**
Seorang wanita yang terbaring di sebuah kamar membuka kelopak matanya perlahan. Pemandangan pertama yang ia lihat adalah wajah polos seorang pria yang sangat rupawan tengah tertidur pulas. Keyla menyentuh pelan wajah Gerald, dari dahi hingga berhenti tepat di bibir manis pria itu. Bibir yang semalam membuat dirinya terbuai. Keyla menggelengkan kepalanya perlahan, sepagi ini dia sudah berpikir seperti itu. Memalukan.
Gerald menggeliatkan badannya kemudian perlahan membuka kelopak matanya.
"Morning wife" sapanya dengan suara serak setelah bangun tidur. Hal itu malah terdengar sangat seksi di telinga Keyla.
"Morning husband" jawab Keyla pelan seraya tersenyum manis.
Gerald mengelus rambut istrinya pelan. "Makasih ya Key" ujarnya.
"Itu sudah kewajibanku Al" sahut Keyla. "Buruan ayo mandi. Aku ingin jalan-jalan hari ini. Soalnya kita kan besok lusa sudah harus pulang" ujar Keyla seraya bangkit dari tidurnya. Namun dengan cepat Gerald menariknya kembali ke pelukan pria itu.
"Al lepasin. Aku mau mandi" ujar Keyla mencoba melepaskan pelukan Gerald, tapi sia-sia. Gerald malah semakin mengeratkan pelukannya. Sebenarnya, Keyla sedikit malu saat tubuh polos mereka saling bersentuhan meskipun semalam mereka sudah merasakan satu sama lain, namun tetap saja Keyla belum terbiasa dengan itu semua.
"Nanti aja Key. Kamu nggak ingin ngulangin kegiatan kita semalam?" bisik Gerald seduktif di telinga Keyla. Keyla tak berkedip menatap Gerald. Ia sedikit merinding saat suara serak Gerald membisikinya.
"Tap-tapi kita bakalan kesiangan jalan-jalannya Al" kilah Keyla.
"Nggak bakal kesiangan kalau kita ngelakuinnya cepat sayang" ujar Gerald yang langsung menindih dan mencium perut rata Keyla.
"Hahaha geli Al hahaha geli"
Akhirnya sepasang suami istri itu mengulang kembali penyatuan mereka.
**
Keyla sangat menikmati pemandangan pagi hari di pantai tempat liburannya. Anginnya yang berhembus sepoi-sepoi menyejukkan hati, suara deburan ombak yang saling berkejaran seperti melodi yang mengalun merdu. Damai sekali rasanya.
"Key foto dulu ayo" ajak Gerald pada Keyla. Pria itu memberikan kameranya pada salah satu bodyguard mereka untuk memfoto mereka.
Mereka menghabiskan hari ini dengan berjalan-jalan di sekitar pantai tempat mereka liburan. Canda tawa dan keceriaan terpancar di wajah keduanya.
**
Keyla dan Gerald berjalan beriringan menuju jet pribadi mereka. Pagi ini mereka akan kembali ke rumah setelah tiga hari liburan di sini.
"Maaf ya Key kita liburannya nggak bisa lama-lama" ujar Gerald
"Nggak papa Al. Aku ngerti kok. Lagi pula kita bisa liburan lagi kalau ada waktu" jawab Keyla seraya menenangkan suaminya itu.
"Makasih Key. Kamu sudah ngertiin aku" ujar Gerald tulus.
Keyla tersenyum manis "Sama-sama"
**
"Key mana dasi navy ku? Kok di lemari nggak ada?" teriak Gerald saat tidak menemukan dasi favoritnya. Pagi ini Gerald bangun kesiangan karena jetlag, alhasil ia terburu-buru mempersiapkan diri untuk pergi ke kantor. Apalagi jam delapan nanti ada meeting dengan para dewan direksi dan sekarang sudah jam setengah delapan, ditambah dengan jarak dari sini ke kantor tidaklah dekat.
"Semua ada di lemari kok" sahut Keyla yang masih membersihkan ranjang mereka.
"Dimana? Nggak ada!!" teriak Gerald lagi.
Keyla menghembuskan napas lelah lalu menghampiri Gerald yang ada di walk in closet. Ia membantu suaminya mencari dasi favoritnya itu. Tak lebih dari tiga menit, ia sudah menemukannya.
"Kalau nyarinya panikan gitu, nggak bakalan ketemu. Coba lebih tenang sedikit dan fokus, pasti ketemu" ujar Keyla. "Sini aku pakein" lanjutnya lalu mulai memakaikan dasi itu ke leher suaminya.
Gerald tersenyum saja memandangi wajah serius istrinya saat wanita itu membuat simpulan dasinya. Ia sungguh beruntung memiliki istri seperti Keyla.
"Ok finally" ujar Keyla saat simpulannya sudah selesai.
"Makasih sayang" ujar Gerald lalu mengecup Keyla, membuat gadis itu sedikit terkejut.
"Ehmm Ya sudah buruan berangkat sana. Nanti telat" ujar Keyla menutupi kegugupannya.
"Ok aku berangkat kerja dulu. Kamu hati-hati di rumah"
"Iya"
Setelah itu Gerald keluar dari kamar dan berangkat ke kantornya.
**
"Jadi gimana kak apa ada perkembangan?" tanya Keyla pada orang yang duduk di kursi di seberangnya.
"Ada sedikit hal yang mengganjal dalam pikiran gue Key. Apa dulu sebelum nyerang Nyokap loe dan Rion, orang itu terlibat perseteruan dengan Black Tiger?" tanya orang itu yang tak lain adalah Bian.
Keyla terlihat berpikir sebentar "Aku rasa nggak Kak. Soalnya kalau ada masalah apapun di dalam kelompok, salah satu anggota kepercayaanku bakal bilang ke aku" jawab Keyla.
"Gue nggak bisa nyimpulin ini di awal. Tapi gue ngerasa ada yang nggak beres dengan musuh-musuh Black Tiger"
"Maksud kakak semua ini ada campur tangannya dengan musuh kelompok kami?" tanya Keyla
"Kurang lebih seperti itu. Siapa musuh yang paling membenci Black Tiger dulu?" Tanya Bian lagi.
"Black Demon. Dari dulu mereka yang paling berambisi mengalahkan kita, banyak penyerangan yang mereka lakukan tetapi selalu gagal. Dan anehnya si ketua Black Demon sendiri nggak pernah menunjukkan siapa jati dirinya. Selama penyerangan hanya tangan kanannya saja yang turun tangan" jelas Keyla menceritakan sedikit masa lalunya.
"Lalu sekarang bagaimana kabar si ketua itu?" tanya Bian.
"Nggak ada yang tahu pasti. Bahkan anak-anak juga nggak tahu" sahut Keyla.
"Loe harus hati-hati dan selalu waspada Key. Meskipun Rion sudah nggak ada, masih ada kemungkinan mereka menyerang Black Tiger lagi, terutama loe Key. Dengan motif ingin merebut daerah kekuasaan kalian"
"Iya Kak. Aku akan selalu waspada"
"Ya sudah itu dulu Key yang kita diskusiin. Nanti gue selidikin lagi. Dan hasilnya akan gue kasih tahu ke loe lagi nanti"
"Iya Kak makasih ya"
"Sama-sama"
Setelah itu Bian pergi dari café tempat janjian mereka.
"Kita ke Supermarket dulu sebelum pulang" ujar Keyla pada supirnya setelah masuk ke dalam mobil.
"Baik Non" jawab supirnya.
'Black Demon. Aku harus mencari tahu siapa ketuanya yang sebenarnya' ujar Keyla dalam hati.
**
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lover's Secret (Completed)
RomansaKisah tentang seorang mahasiswi yang sedang menempuh semester enam di Universitas Albercio, kampus bergengsi untuk kaum borjuis dan berintelek tinggi. Seorang gadis yang memiliki wajah bak bidadari, sangat menawan dan cantik. Namun berbanding terbal...