**
"Aldo cepetan!!! Gue ada kuis pagi ini" ujar Keyla buru-buru.
"Iya-iya bentar"
Setelah memakai sabuk pengamannya, Gerald langsung menjalankan mobilnya ke kampus Keyla.
"Loe tadi panggil gue apa? Aldo?" tanya Gerald di tengah perjalanan mereka.
"Hmm. Nama loe kan Geraldo, biar gampang gue panggil loe Aldo aja. Lidah gue keblibet kalau manggil loe Gerald"
Gerlad tersenyum mendengar penuturan Keyla.
"Kenapa nggak sekalian sayang aja. Kan gampang tuh" ujar Gerald menggoda Keyla.
"Hueekkk cuihhh. Geli gue dengernya" ujar Keyla seraya mempraktekkan gaya muntah. Gerald terkekeh dengan tingkah absurd Keyla.
"Buruan deh!! Nggak usah bicara mulu. Nanti gue telat"
"Iya-iya ini udah sampai" ujar Gerald seraya memarkirkan mobilnya di depan gerbang kampus Keyla.
Keyla pun melepas sabuk pengamannya cepat. Namun saat ia hendak turun Gerald mencekal lengannya.
"Nggak kasih kecupan dulu sama suami" ujar Gerald yang masih gencar menggoda istrinya itu.
"DALAM MIMPI LOE!!!" Jawab Keyla sadis. Gadis itu langsung keluar tanpa babibu lagi, meninggalkan Gerald yang tengah terbahak mendengar jawaban istrinya.
"Gadis aneh. Tapi manis" gumam Gerald pelan.
"Haisss Gerald. Apa-apaan sih loe" ujar Gerald menggeleng-gelengkan kepalanya. Setelah itu ia langsung menjalankan mobilnya menuju kantor.
**
"Pagi pak"
"Selamat pagi pak"
Sapa para karyawan yang di balas dengan anggukan dan senyum tipis Gerald.
"Selamat pagi pak Gerald" sapa sekretaris Gerald saat pria itu sampai di depan ruangannya.
"Pagi. Tolong masuk ke ruangan saya. Ada yang ingin saya bicarakan"
"Baik pak"
**
"Bagaimana persiapan akuisisi besok lusa?" tanya Gerald.
"Sembilan puluh sembilan persen sudah selesai pak. Bapak tinggal membaca draf ini untuk mengetahui jalannya rapat nanti" jawab sekretarisnya seraya memberikan draf persiapan untuk rapat akuisisi besok lusa.
"Lalu bagaimana para pemegang saham yang sahamnya akan kita beli?"
"Mereka setuju untuk menjual sahamnya kepada kita pak. Dan kurang lebih sekitar lima puluh persen saham yang sudah kita pesan, mereka akan menjualnya setelah rapat selesai. Akan lebih baik jika argumentasi bapak sangat meyakinkan di rapat nanti, para pemegang saham akan semakin yakin akan keputusannya untuk menjual sahamnya kepada kita"
"Akan saya usahakan. Saya tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini. Saya akan membuat para pemegang saham yakin dengan kemampuan saya"
"Ya sudah kalau begitu kamu selesaikan kekurangan persiapannya. Dan persiapkan diri untuk perang besok lusa"
"Baik pak. Saya pamit undur diri. Selamat pagi" pamit sekretarisnya yang di balas anggukan oleh Gerald.
**
Pukul dua siang Keyla selesai dengan jam mata kuliahnya. Hari ini ia di jemput sopirnya, tadi Gerald menelepon tidak bisa menjemput karena sedang meeting.
Setelah sampai di rumahnya, ia masuk ke dalam kamar dan menidurkan tubuhnya di ranjang. Mencoba memejamkan mata sejenak. Namun tiba-tiba ia membuka matanya, memikirkan sesuatu. Setelah menimbang-nimbang, akhirnya ia mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang.
"Halo" jawab seseorang di seberang telepon.
"Halo Kak Bian"
"Key?" ucap seseorang tersebut.
"Iya ini Key Kak"
"Tumben kamu telpon kakak. Ada apa Key?"
"Emm Key butuh bantuan kakak"
"Bantuan apa?"
**
"Loe yakin Key? Gue rasa kasus ini bakalan berat"
"Gue tahu itu kak. Tapi gue belum tenang kalau belum nemuin pelakunya"
"Oke-oke nanti gue coba dulu ya"
"Iya kak. Makasih"
"No problem"
Bipp
Keyla sudah bulat dengan keputusannya, apapun yang terjadi ia akan mengungkap kasus ini.
**
Gerald pulang dari kantor pukul sebelas malam. Ia lembur untuk persiapan rapat besok lusa. Rapat yang sangat penting menurutnya, karena sebagai penentu masa depan perusahaannya.
Gerald masuk ke dalam kamar dan mendapati istrinya itu sudah terlelap. Karena tubuhnya yang lengket, ia memutuskan untuk mandi terlebih dahulu sebelum menyusul istrinya ke alam mimpi.
Selesai membersihkan tubuhnya, Gerald menaiki ranjang. Ia menatap wajah istrinya saat tidur. Begitu tenang dan cantik. Tapi akan sangat berbeda jika terbangun, gadis itu akan berubah menjadi setan berwajah cantik.
Puas memandangi wajah Keyla, Gerald langsung menutup tubuhnya dengan selimut dan tidur.
**
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lover's Secret (Completed)
RomanceKisah tentang seorang mahasiswi yang sedang menempuh semester enam di Universitas Albercio, kampus bergengsi untuk kaum borjuis dan berintelek tinggi. Seorang gadis yang memiliki wajah bak bidadari, sangat menawan dan cantik. Namun berbanding terbal...