Hari ini Dhisa datang lebih awal dari biasanya entah ada setan apa yang merasuki tubuhnya sehingga ia berangkat sepagi ini.
Pertama yang ia lihat Dea yang tengah duduk sendiri di bangkunya sambil memegang handphone miliknya dan seketika senyum-senyum sendiri macam orang gila lagi jatuh cinta, dan beberapa murid lainnya yang memang datang lebih awal.
Dengan langkah hati-hati Dhisa pun melangkah menuju tempat duduk yang tengah ada penghuninya.
Dan tepat di sisi Dea, dia melihat apa yang sedang dilakukan sahabat lemotnya itu.
Senyum misterius tercetak dibibir cantiknya. Kemudian apa yang ia lakukan selanjutnya...
Brakk
Gebrakan meja yang dilakukan oleh Dhisa membuat Dea dan penghuni lainnya terlonjak kaget akan ulahnya itu.
"Ihh, elo ngapain sih ngagetin gue aja kalo jantungan gimana? Lo mau tanggung jawab" serunya kesal
Sedangkan Dhisa hanya terkekeh puas akan apa yang dilakukannya.
Dea memandang Dhisa dari atas sampai bawah dan berhenti tepat diwajahnya ia memincingkan matanya takut penglihatannya kurang, ia baru menyadarinya.
Kalo Dhisa datang sepagi ini, kesambet apa dia sampe datang ke sekolah sepagi ini dan tumben juga.
Sedangkan Dhisa yang dari tadi dilihat oleh Dea lun tersadar dari kekehannya.
"Elo ngapain liatin gue kayak gitu?" Tanya nya.
"Hemm, tumben lo berangkat pagi biasanya juga suka telat" ucapnya"Gue mau insaf lah, cape gue dihukum melulu"timpalnya dan duduk disebelah Dea.
"Sukur deh" serunya pelan dan kembali ke aktivitas nya.Selang beberapa saat Meicha dan Rissa pun datang sambil bercanda ria.
Hingga mereka tersadar, bahkan kaget gak hujan gak ada petir Dhisa berangkat sepagi ini.
Meicha pun langsung menghampiri Dhisa yang sedari tadi melamun tak jelas sedang Dea memainkan handphone nya.
"Dhisa.. ini elo?" Teriaknya sambil mengguncangkan bahunya setelah sampai di bangku yang tengah diduduki Dhisa.
"Iya ini gue, emangnya kenapa sih? Biasa aja kali kayak ketemu artis Korea aja lo" serunya.
"Ya, bukan begitu, tumbenan banget lo berangkat sepagi ini kesambet apaan?" Tanyanya.
"Dia mau insaf katanya, cape dihukum mulu sama Bu Aneth" Dea menimpali.
Meicha hanya tertawa dengan ucapan yang dilontarkan Dea padanya.
"Kenapa ketawa? Emang ada yang aneh ya?" Tanya Dhisa.
"Kagak kok" serunya cepat."Eh ia Dhisa kemaren lo pulang bareng sama Eric ya?" Rissa bertanya perihal kemarin tentang Dhisa yang pulang bersama Eric
"Wah yang bener lo Dhis, pulang bareng Eric?" Tanya Meicha memastikan.
"Ya, lagian kan.." ucapnya terhenti karena Meicha berteriak histeris sambil memeluk Dhisa.
"Aaaaaaa, lo udah resmi jadian sama dia?" Tanya Meicha di sela-sela pelukannya.
Dhisa yang merasa diambang kematian karena ia hampir tercekik akan ulah Meicha itu langsung melepaskan pelukannya.
"Ckk, siapa yang jadian sih gue cuma pulang bareng sama dia sekalian mau ke toko buku" seru nya
"Ah bilang aja iya kali kalo elo jadian sama Eric, jangan malu-malu sana gue kali" ucap Dea
"Eh emang gue gak pacaran kok"serunya sedikit kesal.
Sedangkan mereka masih memasang wajah tak percaya.Ingin sekali Dhisa lemparkan mereka ke laut Antartika biar gak balik-balik lagi, kesal setengah mati. Hingga bel masuk pun berbunyi dan hal itupun membuat Dhisa lega.

KAMU SEDANG MEMBACA
[1]RICSHA ✓
De Todo[COMPLETED] Ini dulunya cerita ' Eric' terus aku ganti dengan ' Ricsha' Jika sikap saja saling tolak-menolak apakah hati bisa tarik-menarik? Cerita klise dari cewek bar-bar yang diam-diam suka sama pangeran sekolah, jangan salahkan jika hatinya mema...