19

1K 34 0
                                    

Masih didepan kelas Dira memperhatikan Dhisa yang sedari tadi memalingkan wajahnya. Hingga membuat semua orang menengok ke arahnya ketika Dira bersuara nyaring dan tentunya Dhisa juga kaget dan hampir saja bola matanya keluar.

"Hai kakak sepupu" serunya dan hal itu mengundang semua orang bingung siapa kakak sepupunya itu bahkan dia saja murid baru dikelasnya.

"Iya Dhisa kakak sepupu gue" serunya lagi dan membuat seluruh penghuni menengok ke Dhisa sedangkan yang diperhatikan sedari tadi hanya memasang wajahnya datar.

"Baiklah kalo begitu silahkan kamu duduk di bangku bagian belakang" tutur Bu Mira sambil menunjuk bangku bagian pojok.

Hal itu membuat Dhisa memutar bola mata malas, hari-harinya pasti akan membosankan apa lagi ditambah satu Medusa yang memang notabennya sepupunya itu.

Menyebalkan bukan? Kenapa harus dia anak barunya sungguh Dewi Fortuna hari ini tidak memihaknya untuk bahagia sejenak saja.

Dia sebenarnya tidak benci pada Dira hanya saja suaranya yang benar-benar sebelas dua belas dengan Meicha tapi itu lebih parah belum lagi sikapnya yang selalu memaksa.

Sungguh ini adalah hari sialnya Dhisa.

Memang ia sedikit tidak suka akan sikap Dira yang selalu memaksakan kehendak, dan hal itu akan membuatnya ribet, belum lagi dia anak baru disini pasti akan merepotkan nya nanti.

"Kakak sepupu nanti ajak gue ya keliling sekolah" pintanya sebelum benar-benar melangkah ke arah bangku miliknya yang ada di belakang.

"Keliling aja sendiri" ketus Dhisa, Dira hanya memajukan bibirnya.

Hal itu didengar oleh Bu Mira yang memang sedari tadi masih di depan kelas, menyaksikan kedua sepupu yang berbincang itu.

"Dhisa.. ajak dia oke" ucap Bu Mira
"Tap..tapi.. Bu"elaknya
"Gak ada tapi-tapian kamu harus ajak sepupu kamu mengelilingi sekolah ini" tegasnya sambil tersenyum ke arah Dhisa dan Dira secara bergantian.

Sedangkan Dira ia tersenyum girang, dan mau tak mau Dhisa harus mengikuti arahan Bu Mira karena ini akan menyangkut nilainya.

Ah sial.

"Puas lo" ucap Dhisa sakras.
"Banget" seru Dira sambil terkikik puas dengan penderitaan sang kakak sepupunya itu.

Setelahnya Dira pun duduk dan pembelajaran pun dimulai dengan materi bahasa yang di ajarkan Bu Mega.

👑👑👑

Bel istirahat berbunyi sangat nyaring dan memekakkan telinga hal itu membuat semua siswa maupun siswi yang tadinya belajar memekik girang akan tanda bel tersebut.

Semua siswa baik siswi AHS keluar kelas. Ada yang ke kantin, ke perpustakaan, ke taman belakang sekolah yang sekarang sudah direnovasi, bahkan ada yang dilapangkan bermain basket.

Dhisa dkk sudah keluar kelas dan diikuti Dira tentunya.

"Kakak sepupu katanya mau ngajakin gue keliling sekolah, ayo" ajaknya sambil menarik pergelangan tangan Dhisa.

Dhisa hanya menghembuskan nafas pasrah dan mulai pamit dari hadapan Rissa,Dea dan Meicha yang memandangnnya iba.

"Ya udah kita duluan Dhis, nanti kalo udah lo ke kantin aja bareng Dira" seru Rissa dan diangguki mereka.

Dira tentu saja sudah mengenal Rissa sejak SD hanya saja Meicha dan Dea yang belum ia ketahui makanya sebelum tadi bel istirahat berbunyi tak henti-hentinya Dira bertanya pada Dhisa dan membuat Dhisa geram dan memperkenalkan Dea serta Meicha.

[1]RICSHA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang