**
Delapan bulan berlalu Keyla disibukkan dengan bimbingan dosen dan tugas skripsinya. Hingga akhirnya sekarang ia akan ujian sidang. Ujian yang akan menentukan kelulusannya.
"Semangat!! Semoga sukses sidangnya" ujar Gerald saat mereka telah sampai di depan gerbang kampus Keyla.
Keyla tersenyum "Makasih Al"
"Key tunggu" ujar Gerald seraya memegang lengan Keyla saat gadis itu akan turun.
Cup
Keyla mematung lalu mengerjapkan matanya saat Gerald mengecup bibirnya.
"Biar tambah semangat" ujar Gerald lalu mengusap lembut puncak kepala istrinya. "Udah buruan sana. Nanti telat"
"Ehmm ya. Aku turun dulu"
"Menggemaskan" gumam Gerald setelah Keyla turun dari mobil. Setelah itu ia menjalankan mobilnya menuju kantor.
**
"Duh Key, gue grogi nih" desah Ara yang duduk di bangku koridor menunggu giliran.
"Tenang aja loe pasti bisa" ujar Keyla.
"Gue bukan loe Key, yang cerdasnya nggak ketulungan. Kalau gue gagal di sidang ini ..... huaaaaa gue nggak lulus" jerit Ara frustasi.
"Ck nggak usah lebay deh. Kalau loe kayak gini malah bikin loe tambah stress nantinya. Udah tenang aja, penting loe fokus sama ujian loe ini. Jangan negatif thinking dulu. Gue yakin kita pasti lulus" ujar Keyla menyemangati sahabatnya.
"Makasih Keyla. Loe emang the best" ujar Ara seraya memeluk Keyla erat.
"Keyla Claresta" panggil dosen penguji dari dalam pertanda giliran Keyla.
"Semangat Key" ujar Ara.
Keyla mengangguk lalu menghembuskan napasnya. Ia masuk ke dalam dan mulai mempresentasikan skripsinya.
**
Satu jam berlalu, Ara menunggu Keyla dengan cemas. Hingga beberapa menit kemudian pintu ruang ujian terbuka dari dalam dan keluarlah Keyla dengan wajah yang entahlah.
"Key gimana? Gimana? Loe luluskan?" tanya Ara penasaran.
"Sorry Ra" ujar Keyla tak semangat. Ara menepuk pundak sahabatnya itu, memberikan motivasi untuk berusaha lagi.
"SORRY GUE LULUS!!!!" teriak Keyla dengan senyumnya.
"Hah beneran?? Loe ngerjain gue ya?"
"Hahahaha seharusnya tadi gue rekam muka loe. Sumpah ngenes banget" ujar Keyla di tengah tawanya. Ia senang sekali berhasil mengerjai Ara.
"DASAR SETAANNNNN!!!"
"HAHAHAHA" tawa Keyla bertambah keras melihat Ara kesal. "Oke-oke, huffft, sorry. Habisnya loe sih mukanya tegang banget. Senyum dong" ujar Keyla setelah meredakan tawanya.
"Dasar! Oke deh maaf diterima"
Kemudian terdengar nama Ara di panggil dari dalam menandakan gilirannya.
"Semangat Ra. Loe pasti bisa" ujar Keyla menyemangati.
"Iya, gue masuk dulu ya key"
Keyla mengangguk lalu menunggu sahabatnya itu seraya berdoa. Agar mereka sama-sama lulus semester ini.
Setelah satu setengah jam menunggu, akhirnya Ara keluar dari ruangan dengan wajah penuh air mata.
"Ra"
Ara langsung memeluk Keyla erat.
"Key"
"Ra, gimana?"
"Gue ... Gue lulus Key. Gue senang banget sampai nangis kayak gini"
Keyla tersenyum. "Iya gue juga senang. Kita lulus bareng-bareng"
Ara melepas pelukannya lalu menatap Keyla tersenyum.
"Kita lulus Key!! Kita lulus!!" ujarnya antusias.
Sedangkan Keyla menggeleng-gelengkan kepalanya saja melihat ke antusiasan Ara. Keyla bahagia jika orang yang disayanginya juga bahagia.
**
Saat ini Keyla sedang perjalanan menuju kantor Gerald. Ia ingin makan siang bersama suaminya sekaligus memberitahu kabar bahagia ini. Keyla mengambil ponselnya yang ada di tasnya lalu menghubungi seseorang lewat video call. Setelah beberapa detik menunggu tampaklah seorang pria paruh baya di seberang sana.
"Halo Papaku yang ganteng. Tebak hari ini aku punya kejutan apa?" ujar Keyla antusias.
Mr. Alex tersenyum di seberang sana melihat kebahagiaan di wajah putrinya. "Kamu berhasil membuat kekacauan lagi" jawab Mr. Alex tak yakin.
"Ck, Papa kenapa negative thinking mulu sih sama anaknya. Kali ini aku tidak bikin ulah. Aku sedang menjadi malaikat" ujar Keyla dengan senyum manisnya.
"Sungguh? Papa tidak percaya"
"Haisshhh beneran. Hari ini aku ujian sidang skripsi. Dan aku LULUUSSSS!!" Teriak Keyla senang hingga membuat sang sopir yang mendengarnya juga ikut tersenyum senang.
Di seberang sana Mr. Alex pun juga senang mendengar penuturan putrinya. "Good!! Kamu memang kebanggaan Papa" puji Mr. Alex.
"Pasti itu" balas Keyla. Lalu mereka berdua tertawa senang.
"Ya udah Key tutup dulu video callnya. Love you Mr. Papa"
"Love you too sayang"
"Pak ke restoran favorit saya dulu ya" ujar Keyla pada sopirnya setelah mematikan sambungan video call. Keyla berniat membeli makan siang mereka di sana.
"Baik Non" jawab sopirnya.
**
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lover's Secret (Completed)
RomanceKisah tentang seorang mahasiswi yang sedang menempuh semester enam di Universitas Albercio, kampus bergengsi untuk kaum borjuis dan berintelek tinggi. Seorang gadis yang memiliki wajah bak bidadari, sangat menawan dan cantik. Namun berbanding terbal...