Part 28

19.6K 633 2
                                    

**

Gerald melepas pelukannya lalu menatap Keyla dalam. Ia menatap bibir Keyla lalu mulai mendekatkan wajahnya. Hingga hidung mereka saling menempel, lalu dekat semakin dekat dan....

"Aduh mata gue tercemar" celetuk seseorang yang tiba-tiba masuk ke dalam ruang rawat Keyla. Gerald dan Keyla pun gelagapan salah tingkah.

"Loe itu bisa nggak sih kalau mau masuk ketuk pintu dulu! Kebiasaan" sungut Keyla pada orang itu.

"Asal loe tahu aja, gue udah ketuk itu pintu sampai tangan gue pegel, kalian aja yang nggak dengar" jawab orang tersebut seraya melangkah mendekati ranjang Keyla.

"Ck nih, karena gue adik yang perhatian gue belain ke sini buat jenguk loe. Dan sekarang gue dua ratus persen yakin kalau loe udah sembuh melihat sifat asli loe udah balik" ujar orang itu lagi yang tak lain adalah Evan.

Gerald yang melihat perdebatan kakak beradik tersebut memilih diam, tak ingin berkomentar.

"Senang kan loe gue nggak ada di rumah" ujar Keyla sinis pada adiknya.

"Wihhh gue kayak dapat durian runtuh tahu nggak kak. Suasana rumah kalau nggak ada loe itu aman, nyaman dan damai" jawab Evan lebay.

"Cihh, di sini juga nggak ada yang mengharapkan kedatangan loe. Pergi sana!!" usir Keyla sadis.

"Ck setan loe kak. Udah capek-capek gue ke sini, bukannya disambut dengan baik malah diusir. Fine!! Gue pulang sekarang" jawab Evan dengan cemberut lalu melangkah keluar. Seakan teringat sesuatu, Evan berhenti sebentar sebelum benar-benar keluar.

"Oh ya lupa. Kalau mau ngelanjutin kegiatan kalian tadi silahkan" ujar Evan dengan cengiran menyebalkannya lalu segera keluar sebelum dilempari guci oleh kakaknya.

"Dasar setan kecil! Berani loe sama gue. Gue bejek-bejek loe nanti!" umpat Keyla kesal.

"Udahlah Key. Kalian ini sehari aja nggak beratem bisa nggak sih" akhirnya Gerald membuka suaranya kembali setelah adik iparnya pergi. Sedangkan Keyla hanya diam tak menjawab ucapan Gerald.

"Sebaiknya kamu istirahat sekarang, udah malam Key" ujar Gerald seraya membenarkan selimut Keyla. Dan Keyla pun menurutinya, gadis itu mulai memejamkan matanya. Sedangkan Gerald masih dengan setia menjaga istrinya itu.

**

Pagi hari di Hari Minggu, Keyla masih di rawat di rumah sakit. Seminggu pasca sadarnya dari koma, ia mulai bosan berada di sini. Kondisinya pun sekarang sudah mulai membaik, ia juga sudah bisa berjalan walaupun masih harus pelan-pelan dan didampingi.

"Sarapan dulu Key" ujar Gerald seraya mengambil makanan yang ada di troli untuk Keyla. Keyla memakan sarapannya sampai habis yang di suapi oleh Gerald.

"Sekarang minum obatnya" ujar Gerald seraya mengangsur beberapa butir obat. Keyla menerimanya dan menelannya dengan air mineral.

"Mau jalan-jalan atau di sini aja?" Tanya Gerald setelah Keyla selesai dengan sarapannya.

"Di sini aja" jawab Keyla singkat.

"Yakin di sini. Nggak bosen kamu?"

"Iya suamiku" Jawab Keyla gemas. Gerald yang mendengar Keyla memanggilnya seperti itu tersenyum senang.

"Ya udah kalau gitu, aku tinggal kerjain beberapa laporanku dulu ya" ujar Gerald seraya mengelus puncak kepala istrinya lalu duduk di sofa yang ada di sudut ruangan dengan setumpuk berkas di sampingnya. Banyak laporan yang harus di tanda tanganinya saat ia cuti menjaga Keyla.

Tokk Tokk Tokk

Suara ketukan pintu terdengar mengalihkan perhatian Keyla, ia memandang pintu itu yang tak lama kemudian muncul lah Ara.

"Good morning every badehhhh" teriaknya melengking membuat sepasang suami istri itu kaget.

"Ck, nilai Bahasa Inggris loe berapa sih? Ngomong 'Every body' aja nggak bisa" dumel Keyla kesal.

"Ya ampun Key gue nggak nyangka kalau loe bisa sakit kayak gini" ujar Ara lebay setelah mendekat ke ranjang Keyla.

"Emangnya gue apaan nggak bisa sakit" sahut Keyla acuh.

"Loe kan setan Key. Mana bisa sakit" jawab Ara dengan polosnya. Gerald yang mendengar itu menahan tawanya. Sedangkan Keyla mulai menatap tajam sahabat satu-satunya itu.

"Eh maksud gue, loe kan anaknya jarang sakit Key, makanya gue heran loe sakit kayak gini" ujar Ara dengan cengirannya. "Ehmm ini gue bawain makanan kesukaan loe. Kebab depan kampus" ujarnya seraya meletakkan kresek yang di bawanya ke meja samping ranjang.

"Loe kapan pulangnya Key? Bentar lagi kuliah masuk, gue bakalan kesepian kalau nggak ada loe" ujar Ara setelah keadaan kembali normal.

"Lebay loe" sahut Keyla.

"Beneran kali Key, gue bakalan kesepian nanti"

"Gue nggak tahu kapan baliknya, tapi yang jelas gue udah baikan sekarang"

Mereka melanjutkan kegiatan dengan obrolan-obrolan. Dan tak terasa sekarang sudah jam sebelas siang.

"Eh udah siang banget. Key gue balik ya. Gue ada janji sama Mama gue" pamit Ara.

"Mama atau 'mama'" ujar Keyla skeptis.

"Beneran Mama gue Key" ujar Ara meyakinkan. "Gue pamit ya. Kak Gerald gue pulang duluan ya" pamitnya pada Gerald.

"Iya hati-hati di jalan" balas Gerald.

Setelah kepergian Ara, suasana di ruangan ini kembali hening.

Ceklek

Pintu ruang rawat Keyla terbuka lalu masuklah seorang dokter yang menangani Keyla.

"Selamat siang Tuan dan Nyonya Marvellino" sapanya pada sepasang suami istri tersebut.

"Selamat siang dokter" balas mereka bersamaan.

"Saya akan memeriksa keadaan anda dulu nyonya" ujarnya pada Keyla. Keyla mengangguk mengiyakan.

"Sudah lebih baik dari hari kemarin. Lukanya juga sudah mulai kering. Kemungkinan besar nyonya dapat pulang besok pagi" ujar dokter tersebut setelah memeriksa Keyla.

"Beneran dok?" tanya Keyla antusias.

"Iya, anda sudah dapat pulang, tapi masih harus rawat jalan setelah seminggu keluar dari rumah sakit ini"

Keyla tersenyum pada Gerald yang saat ini juga tengah tersenyum kepadanya.

"Ya sudah kalau begitu saya permisi dulu"

"Iya terima kasih dokter" ujar Gerald.

"Gue nggak sabar ingin cepat-cepat balik ke rumah" Ujar Keyla yang tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya.

"Senangnya, meskipun kamu boleh pulang, tapi kamu harus ingat lukamu belum benar-benar sembuh total. Jadi harus hati-hati" pesan Gerald seraya mengelus rambut Keyla.

"Ayay Captain" sahut Keyla seraya hormat pada Gerald, hal itu membuat Gerald gemas dengan tingkah kekanakan istrinya itu.

"Duh gemes. Istri siapa sih ini" ujar Gerald seraya memencet hidung mancung Keyla.

"All!!" ucap Keyla sumbang karena hidungnya di pencet.

Gerald melepasnya lalu memeluk Keyla erat, yang dibalas tak kalah erat oleh gadis itu.

"Aku mencintaimu istriku"

"Aku juga mencintaimu suamiku"

Lalu mereka tertawa bersama.

**

My Lover's Secret (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang