Happy reading...
_______________Setelah masa hukuman selesai, Dhisa langsung bergegas menuju kantin.
Dan tepatnya, teman-teman Dhisa sudah berada di sana, sedang asyik bercengkrama tanpa kehadirannya.
Dhisa yang melihatnya pun langsung menghampiri mereka.
"Hai gengs," seru Dhisa.
Membuat sebagian murid yang ada di kantin terlonjak kaget dengan teriakkan Dhisa, termasuk teman-temannya.
"Hampir latah gue," ujar Meicha yang langsung membekap mulutnya ketika Dhisa mengejutkan mereka.
"Ah elo kan emang sering latahan," timpal Dea sambil memakan baksonya.
"Eh punya gue mana nih makanannya?" Sambil melihat meja yang sedari tadi kosong tak ada satu pun makanan disana.
"Pesen sendiri sana," ujar Meicha
"Jahat banget sih kalian." Dengan wajah yang memelas.Dengan terpaksa Dhisa pun melenggang pergi menuju warung si mamang, yang sering jualan siomay.
"Mamang.." seru Dhisa
"Eta naon, eh eta naon, eh.. eh, eh , neng Dhisa." Dhisa seketika itu juga terbahak melihat reaksi mang ubay yang latah akibat dikejutkan olehnya.
"Aduh maaf mang," ucapnya.
"Haha, iya neng teu naon-naon atuh." Ujarnya.
Mang ubay ini memang asli Sunda, ucapannya yang kental dengan logat sundanya, membuat sebagian murid yang ada disini sedikit tak mengerti.
Tentunya Dhisa memang mengetahui apa yang di katakan oleh mang ubay, karena dia dulu pernah tinggal di Bandung.
"Biasa mang," ucap Dhisa.
"Siap neng, duduk dulu atuh neng," pintanya.
Membuat Dhisa duduk di bangku plastik yang sering di siapkan oleh mang ubay.
"Mang, saya pesen yang biasa ya mang," ujar murid cowok yang kini tengah ikut duduk di samping Dhisa.
Sementara Dhisa belum menyadari disampingnya kini ada seseorang, hingga tak sengaja ia sikut dan membuat Dhisa menoleh seketika, dan tatapan Dhisa betemu dengan iris abu tersebut.
Refleks Dhisa langsung mengerjapkan matanya, menetralkan degub jantungnya.
"Elo lagi, kenapa sih dimana-mana pasti ada elo," tukas Dhisa
"Mungkin jodoh," akunya
"Idih pede banget bilang jodoh sama gue, gue sih ogah ya," sakras Dhisa.
"Emang gue juga mau sama cewek bar bar kayak elo, gue juga mikir-mikir kali mau pilih cewek tuh, modelan kayak elo mah pantes nya sama si Farhan nih," tuturnya sambil menunjuk Farhan yang tengah berjalan menghampiri kantin Bu Aci.
"Enak aja lo, amit-amit dah," cetus Dhisa.
Membuat Eric tertawa bahak, hingga seisi kantin melihat pemandangan tersebut, bahkan ada yang mengabadikan nya menggunakan ponsel mereka.
Membuat Dhisa yang sedari tadi tak sadar akan hipnotis dari tawa yang menggelegar dari Eric tersebut pun langsung tersadar.
Dan seketika itu juga Dhisa langsung mendengus kesal.
"Mang ayo punya Dhisa mana?" Tanya Dhisa
"Iya neng bentar atuh," ucap mang ubay
"Gue dulu," tukas Eric
"Enak aja yang duluan ke sini siapa, gue kan,jadi gue dulu lah," ujar Dhisa."Gue dulu, gue udah di tungguin tuh sama temen-temen gue," tukasnya sambil menunjuk deretan bangku kantin yang kini tengah diduduki oleh sekelompok murid laki-laki.
"Gue dulu," seru Dhisa.
"Udah-udah jangan berisik nih udah mamang buatin, ini buat neng Dhisa," sambil menyodorkan siomay komplit pada Dhisa.
"Dan ini buat si aden, nya." Sambil menyodorkan sepiring siomay pada Eric.
Setelah mendapat bagiannya, Dhisa pun langsung bergegas menuju tempat yang sedari tadi dihuni oleh teman-temannya.
"Wih ajip banget, elo udah lenget aja sama si Eric," ujar Meicha ketika Dhisa sampai di tempat duduknya.
"Najis," cebiknya
"Idih sekarang iya bilang najis, nanti kalo beneran jodoh gimana coba," goda Meicha membuat Dhisa menatapnya datar.
"Eh iya nanti dibikin film judulnya, jodohku ketemu di tukang siomay," ucap Rissa.
Membuat Dea dan Meicha heboh sendiri.
Dhisa yang mendengarnya hanya mendengus, dan setelahnya tak memperdulikan ucapan mereka."Jangan sampe gue jodoh sama si cunguk Eric.." gumamnya dalam hati
👑👑👑
Jangan lupa buat coment, vote, and share ke temen-temen kalian ya gengs..🤗
See you and the next chapter 😘

KAMU SEDANG MEMBACA
[1]RICSHA ✓
Aléatoire[COMPLETED] Ini dulunya cerita ' Eric' terus aku ganti dengan ' Ricsha' Jika sikap saja saling tolak-menolak apakah hati bisa tarik-menarik? Cerita klise dari cewek bar-bar yang diam-diam suka sama pangeran sekolah, jangan salahkan jika hatinya mema...