Part 4

31.9K 1K 4
                                    

**

Gerald terlihat fokus memperhatikan penjelasan karyawannya, saat ini ia sedang meeting bersama para dewan direksinya.

"Saat ini harga saham perusahaan NJ Corp sangat lemah pak, mereka terancam collaps karena adanya skandal penggelapan dana yang dilakukan para manajernya. Hal itu membuat para pemegang saham khawatir dan akan menjual saham mereka" ucap salah satu Direksi.

"Menurut saya NJ Corp merupakan perusahaan yang memiliki prospek yang sangat bagus untuk pasar ekonomi, sangat di sayangkan jika harus collaps. Bagaimana menurut bapak kalau perusahaan itu kita akuisisi?" sahut Direksi yang lain.

"Tapi akan sangat beresiko karena perusahaan itu sudah kehilangan nama baiknya, sulit mendapatkan kembali kepercayaan investor untuk menanam saham di sana" ucap Direksi yang lain.

"Akan sangat sepadan dengan profit yang akan kita dapatkan jika kita berhasil membuat perusahaan itu bangkit lagi" jawab Gerald setelah mendengar penjelasan para Direksinya. "Persiapkan diri kalian, kita akan mengakuisisi perusahaan itu"

"Buat para investor tertarik untuk menjual saham mereka kepada kita, setidaknya kita harus memiliki lima puluh lima persen saham di sana". Para Direksi yang mendengar penjelasan Gerald mengangguk setuju.

"Setelah perusahaan itu berhasil kita akuisisi, ganti semua strategi manajemennya. Keluarkan SDM yang memungkinkan untuk berbuat kecurangan, ganti dengan SDM yang handal. Dan buat surat pengumuman akuisisi kepada semua karyawan"

"Oke kita akhiri meeting hari ini, Selamat sore and Goodluck" Ujar Gerald mengakhiri meeting nya.

**

Gerald memasuki ruangannya dengan di ekori oleh sekretarisnya. Ia duduk di kursi kebesarannya.

"Pak Gerald jadwal anda besok lusa adalah kunjungan ke perusahaan cabang yang ada di Jerman, dan nanti malam anda sudah harus take off agar besok anda bisa istirahat dahulu sebelum kunjungan" jelas sekretarisnya membacakan jadwalnya.

"Baiklah. Sudah kamu persiapkan perlengkapan saya?"

"Sudah pak. Semua sudah siap. Anda hanya tinggal berangkat nanti pukul delapan malam"

"Oke. Nanti kita ketemu langsung di Airport saja"

"Baik pak kalau begitu saya pamit undur diri. Selamat sore" pamit sang sekretaris dengan senyuman manisnya, berharap atasannya itu sedikit meliriknya, namun kenyataannya tidak, Gerald hanya mengangguk membalas sekretarisnya. Wanita itu sedikit kecewa, namun ia tak akan menyerah untuk mendapatkan hati atasannya itu.

Setelah sekretarisnya keluar, Gerald langsung berbenah untuk pulang. Ia ingin tidur sebentar sebelum keberangkatannya.

**

Gerald melangkah keluar dari pintu kedatangan di Berlin Schonefeld Airport. Ia menaiki mobil jemputannya dan di ikuti oleh sekretarisnya. Mereka menuju hotel tempat mereka menginap.

Setelah mendapat kunci kamarnya, ia langsung mengistirahatkan diri. Karena perbedaan waktu antara Indonesia dan Jerman, ia tiba di sini pada waktu malam hari, jadi ia bisa istirahat sebelum melakukan kunjungan. Hal yang serupa juga terjadi pada sekretarisnya, wanita itu berada di kamar sebelah kamarnya.

**

Esoknya, setelah seharian penuh ia mengecek cabang perusahaannya, ia memutuskan untuk makan malam di salah satu restoran terkenal di Berlin. Ia pergi sendiri kali ini, tanpa sekretarisnya.

Gerald memilih bangku yang ada di pojok ruangan dekat dengan jendela, dari sini terlihat pemandangan jalan pada malam hari.

Saat ia membuka buku menu, tiba-tiba ada yang memanggilnya.

"Gerald" panggil seorang pria paruh baya seraya menghampiri Gerald.

"Om Alex" ucap Gerald lalu menjabat tangan pria paruh baya yang bernama Alex tadi. Mr. Alex ini merupakan sahabat dekat Alm. Papa Gerald.

"Apa kabar Om?"

"Om baik. Gimana kabar kamu?"

"Oh tanpa di jawab pun Om tahu kalau kamu sangat baik melihat keadaan Marvell Group sedang pesat-pesatnya saat ini" ujar Mr. Alex dengan kekehannya.

"Hahaha Om bisa aja. Kabar Gerald baik Om. Untuk keadaan perusahaan itu semua karena tim manajemen sudah bekerja sangat baik bukan hanya Gerald aja, makanya bisa sampai di titik ini"

"Ya om percaya itu, apalagi di bawah kepemimpinan kamu, sudah di pastikan akan berhasil"

Gerald hanya menggeleng-gelengkan kepalanya seraya tersenyum tipis mendengar pujian dari Mr. Alex. "Om mau pesan apa? Sekalian Gerald mau pesan" Tanya Gerald seraya memilih hidangan di buku menu.

"Samakan aja kayak kamu"

"Saya memesan False Rabbit, Bee Sting and Wine. masing-masing dua bagian" ujar Gerald dengan Bahasa Jerman kepada pelayan restoran tersebut.

"Mohon tunggu sebentar" jawab pelayan tersebut. Gerald mengangguk menanggapi.

Setelah lima belas menit menunggu, pesanan mereka akhirnya datang.

"Selamat menikmati hidangannya" ujar pelayan dan di jawab terima kasih oleh mereka, setelah itu pelayan pergi meninggalkan mereka. Mereka menikmati dinner dengan obrolan-obrolan ringan.

"Kapan kamu balik Gerald?" Tanya Mr. Alex di sela makannya.

"Besok siang Om, Gerald balik ke Jakarta"

"Gerald, kebetulan Om ketemu kamu di sini, ada yang ingin Om bicarakan sama kamu" ujar Mr. Alex dengan pandangan serius.

**

Gerald mematung mendengar penuturan Mr. Alex, ia tak menyangka Mr. Alex meminta hal itu kepadanya.

"Om nggak minta kamu buat ambil keputusan sekarang dan memaksa kamu menerimanya. Tapi Om ingin kamu pertimbangkan permintaan Om ini. Selain sebagai wasiat Papa kamu, Om juga percaya kamu bisa menjaganya"

"Akan Gerald pikirkan dulu Om" jawab Gerald seadanya.

"Kalau gitu kabari Om jika kamu sudah mendapat jawabannya" ucap Mr. Alex. Gerald mengangguk mengiyakan.

"Sudah malam, mari kita pulang. Kamu mau bareng sama Om?"

"Oh nggak makasih Om. Gerald bawa mobil sendiri tadi"

"Ya sudah kalau begitu. Om balik duluan ya"

"Iya take care Om" pesan Gerald. Mr. Alex mengangguk.

Gerald kembali terdiam memikirkan ucapan Mr. Alex tadi. Ia bingung harus membuat keputusan seperti apa.

**

Terimakasih sudah membaca guys ...

See you soon

Byeee Byeee ....

**

My Lover's Secret (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang