Part 51

17.8K 542 8
                                    

**

Gerald mengerjabkan matanya perlahan. Pertama kali yang ia lihat hanya ruangan serba putih dengan bau khas obat-obatan. Rumah sakit. Batinnya berkata saat tahu di mana ia berada.

Tenggorokan nya sangat sakit sekali, ingin rasanya ia minum namun tubuhnya masih sangat lemas untuk di gerakan. Hingga suara pintu terbuka mengalihkan atensi nya. Ia melirik melihat siapa yang datang. Saat orang itu mendekat, ia terkejut. Sangat terkejut. Namun ia tak dapat berkata apa-apa, walaupun banyak sekali pertanyaan yang bercokol di otaknya saat ini.

"Hey loe udah sadar" ujar pria yang baru saja masuk ke ruangan Gerald. "Loe haus?" tanya pria itu yang diangguki Gerald. Pria itu mengambil segelas air mineral dengan sebuah sedotan lalu membantu Gerald untuk meminumnya. Setelah selesai pria itu meletakkan gelas tadi di nakas sebelahnya.

"Gue tahu loe kaget lihat gue. Tapi ini lah faktanya. Panggil gue Ronald aja" ujar orang tersebut. "Gue nolongin loe waktu loe jatuh dari jurang waktu itu. Dan loe gue bawa ke rumah sakit terdekat untuk pertolongan pertama. Dan esoknya gue bawa loe ke LA langsung dengan jet pribadi gue. Tapi setelah sampai di sini, dokter menyatakan loe koma. Setelah dua bulan, akhirnya loe sadar juga sekarang"

"Oke untuk yang lainnya bakal gue jelasin nanti setelah loe benar-benar pulih. Sekarang fokus aja sama kesehatan loe dulu"

**

Setelah dua minggu siuman dari komanya, Gerald saat ini sudah diperbolehkan pulang. Namun ia harus check up beberapa kali untuk memantau kondisinya.

Saat ini Gerald berada di ruang tamu mansion milik Ronald. Pria yang menolongnya itu membawanya tinggal di mansionnya.

"Jelasin ke gue semuanya Kak" ujar Gerald pada sosok Ronald yang duduk di seberangnya.

Ronald menghela napasnya pelan. "Oke" ia menjeda sebentar ucapannya.

"Setelah gue nolongin loe jatuh ke jurang waktu itu, gue minta sama pihak rumah sakit saat di Indonesia buat nyamarin identitas loe. Kebetulan juga waktu itu di hari dan jam yang sama ada korban kecelakaan yang mati terbakar di dalam bus. Dia orang yatim piatu yang nggak punya saudara sama sekali. Perawakannya cukup mirip sama loe, dan akhirnya buat ngelabuhin Brian, gue ambil korban itu dengan mengganti identitasnya dengan identitas loe. Gue juga nukar cincin loe di tubuh korban. Dan loe di kabarkan mati karena kecelakaan itu" jelas Ronald panjang kali lebar.

"Mati?! Lalu bagaimana keluarga gue? Keyla?" tanya Gerald.

"Mereka semua terkejut mendengar loe meninggal karena kecelakaan. Bahkan Keyla waktu itu sempat drop. Tapi setelah itu dia bisa bangkit lagi. Gue yakin dia wanita yang kuat"

Gerald hanya mematung mendengar penjelasan Ronald.

"Sekarang gue mau loe jalanin misi yang udah gue rencanain Al" ujar Ronald dengan serius.

"Rencana apa?"

"Loe pasti udah tahu rencana busuk Brian kan?" Gerald mengangguk.

"Gue minta sama loe buat bikin identitas yang baru. Bikin loe terlahir kembali dengan pribadi yang berbeda. Kalau ada yang ngenalin loe, bilang aja loe nggak kenal sama yang namanya Geraldo Louis Marvellino"

"Oke. Terus gimana sama perusahaan gue Kak?"

"Kita akan pantau terus dari sini. Gue juga udah nyuruh orang-orang gue buat masuk ke perusahaan loe. Dan tenang aja untuk saat ini perusahaan loe dipimpin sama Keyla, ya meskipun nggak secara langsung dan masih bisa di sadap. Tapi gue yakin istri loe bisa nanganin itu semua, dia wanita yang cerdas dan nggak mudah dikalahin" terang Ronald.

"Gue percayain semuanya sama loe Kak"

"Kita lawan sama-sama Al. Kita pasti menang"

Flashback Off

"Selama satu tahun aku di sana, aku terus melatih kemampuanku dan juga mantau perusahaan dengan dibantu Kak Ronald. Sampai akhirnya aku di tawari pekerjaan sama Kak Ronald buat jadi bodyguard pribadi putri milyader di Berlin, aku langsung menyetujuinya karena waktu itu aku nggak ada kesibukan sama sekali. Pertama kali ketemu kamu di kantor waktu itu, aku juga kaget sama seperti kamu Key. Karena aku nggak nyangka, kalau kamu yang bakal aku jagain. Dan waktu aku lihat kamu gendong Darrell, saat itu aku lebih kaget lagi, aku nggak nyangka kalau ternyata aku udah jadi Papa" jelas Gerald.

"Aku nggak tahu kamu di sana berjuang lebih berat dari kami di sini Al" ujar Keyla memandang sendu suaminya.

"It's oke sayang. Aku yakin kita akan menang. Tinggal beberapa langkah lagi" sahut Gerald. Keyla mengangguk mengiyakan.

"Enghhhhh papapapa" gumaman Darrell karena bocah kecil tersebut sekilas mendengar kata 'papa'.

"Apa boy? Papa di sini sayang" sahut Gerald seraya menciumi pipi putranya. Darrell tertawa kegelian dengan apa yang dilakukan Papanya. Dan tawa itu membuat kedua orangtuanya juga ikut tertawa bahagia.

**

"Akhirnya sang jagoan tidur, sekarang gantian Papa sama Mama nya yang tidur" desah Gerald seraya membaringkan tubuhnya di ranjang kamar Keyla. Dan Keyla juga mengikuti sang suami dengan membaringkan tubuhnya di samping Gerald lalu menarik selimut.

"Udah mau tidur Key?" tanya Gerald memandang Keyla.

"Hmm iya capek banget hari ini" sahut Keyla dengan mata terpejam.

"Tidurnya nanti aja, ini masih sore sayang" bujuk Gerald seraya menciumi pipi Keyla.

"Emmhhh Al aku udah ngantuk banget" tolak Keyla lalu memunggungi Gerald.

"Tapi aku belum ngantuk sayang. Ayolah" bujuk Gerald terus-menerus, bahkan sekarang pria itu menciumi pundak istrinya.

"Ayolah Key" dan sekarang Gerald mulai menciumi cuping telinga istrinya, ia juga menggigit kecil dan meninggalkan bekas kemerahan.

"Al nanti Darrell bangun" elak Keyla.

"Enggak bakalan kalau kita pelan-pelan. Ayolah sayang" Gerald masih belum menyerah, sekarang tangannya juga nakal bergerilya di tubuh istrinya di balik piyama wanita itu dengan masih menciumi telinga dan leher jenjang Keyla, membuat Keyla terpekik kegelian karena ulahnya.

"Aldoo geliii haha"

"Hahaha Aldo stoppp haha"

"Ayolah....Ayolah" Gerald lalu menindih Keyla dan menutupi seluruh tubuh mereka dengan selimut. Dan setelah sekian lama, mereka kembali bergumul mesra, saling melampiaskan rindu masing-masing hingga puncak kenikmatan duniawi itu mereka raih bersama-sama.

**

Keyla terbangun dari tidurnya saat mendengar suara tangis Darrell. Ia menyingkirkan lengan Gerlad yang melingkari pinggangnya dengan pelan-pelan, turun dari ranjang lalu mengambil piyama tidurnya yang jatuh teronggok di lantai dan memakainya. Ia berjalan menuju ranjang bayi di sudut kamar, dan menggendong Darrell untuk menenangkannya.

"El haus ya nak. Minum ASI dulu ya sayang"

Keyla mendudukkan dirinya di ujung ranjang lalu mulai menyusui Darrell. Tangisan bayi itu mereda setelah mendapatkan apa yang ia mau. Keyla menatap putranya dengan penuh kasih sayang dan tak sadar seseorang tengah memperhatikannya.

Keyla sedikit tersentak saat sepasang lengan melingkari pinggangnya dari belakang dan pundak kirinya disandari wajah suaminya. "Terima kasih sudah menemaniku selama ini. Maaf aku nggak ada di samping kamu saat mengandung, melahirkan, dan merawat Darrell. Tapi setelah ini, aku akan di samping kalian sampai Tuhan sendiri yang memisahkan kita. Kamu dan Darrell adalah harta paling berharga di hidupku" ujar Gerald seraya mengelus kepala Darrell yang asyik menyusu dengan Mama nya. Gerald memandang Keyla "Aku mencintai kalian. Always and forever" ujarnya lalu mengecup pelipis istrinya dengan sayang.

**

Cieee Gerald udah balik lagi nih 

**

My Lover's Secret (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang