Part 54

16.7K 471 7
                                    

**

"Ya ampun Key. Akhirnya loe ke Jakarta juga" histeris Ara sembari memeluk Keyla yang baru saja tiba di bandara malam hari setelah lepas landas. Selepas turun dari jet tadi, ia dan Gerald pisah karena tidak ingin membongkar identitasnya. Alhasil ia keluar dari bandara bersama putranya untuk mengelabuhi musuh.

"Ihh ponakan Aunty udah gede ya. Gemesin banget sihhh" ujar Ara seraya mencubit pelan pipi gembul Darrell. "Kenapa loe nggak bilang-bilang sih kalau mau balik. Untung tadi si Evan ngabarin gue kalau loe ke Jakarta. Jadi gue bisa jemput loe sekarang" dumel Ara.

"Gue ke sini ada kerjaan yang nggak bisa gue tinggal. Jadi nanti gue titip Darrell sama loe selama gue ke kantor ya"

"Beres itu mah. Serahin ke gue. Gue juga udah kangen main sama keponakan gembul gue"

Mereka menuju mobil jemputan dan mulai pergi meninggalkan bandara.

**

Gerald memasukkan digit pin pada sebuah apartemen mewah yang berada di pusat Jakarta. Setelah pintu berhasil terbuka, ia masuk ke dalam dan menghampiri seorang pria yang duduk di sofa ruang tamu.

"Gimana?" tanya pria itu.

"Udah beres kak. Keyla udah pulang ke mansion Albercio" jawab Gerald pada orang tersebut yang tak lain adalah Rion.

"Bagus. Tinggal persiapan menghadapi perang besok lusa" gumam Rion.

"Entah kenapa filling gue nggak enak ya Kak"

Rion menoleh memandang Gerald. "Semua pasti baik-baik saja" yakin Rion.

"Gue harap" sahut Gerald.

**

"Welcome to the home ponakan uncle yang tampan, setampan wajah uncle" sambut Evan ceria dengan kedatangan Keyla, Darrell dan juga Ara.

"Cuihhh tampan kalau dilihat dari puncak gunung Everest dan pakai sedotan yang tersumbat" sahut Keyla pedas.

"Oke jangan dengarkan anjing menggonggong El. Mereka hanya iri dengan ketampanan uncle" balas Evan santai.

"Halu loe! Bangun sono, cuci muka dulu" ujar Ara.

"Yee sirik aja" sahut Evan lalu masuk ke dalam dan di ikuti Keyla dan Ara di belakangnya.

**

Keyla yang sedang menidurkan Darrell di ranjang bayi tersebut, menoleh ke arah ponselnya yang berbunyi di atas kasur. Ia berjalan mendekati kasurnya lalu mengambil ponselnya. Nama Aldo terpampang di layar ponselnya. Ia pun menggeser icon hijau untuk menerima panggilan itu.

"Halo Al" sapa Keyla.

"Kamu dan Darrell di rumah amankan sayang?" tanya Gerald lembut namun bernada khawatir.

"Iya, kita aman kok Al. Kamu tenang aja" jawab Keyla. "Kamu sama Kak Rion juga aman kan?" tanya Keyla balik.

"Iya, kami baik-baik saja" hening sejenak, lalu Gerald kembali bersuara "Ya sudah. Jangan tidur malam-malam dan jangan pikirkan apapun. Yakinlah kita bisa menghadapi besok lusa"

"Iya"

"Good night. Kirimkan salam dan pelukku untuk Darrell"

"Iya"

Setelah sambungan terputus, Keyla kembali menuju ranjang Darrell. Ia menyentuh pipi gembul Darrell.

"Tidur yang nyenyak sayang. Papa titip salam untukmu"

Setelah mengatakan itu, Keyla beranjak naik ke ranjang dan pergi ke alam mimpi.

**

Keyla turun ke meja makan untuk sarapan, dengan masih menggendong Darrell, ia menghampiri adiknya yang sudah duduk manis seraya memakan sarapannya. Keyla duduk di depan Evan.

"Pagi ponakan om yang gantengnya kayak om" Sapa Evan dengan pedenya.

"Sorry aja, kegantengan loe sama anak gue beda jauh. Lebih gantengan anak gue kemana-mana" Balas Keyla sengit.

"Ck, gini-gini banyak yang ngefans berat sama gue kali"

"Hahaha modelan kayak loe gitu banyak fans nya?! Pada buta kali mata mereka" Ujar Keyla mengejek.

"Haisshh rese loe kak. Syirik banget kalau gue bahagia" dumel Evan.

"Lagian tampang kayak gitu aja pedenya selangit, malu oyy sama ayam yang ketawa noh" ejek Keyla semakin keji. Sedangkan Evan yang di ejek hanya bisa mendengus dan menggerutu pelan, "Setan tetap aja setan"

"Gue dengar curut" Balas Keyla.

"Semerdeka loe aja deh kak. Gue mah apa tuh"

"Udah sayang jangan dengerin om kamu ya. Sekarang sarapan dulu ayo" ujar Keyla pada Darrell seraya menyuapi sarapan pada putranya.

"Gue udah selesai. Gue berangkat dulu" pamit Evan.

"Hmm" balas Keyla.

"Om ke sekolah dulu ya El. Doain om biar dapat cewek cantik dan baik hati, nggak kayak cewek yang gendong kamu itu" Pamit Evan seraya mengejek Keyla.

"Loe sebenarnya itu ke sekolah mau belajar atau nyari cewek hah?!" tanya Keyla heran.

"Kalau bisa sih dua-duanya. Hehehe" balas Evan yang langsung ngacir kabur sebelum mendapat semburan kakaknya.

"Dasar setan cilik" dengus Keyla.

"Udah sayang kita lanjutin sarapan lagi"

**

"Apa kamu sudah menjalankan misi kita?" Tanya Brian kepada tangan kanannya.

"Sudah Tuan" jawab sang tangan kanan.

"Bagus. Tinggal sedikit lagi, maka Gerald akan hancur" ujar Brian dengan senyum liciknya.

**

My Lover's Secret (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang