Hari ini Dhisa berangkat lebih awal karena Rissa yang menjemputnya.
Dengan sekali bercanda keduanya pun akhirnya sampai tepat didepan pintu kelasnya.Namun belum genap melangkahkan kakinya masuk ke kelas mereka, keduanya dikagetkan oleh pekikan keras dari arah belakang mereka.
Meicha dan Dea rupanya,yang kini tengah tertawa pelan.
"Bangke emang, ngagetin gue aja lo untung gak latah" kelas Dhisa.
"Sorry, salahin nih sahabat lemot lo ini, yang nyuruh gue buat ngagetin elo" ucapnya sambil menunjuk Dea."Kok jadi nyalahin gue sih"dengan tampang cemberut dan gerutuan yang keluar dari mulut Dea. Karena merasa tersinggung.
"Tadikan emang elo yang nyuruh gue buat ngagetin mereka berdua, lah malah marah gak jelas" gerutu Meicha.
Dhisa dan Rissa hanya saling pandang dan menghela nafas pelan. Sungguh lelah jika harus mendengarkan perdebatan mereka yang tak ada ujungnya.
Hingga keduanya memutuskan untuk masuk dan meninggalkan Dea serta Meicha yang masih berdebat tak jelas.
Saat keduanya masuk, yang pertama mereka lihat adalah bangku milik Dira yang kini ada penghuninya, sedang memandang ke arah jendela.
Dhisa dan Rissa pun langsung menghampiri tempat duduk Dira.
"Heh tumben lo berangkat pagi, sama siapa?" Tanya Dhisa setelah sampai di depan bangku Dira.
Dira menoleh dan mendapati Dhisa yang memandangnya aneh serta Rissa yang memandangnya bingung.
"Pengen aja, sama... Kepo" tukas Dira sambil terkekeh ketika melihat perubahan raut wajah dari Dhisa.
"Ah gak asik lo" seru Dhisa dan langsung bergegas dari hadapan Dira memilih untuk duduk di bangku miliknya.
"Alah gitu aja ngambek, dasar alay" ucap Dira.
"Haha gitu-gitu juga kan sepupu elo dir" timpal Rissa yang sedari tadi mematung di hadapannya dengan terkekeh pelan."Gue heran sama elo, awet banget main sama tuh anak, padahal kan sering usil anaknya" tuturnya
"Gue denger ya" ujar Dhisa sambil menengok ke arah mereka berdua dengan wajah datarnya.Keduanya pun tertawa bahak dengan sikap Dhisa yang membuat mereka sedikit lucu.
Hingga tawa mereka reda ketika semua siswa dan siswi sudah masuk memenuhi ruangan kelas mereka.Dan tak lupa bel masuk berbunyi menggema ke seluruh penjuru AHS, dan setelah bel tersebut dibunyikan guru bahasa pun masuk ke kelas Dhisa dan memulai pembelajaran nya.
👑👑👑
Eric dkk sedang berada di kantin bahkan mereka mendengar jika bel masuk sudah dibunyikan, judulnya mereka hari ini akan bolos bersama namun tak jadi ketika Bu Aneth beroperasi mengelilingi seluruh penjuru yang memang sering disarangi oleh banyak murid yang bolos.
Mereka akhirnya pun bergegas memasuki ruangan kelas mereka sebelum ketahuan Bu Aneth.
"Ah jadi gak bolos deh hari ini" seru Dimas sedikit kecewa
"Heh denger ya kalo kita bolos yang ada malah disuruh bersihin taman tuh yang kebetulan lagi banyak sampah sama tanaman merambat, emang elo mau" seru Vino"Bener tuh apa kata si vino, udah lah kuy ke kelas aja" ajak Rio.
Dimas menyadari sesuatu ketika ia tak mendapat sahutan dari Eric sekali pun.Dimas pun menoleh ke arah Eric, yang kini sedang memandang arah ruang guru.
Kepo. Tentu saja Dimas sangat kepo akan hal ini, ia pun menyipitkan matanya melihat ke arah ruang guru yang memang sedikit jauh dari mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
[1]RICSHA ✓
Nezařaditelné[COMPLETED] Ini dulunya cerita ' Eric' terus aku ganti dengan ' Ricsha' Jika sikap saja saling tolak-menolak apakah hati bisa tarik-menarik? Cerita klise dari cewek bar-bar yang diam-diam suka sama pangeran sekolah, jangan salahkan jika hatinya mema...