Part 59

19.8K 520 1
                                    

**

"Aldooo!!" panggil Keyla saat baru saja memasuki ruang rawat Gerald. Tadinya setelah seorang suster mengatakan jika Gerald sudah siuman, Keyla langsung masuk ke dalam ruang rawat Gerald. Saat ini pun Gerald sudah di rawat di ruang VVIP.

"Pelan-pelang sayang" balas Gerald lemah.

Keyla pun langsung menghambur memeluk suaminya. "Aku kangen kamu Al. Aku takut kehilangan kamu" ujar Keyla lirih di telinga Gerald.

"Aku nggak akan ninggalin kamu dan Darrell lagi sayang. Aku janji. Kecuali Tuhan yang memisahkan kita"

Keyla melepas pelukannya dan menatap Gerald sendu.

"Kamu udah makan sayang?" tanya Gerald lembut. Keyla hanya menggeleng menjawab Gerald.

"Aku nggak nafsu makan sebelum lihat kamu siuman"

"Sekarang kamu makan dulu ya. Biar aku minta tolong Dani atau Kak Rion buat nemenin kamu"

"Nggak usah Al. Ini gue udah beliin Keyla makan kok" ujar Dani yang baru masuk ke ruang rawat Gerald bersama Rion serta Evan.

"Thank's Dan. Sekarang kamu makan dulu ya" bujuk Gerald lagi.

"Iya"

Keyla pun duduk di sofa pojok ruangan dan mulai memakan makanannya bersama Evan.

**

"Thank's ya Kak, Dan. Gue nggak tahu apa jadinya kalau nggak ada kalian" ujar Gerald tulus.

"Nggak masalah Al. Loe lupa kalau kita itu udah kaya saudara. Saudara itu harus saling tolong menolong" balas Dani.

"Lagian gue juga udah ngawasin kalian saat masuk ke gudang itu. Gue juga dengar semua percakapan kalian. Jadi saat loe sama adik gue terpojok, gue langsung ke sini sama Dani" jelas Rion.

"Sekali lagi makasih atas bantuan kalian" Ujar Gerald lagi. "Oh ya Kak, gimana sama Marvell Group?"

"Aman kok Al. Semua saham yang di beli Brian, udah gue tarik lagi atas nama loe" jawab Rion.

"Gue bisa tenang kalau gitu" balas Gerald.

**

Keyla berjalan pelan menuju ranjang Gerald.

"Udah selesai?" tanya Gerald.

"Udah Al. Sekarang gantian kamu yang makan ya, aku suapin" tawar Keyla lalu mengambil jatah makanan Gerald yang ada di nakas.

Brakkk

"Key!!" panggil seseorang yang baru saja masuk ke ruang rawat Gerald. Semua orang yang berada di ruangan itu menatap ke arah pintu masuk.

"Papa" gumam Keyla lirih.

Mr. Alex begitu terkejut saat melihat sosok di depannya. Berdiri menatapnya dengan pandangan kerinduan.

"Rion" gumam Mr. Alex pelan.

"Papa" balas Rion. Ia mendekati papanya.

"Rion, putraku" Mr. Alex langsung memeluk erat putranya yang di kabarkan meninggal dunia itu. Beliau tidak menyangka bahwa putranya saat ini masih hidup. "Papa sangat merindukanmu nak"

"Rion juga kangen sama Papa" balas Rion.

Mr. Alex melepas pelukannya dan menatap putranya sendu.

"Jangan tinggalin kami lagi nak"

"Rion janji nggak bakal ninggalin kalian lagi"

Mr. Alex tersenyum seraya mengelus kepala putranya. Beliau lalu mengalihkan pandangannya pada putrinya yang menatap sendu ke arahnya. Mr. Alex pun mendekati putrinya itu.

"Kamu nggak papa kan sayang? Papa tadi langsung ke sini saat di kabari Evan terjadi sesuatu sama kamu dan Gerald" ujar Mr. Alex khawatir.

"Aku nggak papa kok Pa. tadi sempat kena peluru dan goresan, tapi ini udah di obati kok" jawab Keyla menenangkan. Mr. Alex hanya menghembuskan napasnya lega, ia lalu mengalihkan pandangannya pada menantunya.

"Gerald, kamu nggak papa kan nak?"

"Gerald udah baikan kok Pa. Papa jangan khawatir"

"Syukurlah kalau begitu. Papa tenang sekarang"

"Aku juga udah baikan loh Pa" celetuk Evan tiba-tiba.

"Nggak ada yang tanya sama loe kutil" ejek Keyla pedas.

"Yeee gue hanya sekedar memberi tahu. Lah semuanya pada ditanyain, gue nya kagak. Kan ngeselin" sewot Evan. Sontak semua orang yang ada di ruangan itu tertawa mendengar celetukan Evan.

Mr. Alex memeluk ketiga anaknya dengan sayang. "Anak-anak Papa, Papa sayang sama kalian" ujarnya.

"Kami juga sayang Papa" ujar mereka bertiga bersamaan.

Gerald dan Dani memandang haru kejadian di depan mereka. Sebuah keluarga yang harmonis dan saling menyayangi.

**

"Halo Papa, Mama. EL datang" ujar Ara saat masuk ke ruang rawat Gerald. Saat ini Keyla baru saja selesai menyuapi Gerald untuk sarapan.

"El, astaga. Maafin Mama sayang. Mama lupa buat nengok kamu kemarin" ujar Keyla menyesal setelah mengambil alih Darrell dari Ara.

"Nggak papa kok Key. Darrell kemarin nggak rewel kok sama gue. Loe tenang aja. Yang penting loe rawat Kak Gerald biar cepat sembuh" ujar Ara menenangkan.

"Thank's ya Ra"

"Sama-sama Key. Gue nggak keberatan kok"

"El kangen Papa nggak sayang, digendong Papa ya" ujar Keyla pada putranya seraya memberikan Darrell pada Gerald.

"Jagoan Papa" ujar Gerald seraya menciumi pipi gembul putranya. "Pintar, nggak rewel sama aunty Ara"

"Iya dong kan anaknya Papa sama Mama" sahut Keyla seraya tersenyum dan ikut mencium pipi putranya.

**

Setelah seminggu penuh di rawat di rumah sakit, akhirnya Gerald diperbolehkan untuk pulang. Ia sudah baikan meskipun beberapa bulan ke depan masih harus memakai kursi roda dikarenakan kakinya yang masih belum pulih total.

"Akhirnya sampai di rumah juga" desah Gerald lega setelah membaringkan tubuhnya di ranjang kamar mereka.

"Aku senang kamu udah baikan Al" ujar Keyla yang berbaring di sebelah suaminya dengan memeluk tubuh Gerald.

"Semuanya sudah selesai sayang. Selesai" gumam Gerald lega.

**

My Lover's Secret (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang