2

2.2K 80 1
                                    

Happy reading...
________________

Sore itu Dhisa berada di balkon kamarnya menikmati semilir angin sore yang menerpa wajah cantiknya.

Tak ada aktivitas yang dilakukan sore itu, biasanya Dhisa sering keliling komplek, hanya sekedar menghilangkan penat atau sekedar menghirup suasana sore hari. Namun, hari ini berbeda tak ada aktivitas, yang membuatnya semakin merasa bosan.

"Ck, bosen banget sih mana gitar gue diambil lagi sama si kutu kupret," racaunya

"Arghh, bete banget anjir" Teriaknya

"Dhisa jangan teriak-teriak!" Seru sang mami dari arah dapur.

Dhisa refleks membekap mulutnya, setelah mendengar teriakan sang mami dari bawah.

"Bosen banget anjir" lirihnya
Dan bergegas menuju tempat tidur miliknya sambil membawa handphone yang ia taruh di atas laci tempat belajar.

"Aih tumbenan pada berisik di group, biasanya adem ayem aja," gumamnya sambil tertawa kecil.

Ia pun keluar dari room chatnya dan membuka aplikasi Instagram, sambil mengikuti perkembangan jaman, bahkan teman-temannya saja sudah bisa nge-vlog, bahkan ada yang sudah punya channel YouTube dan sering membuat video tanpa sepengetahuan Dhisa.

"Anjir si Lusi jadian sama siapa nih, baru tau gue, mana cakep lagi cowoknya," racaunya sambil terus menscroll ke bawah.

Tepat saat menemukan akun cowok yang kemarin pagi ditabraknya, kedua mata Dhisa hampir saja keluar.

Dan setelahnya, Dhisa tertawa bahak hampir terjungkal dari tempat tidurnya.

"Anjir alay banget," ucapnya masih dengan tawa yang menggelegar.

Hingga pintu kamarnya terbuka, menampakkan sesosok wanita cantik sambil membawa spatula.

Seketika itu juga tawa Dhisa berhenti dan diganti dengan cengengesan andalannya.

"Kamu tuh dari tadi teriak-teriak gak jelas, sekarang ketawa bahak mana kenceng banget lagi, kamu tuh perempuan Dhisa," serunya.

"Maaf mi, habis seru banget nih" ujarnya.
"Daripada main handphone gak jelas mending bantuin mami di dapur" ajaknya

"Mami tau sendiri kan seminggu yang lalu aja pas mami nyuruh Dhisa masak nasi goreng, bukannya nasi gorengnya yang enak, malah berakhir gosong kan, bahkan hampir kebakaran," tuturnya panjang lebar

"Itu alesan kamu, mami pengen anak-anak mami pinter masak semua, termasuk Abang kamu," ujar sang mami.

"Kamu tuh masa kalah sama kembaran kamu itu, abang mu pinter masak loh, masa kamu gak bisa sih." Ada nada ejekan disana yang membuat Dhisa cemberut akan ucapan dari sang mami.

"Mami suka banget sih banding-bandingin Dhisa sama bang Revan, Dhisa bisa lebih dari bang Revan kok," ujarnya

Walaupun beda lima menit Dhisa tetap menganggap Revan sebagai Abang tertuanya, ya walaupun sekolahnya satu angkatan.

"Ya makanya kalo kata mami suruh ini, itu tuh kamu harus mau," ujar sang mami

Dhisa hanya cemberut setelah kepergian sang mami, dan menekuni aktivitasnya kembali.

"Kesel banget sih, apa-apa bang Revan, kalo ada mau nya aja nyamper nya ke gue, dasar nyokap," cibir Dhisa.

Hingga telinga kanannya dijewer Sarah tepat saat ia berucap seperti itu. Memang Dhisa pikir maminya sudah turun.

"Awww, mami..." Seru Dhisa sambil menahan telinganya yang masih dijewer oleh Sarah.

"Bagus ya ngomongin maminya dibelakang, pinter banget sekarang, suka mencibir, awas aja mami bakal potong uang jajan kamu," tegasnya.

Membuat Dhisa gelagapan mau bicara apa.

"Aduh mi, jangan gitu dong, iya Dhisa mau deh, tapi bantu mami nyiram bunga mami di belakang halaman aja ya mi," pintanya

"Giliran uang jajan dipotong aja langsung mau, ya udah cepet sana," tukasnya dan bergegas meninggalkan kamar putrinya dengan diikuti Dhisa dari belakang.

Masih dengan bibir maju dan muka masamnya, Revan selaku kembarannya yang baru datang melihat hal itu hanya cengengesan gak jelas, seakan tau bahwa kembaran tersayangnya itu telah dimarahi habis-habisan oleh maminya.

Dhisa yang melihatnya hanya berdecih. "Kenapa lo?" Sakras Dhisa

Revan hanya memeletkan lidahnya pertanda mengejek Dhisa. Membuat Dhisa hampir saja melemparkan sandal pom-pom miliknya, namun ia urungkan ketika maminya menatapnya garang.

Dan Dhisa pun langsung lari terbirit-birit menuju halaman belakang sambil menggerutu, menyumpah serapahi kembarannya itu.

"Liat aja pembalasan gue nanti." Gumamnya sambil menyunggingkan senyuman manisnya.


👑👑👑

Jangan lupa vote & coment ya gaes 🤗
Sorry typo bertebaran🤗😁

Selamat membaca🤗

#robiahmahmudah

[1]RICSHA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang