Holaaa .....
Mulai hari ini aku bakalan post My Lover's Secret nihh
Mungkin di cerita ini bakalan ada mirip-miripnya sama Delov karya Kak Luluk HF, karna memang cerita ini terinspirasi dari itu. Tapi ceritaku ini beneran murni dari tulisan aku sendiri.
Dan jangan lupa sebelum baca, pencet tombol bintangnya ya
Oke langsung mulai baca aja ya guys ...
**
Suara ketukan sepatu converse terdengar bergesekan dengan aspal jalan raya pada sore hari di tengah keramaian Ibu Kota Jakarta, terlihat seorang gadis berlari dari kejaran beberapa orang pria yang berpakaian jas hitam. Ia memasuki salah satu hotel yang berada di pinggir jalan tersebut, tak perduli ia bertubrukan dengan orang-orang yang berpapasan dengannya, bahkan ada yang mengumpatinya, yang terpenting ia dapat lolos dari kejaran pria-pria itu, yang tak lain adalah bodyguardnya.
Begitu sampai di depan lift ia langsung masuk dan menekan tombol lantai paling atas. Beruntung di lift hanya ada dirinya seorang. Ia menghembuskan napasnya sedikit lega dan meraup oksigen sebanyak-banyaknya. Setelah pintu lift terbuka ia langsung keluar. Namun nasib baik belum berpihak kepadanya.
"Nona tolong berhenti!!"
"Nona tunggu!!"
Gadis itu langsung berlari lagi menghindari bodyguardnya.
"Aissshhh itu orang nggak capek apa ngejar gue mulu. Gue yang dikejar capek paraahhh" dumel gadis itu. Ia terus berlari secepat mungkin yang ia bisa, saat ia melihat tikungan ia langsung belok dan saat itu pula ia melihat seorang pria sedang menekan password pintu kamar hotelnya. Dengan secepat kilat ia berlari menuju pria itu dan ...
Brukkkk
"Awwwww"
Ceklekkk
Gadis itu menyandar di pintu setelah menutupnya, lalu ia melihat keadaan di luar melalui celah kecil yang ada di pintu tersebut. Ia menghembuskan napas lega melihat para bodyguardnya telah pergi.
"Kamu siapa? Kenapa kamu dorong saya dan masuk ke kamar saya?"
Sebuah suara mengalihkan perhatian gadis tadi. Ia melihat seorang pria berwajah tampan di depannya sedang menatapnya tajam. Namun itu semua tak berpengaruh untuk gadis itu. Ia menegakkan tubuhnya dan menatap datar pria di depannya.
"Gue ngumpet dari orang-orang yang sedang ngejar gue" jawab gadis itu datar.
"Kamu maling ya" cerca pria itu dengan tatapan curiganya.
Alih-alih menjawab, gadis itu malah menatap tajam pria yang mengatainya maling. Memangnya ada gitu maling secantik dirinya.
"Gue.bukan.maling" jawab gadis itu dingin dan penuh penekanan, lalu ia membuka pintu hotel tersebut berniat untuk keluar, namun ia berhenti sebentar.
"Makasih atas tempat umpetannya" setelah mengatakan itu, gadis tersebut langsung keluar, melangkah memasuki lift.
"Eh kamu tunggu"
"Heiii" kejar pria itu.
"Ckkk dasar gadis aneh" umpat pria itu yang melihat gadis tadi sudah memasuki lift. Pria itu berbalik dan memasuki kamarnya.
**
Setelah keluar dari hotel tadi, gadis itu memutuskan untuk pulang dengan taksi. Moodnya hancur sudah hari ini, apalagi dengan adegan kejar-kejaran tadi, tubuhnya sangat lelah. Ia ingin cepat-cepat istirahat sekarang.
Setelah sampai di rumahnya, ia turun dari taksi sesudah membayar tagihannya. Ia memasuki teras rumahnya. Ohh bukan, ini sangat mewah jika disebut rumah. Lebih tepatnya bisa dibilang tempat tinggalnya adalah mansion yang luas, dengan para bodyguard di setiap sudut, bahkan ada puluhan pelayan di mansion ini.
Ceklekk. Ia membuka pintu rumahnya lalu melangkah ke dalam dan pada saat yang sama sebuah suara menyambutnya saat ia melewati ruang tamu.
"Loe kemana aja? Tuh para penjaga setia loe pada heboh nyariin loe yang ngilang" seloroh seorang anak laki-laki berumur empat belas tahun yang sedang duduk di sofa ruang tamu dengan ipad di tangannya.
"Habis main petak umpet" jawab gadis tadi sekenanya.
"Ck loe nggak kasian apa sama mereka, kalau mereka di omelin bokap gara-gara ulah loe ini"
"Gue bosen diintilin mulu. Kayak tahanan aja. Udah deh gue mau ke kamar dulu" ujar gadis itu lalu pergi ke kamarnya yang ada di lantai atas.
"Dasar nggak punya hati. Mimpi apa gue punya kakak kayak loe" dengus anak laki-laki tersebut bernama Evan Clinton Albercio, yang merupakan adik dari gadis tadi.
**
Setelah gadis tersebut masuk ke dalam kamarnya, ia langsung membaringkan tubuh lelahnya ke ranjang. Namun belum sempat ia menutup mata, suara dering ponselnya terdengar.
"Ck cepat banget umpan baliknya" dumel gadis itu seraya mengambil ponselnya yang ada di tas ranselnya. Ia menatap ponselnya, di sana terpampang sebuah panggilan video call. Menghembuskan napas lelah, ia menggeser icon hijau untuk menerima panggilan tersebut. Muncullah seorang pria paruh baya dengan perawakan khas orang Asia.
"Ulah apa lagi yang kamu lakukan hari ini?" tanya pria tersebut dari seberang layar ponselnya.
"Ayolah Papa, gadismu ini tidak melakukan apapun. Hanya ingin mencoba kebebasan tanpa seorang penguntit, aku merasa seperti tahanan jika harus diintilin seperti itu" ucap gadis itu seraya mencebikkan bibirnya.
"Keyla Claresta Albercio kamu tahu kan itu semua demi kebaikanmu. Papa nggak ingin kalian kenapa-napa. Apalagi di saat Papa tidak ada di samping kalian"
"Papa bicara seperti itu kayak nggak tahu aja aku gimana. Aku bisa jaga diri sendiri Pa. Papa tau itukan" ujar gadis itu frustasi.
"Kamu memang bisa, tapi nggak menutup kemungkinan mereka bakalan melukai kalian"
"Tapi Pa-"
"Pilih dijaga bodyguard atau kalian ke Jerman sekarang"
"Ck oke fine"
"Anak pintar. Jaga diri kalian baik-baik. Papa titip salam buat adikmu. Love you sayang"
"Hmm"
Klikk
Panggilan video call itu terputus. Gadis itu meletakkan ponselnya di atas nakas, tanpa babibu lagi, ia langsung pergi ke alam mimpinya.
Keyla Claresta Albercio. Seorang gadis berusia dua puluh satu tahun dengan perawakan tinggi ideal dan kulit seputih susu. Berwajah imut dan cantik dengan mata menawan, hidungnya mungil namun mancung, serta bibir yang merah merona alami. Gadis itu juga memiliki sorot mata yang tajam dan mengintimidasi, oleh karena itu semua orang yang berhadapan dengannya akan segan. Apalagi dengan sifat dinginnya itu, menambah kesan misterius dalam dirinya. Saat ini ia sedang menempuh semester enamnya di Universitas Albercio.
**
Budayakan votment ya guys ...
Terimakasih 🙏🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lover's Secret (Completed)
Storie d'amoreKisah tentang seorang mahasiswi yang sedang menempuh semester enam di Universitas Albercio, kampus bergengsi untuk kaum borjuis dan berintelek tinggi. Seorang gadis yang memiliki wajah bak bidadari, sangat menawan dan cantik. Namun berbanding terbal...