambil bersenandung kecil ia berjalan ke tempat penyimpanan mobil sang papi yang di hadiahkan untuknya satu tahun yang lalu.

Setelah masuk, ia kemudian jalankan mesin mobil tersebut dan tak lupa menyuruh tukang kebun yang kebetulan ada di dekat gerbang untuk membuka gerbang tersebut. Mang Tisna yang sering di sebut dengan mang Entis itu, tersenyum ke arah Eric.

"Makasih mang Entis" ucap Eric sebelum melajukan mobilnya.

Kini Eric melaju dengan kecepatan sedang, menuju supermarket langganan maminya itu, tak butuh waktu lama Eric pun langsung memelankan laju mobilnya karena sudah sampai di kawasan supermarket dan ia pun memarkirkan mobilnya.

Setelahnya ia langsung memasuki supermarket tersebut. Tak lupa ia bawa keranjang untuk berjaga-jaga siapa tau pesanan yang diminta Vika tadi sangat banyak. Dan tentu saja setelah dilihat jumlahnya sungguh sangat banyak. Eric berfikir sejenak apakah membuat kue harus dengan bahan-bahan yang begitu banyak?

Bahkan ketika ia tak sengaja melihat di YouTube cara membuat kue tidak terlalu banyak seperti ini. Ah sudahlah ia pun langsung berjalan mencari bahan-bahan yang memang di butuhkan, seperti mentega, tepung terigu, dan teman-temannya.

Saat hendak berbelok, ia terlonjak kaget ketika sesosok gadis remaja seusianya tersenyum menampilkan deretan giginya yang putih. Dira. Ya Dira. Kenapa ada di supermarket ini apakan dia mengikutinya? Jika benar dia akan menyebutnya sebagai penguntit.

Namun tak selang setelahnya Dhisa datang dan menyeret paksa Dira untuk ikut bersamanya entah apa yang dilakukan kedua sepupu tersebut yang jelas Eric hanya diam memperhatikan mereka berdua.

Bukannya mengikuti Dhisa, Dira malah melepaskan cengkraman Dhisa dan memilih berdiam diri ditempat Eric berada, sungguh hal ini membuatnya benar-benar ingin langsung pulang saja jika ia tak ingat dengan belanjaan pesanan maminya itu.

Tapi ia urungkan hal itu, hingga perdebatan kecil pun di mulai dan membuat Eric berdiam diri di tempat menyaksikan perdebatan mereka, sebelum Dhisa benar-benar pergi dan beranjak meninggalkannya dan tak lupa dengan si jelmaan boneka alien itu yang ikut pergi bersama Dhisa yang hilang di pandangannya.

👑👑👑

Sungguh tidak habis pikir apa yang ada di pikiran sepupunya itu. Membuat Dhisa jengah dengan tingkah nya yang chilids itu.

[1]RICSHA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang