Part 43

15.8K 496 2
                                    

**

Hari demi hari. Bulan demi bulan berjalan. Kini kandungan Keyla menginjak usia sembilan bulan, tinggal menghitung hari menanti kelahiran buah hatinya. Sampai saat ini ia belum mengetahui jenis kelamin anaknya, ia memang sengaja melakukan itu agar menjadi kejutan saat melahirkan nanti. Namun feeling nya mengatakan kalau anaknya seorang jagoan, entah itu benar atau tidak, tapi bukankah feeling seorang ibu biasanya selalu tepat. Kita lihat saja nanti.

"Key lihat deh! Sumpah ini lucu banget. Cocok kalau nanti dipakai sama ponakan gue" ujar Ara saat menunjukkan satu set baju bayi lorek warna abu-abu putih dengan topi panda yang menggemaskan. Saat ini Keyla dan Ara sedang membeli perlengkapan bayi Keyla. Ara, Dani, dan Evan baru saja datang ke Jerman kemarin malam dan paginya Ara mengajak Keyla untuk berbelanja. Sungguh apakah gadis itu tidak lelah. Mungkin karena rasa antusiasnya menyambut kelahiran keponakannya itu membuat gadis itu kehilangan rasa lelahnya.

"Emang loe yakin banget kalau anak gue nanti cowok, sampai milih baju warna abu-abu gitu"

"Ini feeling seorang gadis. Lihat aja pasti nanti tebakan gue benar. Udah gue ambil yang ini" ujar Ara seraya memasukkan baju yang ia pilih tadi ke dalam troli. Keyla hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah sahabatnya itu. Kemudian mereka melanjutkan mencari perlengkapan lainnya.

**

"Akhirnya sampai rumah juga" desah Ara lega saat sudah sampai di mansion. Gadis itu langsung mendudukkan dirinya di sofa ruang tamu.

"Busyett dah kak. Loe beli perlengkapan bayi atau mau buka toko di sini. Banyak amat belanjaannya" oceh Evan yang melihat hasil belanjaan dua gadis itu.

"Tuh ulah si Ara" dengus Keyla seraya membelai lembut perut buncitnya.

"Lagian anaknya Keyla bukan manekin yang harus gonta-ganti baju segitu banyaknya" timpal Dani.

"Ah berisik loe semua. Udah deh percaya aja sama gue. Lihat aja semua baju itu bakalan berguna suatu saat nanti"

"Semerdeka loe aja deh kak" sahut Evan.

"Gue ke kamar dulu ya, mau mandi" pamit Keyla lalu pergi ke kamarnya. Seharian penuh ia belanja perlengkapan bayinya, dan sekarang ia merasa lelah sekali. Mungkin berendam sebentar bisa mengurangi lelahnya.

**

Suasana makan malam di meja makan saat ini ramai sekali. Ramai oleh celotehan absurd Ara yang membuat semua orang yang ada di situ tertawa geli.

"Berapa lama kalian akan tinggal di Jerman?" tanya Mr. Alex di sela-sela obrolan mereka.

"Evan sekitaran satu bulanan Pa. Soalnya Evan udah daftar SMA di Jakarta, jadi harus masuk bulan depan" jawab Evan.

"Kalau Ara bakalan agak lama tinggal di sini Om. Ara mau nemenin Keyla lahiran nanti" jawab Ara.

"Lalu kamu Dani?" tanya Mr Alex pada Dani.

"Kalau Dani mungkin habis Keyla lahiran akan balik ke Jakarta. Soalnya kerjaan Dani nggak bisa ditinggal lebih lama lagi Om" jawab Dani.

"Om senang Keyla banyak yang nemenin di sini. Buat senyaman mungkin selama kalian di sini, anggap saja rumah sendiri"

"Iya Om, makasih" sahut mereka bertiga kompak.

"Key, apa udah ada tanda-tanda?" Mr Alex beralih bertanya pada putrinya.

"Belum Pa. Key belum ngerasain apapun. Tapi kata dokter Merry, HPL nya kemungkinan minggu depan" jawab Keyla.

"Kamu harus selalu bilang ke kita semua kalau ada apa-apa ya?"

My Lover's Secret (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang