Part 17

21.2K 593 0
                                    

**

Mereka tiba di rumah sekitar pukul sebelas siang. Keyla berjalan lesu masuk ke dalam rumahnya.

"Udah pulang loe kak. Dikekepin kak Gerald di mana loe kak, sampai semaleman gitu?" celetuk Evan yang melihat kakaknya memasuki rumah menuju tangga.

"Berisik loe!!!"

"Yee santai aja kali responnya"

"Kita dari Villa milik keluarga gue yang ada di puncak" ujar Gerald menjawab pertanyaan Evan yang di tujukan pada Keyla tadi.

"Dihh honeymoonnya diem-diem" ucap Evan dengan santainya.

Gerald tersenyum. "Kita ngindarin wartawan kemarin"

"Oh gue tahu. Berita loe udah muncul di TV kak. Gila loe keren banget kak" puji Evan heboh.

"Thank's. Gue ke kamar dulu ya" pamit Gerald yang diangguki oleh adik iparnya.

**

"Papa mana?" tanya Keyla pada adiknya saat ia sudah duduk untuk makan malam. Gerald yang ada di belakang Keyla mengambil tempat duduk di samping istrinya.

"Papa udah balik ke Jerman tadi pagi. Dia belum sempat ngabarin loe karena ada panggilan mendadak katanya dan nggak ingin ganggu loe sama Kak Gerald" jawab Evan seraya mengambil lauk yang disukainya.

"Udah biasa nggak dipamitin" sahut Keyla acuh.

"Dia bakalan telepon loe kok kalau urusannya udah kelar" ujar Evan yang dihiraukan Keyla.

Setelah selesai makan malam, Keyla kembali ke kamarnya. Sedangkan Gerald dan Evan ke ruang keluarga bermain PS.

Keyla mengambil ponselnya yang ada di nakas tempat tidur dan menelepon seseorang.

"Halo" ujar seseorang di seberang sana.

"Halo kak. Gimana perkembangannya?" tanya Keyla pada orang itu.

"Masih gue telusuri Key. Orang-orang gue juga masih pada nyari info dari orang-orang yang terlibat" sahut orang itu.

"Oke kak selalu kasih tahu gue perkembangannya ya"

"Beres Key. Loe tenang aja"

"Ya udah thank's ya kak"

"Iya sama-sama"

Bipp. Keyla mematikan ponselnya lalu meletakkannya di nakas.

Ceklek. Pintu kamar terbuka dari luar, muncul Gerald yang baru masuk ke dalam kamar.

"Besok pagi gue berangkat ke Singapura, loe besok masuk kuliah jam berapa?" tanya Gerald seraya naik ke ranjang.

"Jam setengah delapan masuk. Gue ada kuis" jawab Keyla yang juga naik ke ranjang.

"Mulai besok penjagaan loe diperketat. Saat ini bukan hanya musuh Papa aja yang ngincar loe, tapi kemungkinan besar mulai sekarang musuh gue juga ngincar orang terdekat gue"

"Sudah berapa kali gue bilang, gue bukan tahanan. Gue bisa jaga diri gue sendiri" ujar Keyla kesal.

"Ini demi keselamatan loe sendiri Key. Jangan keras kepala"

"Ck terserahhhh!!" Keyla menutup tubuhnya dengan selimut dan tidur membelakangi Gerald. Gerald menghembuskan napas lelah atas sikap keras kepala istrinya. Ia pun memilih mengikuti Keyla unyuk pergi ke alam mimpinya.

**

"Saya sudah tahu siapa wanita itu bos. Dia adalah istrinya yang ia nikahi beberapa minggu yang lalu. Gadis itu bernama Keyla yang saat ini masih menjadi mahasiswi di Universitas Albercio" ujar seseorang pada bosnya.

"Istrinya" gumam bosnya tersebut. "Kita ubah rencana. Gunakan umpan untuk memancing seekor ikan" ucap bosnya itu dengan seringai liciknya. "Kau tahu apa yang harus kau lakukan kan?"

"Ya bos. Saya mengerti"

**

"Jangan kucing-kucingan lagi sama bodyguard. Gue nggak mau denger lagi laporan dari mereka kalau loe kabur" ujar Gerald saat mobilnya sudah terparkir di depan kampusnya Keyla. Keyla tak menanggapi Gerald, gadis itu melepas sabuk pengamannya lalu keluar dari mobil tanpa sepatah kata pun.

Setelah memastikan Keyla masuk ke dalam kampusnya, Gerald mengemudikan mobilnya menuju Airport.

**

"Muka loe serem amat Key" ujar Ara saat Keyla baru saja masuk ke dalam kelas.

"Jangan ganggu gue hari ini" ujar Keyla dingin.

Tak lama setelah itu dosen pun masuk ke kelas mereka. "Masukkan semua buku yang ada di meja. Hanya boleh ada pena di atas meja. Jangan berani-berani mencontek jika ingin nilai kalian tidak saya beri E" ujar dosen tersebut seraya membagikan kertas kuis kepada mahasiswa.

Lima belas menit berlalu, Keyla sudah selesai dengan kuisnya. Terlalu cepat memang, namun inilah Keyla, mahasiswi paling cerdas di kampus, bahkan para senior-seniornya kalah dengan kemampuannya.

Keyla membereskan peralatannya, ia menghampiri dosen untuk mengumpulkan lembar jawabnya lalu setelah itu ia keluar dari kelas. Semua teman-temannya melongo menatapnya, bahkan sang dosen pun tak kalah herannya, secepat dan segampang itukah seorang Keyla menyelesaikan kuis yang sangat-sangat rumit ini.

"Apa yang kalian lihat. Cepat selesaikan kuisnya" ujar Dosen tersebut setelah sadar dari keheranannya.

"Iya pak" koor semua mahasiswa.

**

Keyla memutuskan ke kantin setelah keluar dari kelasnya. Ia memesan segelas jus melon kesukaannya seraya memainkan ponselnya.

"Tega banget loe Key ninggalin gue" seloroh Ara yang baru datang ke kantin lalu duduk di hadapan Keyla.

"Salah loe sendiri ngapain ngerjainnya lama" sahut Keyla datar.

"Ckk otak gue nggak seencer punya loe kali Key" balas Ara dengan memanyunkan bibirnya. "Otak gue udah kekuras semua sama kuis tadi. Mana habis ini masih ada makul lagi. Pingin banget rasanya tidur" keluh Ara pada Keyla.

"Ck ayo buruan masuk ke kelas nggak usah ngeluh mulu loe" ujar Keyla lalu bangkit dari duduknya lalu pergi meninggalkan kantin.

Mereka pun berkutat kembali dengan materi-materi kuliah yang sangat menguras isi otak tersebut.

**

My Lover's Secret (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang