15

1.3K 39 0
                                    

Bel pulang berbunyi sangat nyaring sehingga dapat menembus keseluruh penjuru sekolah AHS.

Semua murid yang semula bosan dengan pelajaran terakhir bahkan ada yang sampe mengantuk dikelas langsung terlonjak girang dengan bunyi nya bel tersebut.

Lautan manusia yang mulai menyebar dari setiap kelas untuk pulang ke rumah nya masing-masing.

Kini Dhisa sedang menunggu sang Abang tercinta untuk pulang bersama, sedangkan teman-temannya sudah sedari tadi pergi dari hadapannya. Hingga tersisa dirinya sendiri.

Sudah jadi kebiasaan jika harus menunggu sang abang sendiri seperti ini, bahkan suka hampir kesal dengan ke leletannya jika bukan abangnya sudah ia lemparkan Revan ke ujung samudera.

Sedangkan Revan ia sedang mencari keberadaan Dhisa,tapi tak kunjung ia temukan. Hingga ia teringat bahwa tadi sebelum jam terakhir adiknya itu mengirim pesan akan menunggunya di parkiran.

Dan ia pun berbalik menuju parkiran, tak perlu waktu lama untuk mendapatkan sang adik yang sedang besender di depan mobil miliknya.

"Nunggu lama ya" ucap Revan sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Sedangkan Dhisa memasang wajah kesal sambil berkacak pinggang bak seorang ibu yang siap memarahi anaknya.

"Banget" ucapnya dengan penuh penekanan.
Revan hanya meringis akan sikap adiknya ini yang selalu membuatnya kewalahan jika marah besar.

"Iya deh maafin gue, gue lupa kalo elo tadi ngechat gue" ujar Revan.

"Makannya bang apa-apa tuh ya inget-inget coba, dasar pikunan" serunya setengah kesal.

"Udah ayo kita pulang, udah pegel nih dari tadi nungguin elo mulu" timpalnya

Dan mereka pun bergegas dari sana menuju rumah tercintanya.

👑👑👑

Sore ini Dhisa sedang berkunjung ke mini market ya walaupun jaraknya agak jauh dari rumahnya.

Setelah pulang sekolah tadi, didapatinya surat yang tertera di atas meja ruang tamu bahwa hari ini kedua orang tuanya pergi menjenguk Tante Fanya yang kebetulan sedang sakit.

Dhisa pun langsung bergegas berganti bajunya dan langsung ke mini market ini.

Karena insting nya mengatakan bahwa kedua orang tuanya akan menginap di sana.

Tak butuh waktu lama, Dhisa sudah membawa beberapa cemilan untuk persediaannya, karena cemilan yang diberikan abangnya beberapa hari lalu sudah habis.

"Hm ini apa ini ya?" Gumamnya sambil memegang snacks kesukaannya.

Setelah selesai memilih, Dhisa pun mengantre ke bagian kasir untuk membayar beberapa cemilan yang ia beli hari ini.

Setelah membayar semuanya, Dhisa pun langsung menuju mobilnya. Dan memasukkan cemilannya ke dalam mobil tapi sebelum ia pulang ia mampir ke kedai es krim tepatnya sebrang jalan dari mini market tersebut.

Tak butuh waktu lama ia pun sampai ke kedai es krim tersebut. Saat ia memasuki kedai tersebut, pertama yang ia lihat, hiasan dinding yang sangat elegan bahkan membuat nyaman beberapa pengunjung untuk terus berada di kedai itu.

Selain tempatnya, di kedai ini juga memiliki banyak farian rasa bahkan dari jenisnya, yang sering Dhisa beli adalah gelato, selain harganya yang cukup di jangkau pelajar, rasanya juga yang membuat lidah tak ingin berhenti mencicipinya.

[1]RICSHA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang