**
Dua bulan setelah Gerald sakit waktu itu, mereka menjalani hari-hari seperti biasa. Hari ini adalah hari terakhir Keyla melaksanakan ujian semesternya. Ia keluar dari kelasnya dengan wajah lelah.
"Huftt akhirnya liburan juga" desahnya lega.
Ponselnya berdering pertanda ada pesan masuk. Ia mengambil ponselnya yang ada di tasnya.
Aldo:
Gue udah di depan
Keyla:
Oke
Keyla memasukkan ponselnya ke dalam tas lalu melangkah menuju gerbang. Di sana ia melihat mobil Gerald sudah ada di seberang jalan.
Keyla masuk ke dalam mobil dan memakai sabuk pengamannya.
"Udah selesai kan ujian loe?" tanya Gerald saat mereka di perjalanan.
"Udah. Kenapa memangnya?"
"Gue mau ngajak loe liburan"
"Wihhh ke mana?" sahut Keyla antusias.
Gerald terkekeh. "Loe kayak bocah yang baru dapat lollipop tahu nggak. Senang banget"
"Hhhhh gue tuh stres sama kegiatan kampus, terus jarang liburan juga. Ya udah loe ngajak masa gue nyia-nyiain kesempatan"
"Serah loe deh. Besok kita berangkat"
"Besok?! Cepat banget"
"Kita bakalan sebentar di sana. Kalau nggak cepat nanti kerjaan gue gimana?"
"Oke deh. Yang penting liburan"
**
Keyla mengepack semua barang-barang yang ia bawa untuk liburan besok. Kata Gerald tadi, mereka akan pergi ke pegunungan di daerah Thailand, jadi ia membawa beberapa baju hangat. Keyla mengambil dua buah pistol dan juga pisau lipat di laci nakasnya lalu memasukkannya ke dalam koper. Ia selalu waspada setiap saat.
"Oke selesai" ujarnya lega.
"Udah selesai ngepacknya?" tanya Gerald yang baru saja keluar dari kamar mandi.
"Punya gue udah. Baju loe mana, gue packing sekalian"
"Tumbenan loe mau ngepack punya gue" heran Gerald.
"Ck iya mumpung gue lagi baik nih. Kalau nggak mau ya udah"
"Iya-iya. Tunggu bentar. Gue ambil baju-baju gue dulu" ujar Gerald lalu mengambil beberapa bajunya untuk di packing.
Setelah mengepack semua bawaan, mereka memutuskan untuk tidur karena besok pagi mereka akan berangkat.
**
Gerald dan Keyla turun ke meja makan untuk sarapan terlebih dahulu sebelum berangkat. Di sana sudah ada Evan sedang memakan sarapannya.
"Ck tega banget kalian. Liburan nggak ngajak-ngajak gue" decak kesal Evan pada kakak dan kakak iparnya.
"Bukan gue nggak mau ngajak Van. Tapi loe kan sekolah" jawab Gerald.
"Iya loe itu kudu pinter dulu baru gue mau ngajak loe"
"Kampret loe kak. Dari dulu ngejekin gue mulu. Lagian ya kalau gue nggak pinter, gue nggak mungkin dapat peringkat satu di sekolah dan nggak mungkin gue menangin olimpiade tingkat Internasional. In-ter-na-sio-nal" ujar Evan pada kakaknya seraya menekan kata Internasional.
"Dih gitu aja songong" sahut Keyla seraya mulai memakan sarapannya.
"Gue bakal buktiin kalau gue bisa ngalahin loe" janji Evan.
Keyla terbahak mendengar janji Evan. "Hahahaha. Loe mau ngalahin gue? Semedi dulu loe" ujar Keyla yang terus mengejek adiknya.
"Udah-udah kalian ini. Buruan sarapannya nanti loe telat Van. Loe juga Key, nanti kita kesiangan" Gerald juga menegur Keyla saat melihat istrinya itu menjulurkan lidah mengejek adiknya saat Gerald menegur Evan tadi.
**
Pukul delapan pagi mereka berangkat ke Airport di antar oleh supir Keyla. Para bodyguard Keyla pun juga ikut namun hanya beberapa tidak semuanya.
Saat sampai di Airport, mereka langsung menaiki jet pribadi Gerald. Keyla mengagumi interior jet pribadi milik suaminya ini. Sangat elegan dan mewah. Mereka duduk berhadapan di kursi yang di tengah-tengah mereka terdapat meja bulat.
"Perjalanannya agak lama. Kalau loe capek, tidur aja. Di belakang loe ada kamar tidur" ujar Gerald seraya menunjuk ke arah belakang Keyla. Keyla menengok ke belakang, di sana terlihat sebuah kamar tidur. Keyla membatin, Seberapa kaya suaminya ini. Meskipun ia juga dari kalangan borjuis namun tetap saja ia sedikit kagum pada Gerald.
**
Pukul dua siang mereka telah sampai di Nan Airport. Gerald dan Keyla berjalan beriringan menuju pintu keluar Airport, di belakangnya, bodyguard mereka mengikuti. Mereka memasuki mobil jemputan mereka dari pelayanan pihak Resort yang Gerald sewa.
Setelah setengah jam perjalanan akhirnya mereka sampai di Resort. Keyla berdecak kagum melihat pemandangan di sekitar resort itu.
"Keren banget"
"Saat sunrise jauh lebih keren" sahut Gerald di belakangnya. Keyla menoleh menatap Gerald seraya tersenyum. "Ayo" Gerald menggandeng tangan Keyla menuju meja resepsionis.
"Good afternoon. Welcome to Nan Resort. May I help you Sir and Madam?" sapa resepsionis tersebut.
"Good afternoon. I want to take the room keys for Geraldo Marvellino's order" jawab Gerald.
"Oke. Please wait a moment" ujar resepsionis tersebut lalu mengotak-atik komputernya. Tak lama kemudian resepsionis tersebut memberikan beberapa buah kunci pada Gerald.
"This is your room keys Sir"
"Thank you" ucap Gerald.
"You're welcome and hope you are comfortable" jawab resepsionis tersebut.
"Ini kunci kamar kalian" ujar Gerald memberikan kunci kamar pada bodyguard mereka.
Setelah itu Gerald dan Keyla masuk ke dalam kamar mereka. Keyla menjatuhkan tubuhnya ke ranjang.
"Ah nyamannya" ujarnya. Ia langsung tidur setelah itu.
Gerald menggeleng pelan melihatnya. Ia maklum, pasti istrinya itu kelelahan setelah perjalanan mereka. Ia sendiri pun memutuskan untuk membersihkan diri, sepertinya berendam sangat segar sekarang.
**
Keyla terbangun pukul setengah tujuh malam waktu setempat. Ia mendudukkan dirinya dan mengedarkan pandangannya. Tak ada Gerald di kamar. Ke mana pria itu? pikirnya. Karena merasa badannya sedikit lengket, ia memutuskan untuk mandi.
Setelah selesai mandi, Keyla membereskan bajunya dan baju Gerald ke lemari yang ada di kamar itu.
"Loe udah bangun" ujar Gerald yang baru masuk ke kamar.
Keyla menoleh dan menatap Gerald. "Udah dari tadi. Loe dari mana?" tanyanya seraya meletakkan koper mereka di dekat lemari karena sudah selesai.
"Gue habis terima telepon dari klien. Kita makan malam dulu ayo" ajak Gerald yang diangguki Keyla.
"Loe mau pesan apa?" tanya Gerald saat mereka sudah berada di restoran resort tersebut.
"Emm menu spesial di sini aja deh, sama minumnya ice greentea" jawab Keyla. Gerald mengangguk dan memanggil salah satu pelayan.
"We ordered a special menu at here and each of the two parts"
"Oke. Wait a moment please"
Lima belas menit kemudian pesanan mereka datang.
"Thank you" ucap Gerald dan Keyla pada pelayan bersamaan. Mereka berpandangan satu sama lain sampai jawaban dari pelayan tersebut mengalihkan perhatian mereka.
"You're welcome Sir and Madam. Please enjoy it"
Mereka makan dalam diam. Suasana menjadi canggung setelah kejadian tadi.
**
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lover's Secret (Completed)
Storie d'amoreKisah tentang seorang mahasiswi yang sedang menempuh semester enam di Universitas Albercio, kampus bergengsi untuk kaum borjuis dan berintelek tinggi. Seorang gadis yang memiliki wajah bak bidadari, sangat menawan dan cantik. Namun berbanding terbal...