Part 53

17.5K 473 0
                                    

**

"Bagaimana perkembangannya?" tanya Brian pada tangan kanannya.

"Semua skandal yang kita rencanakan untuk menghancurkan Marvell Group berjalan sempurna Pak. Para pemegang saham mulai khawatir akan kondisi perusahaan tersebut. Mereka mulai berencana untuk menjual saham-sahamnya" jelas tangan kanannya.

"Good job!! Dengan begitu kita bisa mengakuisisinya dalam waktu dekat" sahut Brian dengan senyum culasnya.

"Lanjutkan rencana kita. Buat Nyonya Marvellino terdesak dan menyetujui Marvell Group untuk diakuisisi"

"Baik Pak"

Setelah itu tangan kanannya keluar dari ruang kerjanya.

"Sebentar lagi. Dalam waktu dekat kamu akan hancur Geraldo. Semua akan menjadi milikku" desis Brian.

**

Di sisi lain ada seorang pria yang menguping pembicaraan Brian dan tangan kanannya tadi. Pria itu mengambil ponselnya lalu menelepon seseorang.

"Mereka berencana mengakuisisi Marvell Group Tuan. Dan juga akan menekan Nyonya Keyla agar menyetujui akuisisinya"

"Bedebah sialan!!" umpat seseorang di seberang telepon. "Oke. Lanjutkan pengintaiannya. Laporkan apapun yang terjadi!!"

"Baik Tuan"

**

"Gimana Kak?" tanya Gerald pada Rion yang sudah selesai bertelepon.

"Mereka berencana mengakuisisi Marvell Group dan bakalan nekan Keyla buat menyetujui akuisisi itu" jawab Rion.

"Berengsek!!!" umpat Keyla kesal mendengar hal tersebut. Saat ini mereka bertiga sedang berada di apartemen milik Gerald yang berada di Berlin.

"Lalu apa yang harus kita lakukan?" tanya Gerald lagi.

"Ikuti saja alur yang mereka buat" jawab Rion.

"Maksud kakak?" tanya Keyla.

Rion tidak menjawab Keyla namun malah menatap Gerald dengan pandangan misterius. Lalu tak lama Gerald menganggukkan kepala seakan mengerti apa yang di pikirkan Rion.

**

"Ada apa kamu menyuruh saya datang ke kantor?" tanya Keyla pada Reihan, asisten pribadi Gerald.

"Begini Nyonya Marvellino. Selama setahun terakhir ini, setelah kematian Pak Gerald. Kondisi perusahaan semakin mundur Nyonya. Karena skandal para manajer yang melakukan korupsi, para investor pesimis dan berniat akan menjual saham mereka. Dan jika itu terjadi maka perusahaan ini akan collaps Nyonya"

"Lalu apa yang harus kita lakukan sekarang. Kita tidak mungkin menutup perusahaan yang sudah di bangun suami saya. Ini adalah amanat dari suami saya untuk mengelola dan memajukan perusahaan ini. Bagaimana saya bisa menutup perusahaan ini" keluh Keyla.

"Kemarin lusa tangan kanan CEO Raveno Group menemui saya Nyonya. Beliau mengajukan surat akuisisi terhadap Marvellino Group. Dan saran saya lebih baik perusahaan ini di akuisisi Nyonya dari pada harus ditutup karena collaps. Setidaknya dengan diakuisisinya perusahaan ini, maka kelangsungan perusahaan ini masih terjamin walaupun kepemilikan perusahaan ini sudah pindah tangan" saran Reihan.

"Raveno Group?" Keyla mengernyit bingung.

"Benar Nyonya. CEO perusahaan tersebut dulunya teman Tuan Gerald waktu di SHS"

"Ini keputusan yang sulit untuk saya" gumam Keyla.

"Saya tahu ini sulit Nyonya. Tapi kita tidak punya pilihan lain. Ribuan karyawan bergantung dengan perusahaan ini, lalu apa yang akan terjadi jika kita menutup perusahaan ini. Jika di akuisisi setidaknya mereka masih dapat bekerja di sini Nyonya" bujuk Reihan lagi.

"Saya akan pikirkan ini dulu Reihan. Ini benar-benar sulit untuk saya. Mungkin besok atau lusa saya akan kabari kamu lagi" putus Keyla final.

"Baik kalau begitu Nyonya. Saya tidak bisa memaksa, namun tawaran ini perlu di pertimbangkan lagi Nyonya. Saya harap anda dapat memikirkan ini baik-baik. Kalau begitu saya permisi dulu Nyonya. Selamat Siang" pamit Reihan.

"Ya, selamat siang"

Keyla menatap kepergian Reihan dengan pandangan tajam.

**

"Sungguh licik" desis Gerald seraya mengepalkan tengannya. Gerald dan Rion mendengar semua percakapan Keyla dan Reihan melalui alat penyadap yang dibawa Keyla.

Gerald tidak begitu terkejut saat melihat asisten pribadinya berkhianat kepadanya. Karena dari dulu ia sudah merasakan sesuatu yang mengganjal dengan pria itu. Hatinya tak bisa percaya dengan Reihan dari dulu.

"Rencana pertama sukses. Kita akan jalankan rencana kedua" ujar Rion yang diangguki Gerald.

**

"Bagaimana jika nanti kita kalah Al?" tanya Keyla pada Gerald saat berada di balkon kamar, dengan Gerald yang memeluk Keyla dari belakang, menatap keindahan bintang-bintang yang bertaburan di atas langit.

"Semua akan baik-baik saja. Jangan khawatir. Yang terpenting itu keselamatan kamu dan Darrell. Aku nggak ingin kalian kenapa-napa"

"Lalu kamu?" sahut Keyla. "Aku juga nggak mau kehilangan kamu dan Kak Rion untuk yang kedua kalinya Al"

Gerald semakin mengeratkan pelukannya. "Hanya Tuhan yang dapat memisahkan kita" gumam Gerald.

"Udah malam. Lebih baik kita tidur. Karena besok kita sudah harus berangkat ke Jakarta" ujar Gerald menghentikan topik pembicaraan.

Keyla mengangguk dan mulai masuk ke dalam kamar, merebahkan tubuhnya ke ranjang yang di ikuti oleh Gerald.

**

"Jika nanti Papa mencariku, bilang saja aku ke Indonesia karena ada urusan penting. Aku juga akan membawa Darrell dan Willy bersamaku" pesan Keyla pada para maidnya.

"Baik Nona. Hati-hati di jalan"

"Ayo berangkat sekarang" ajak Keyla Gerald.

"Ayo"

**

Setengah jam perjalanan mereka telah sampai di landasan pribadi milik keluarga Albercio. Dan saat ini Keyla maupun Gerald sudah masuk ke dalam jet pribadi.

"Kenapa Kak Rion nggak ikut kita?"

"Akan bahaya jika para musuh melihatnya. Bahkan aku sendiri pun harus memakai masker agar tidak ada yang tahu kalau aku Gerald" jelas Gerald.

Keyla hanya menghembuskan napasnya pelan. Ia melihat Darrell yang sudah tertidur dalam dekapannya.

Semunya akan dimulai dari sekarang. Batin Keyla.

**

My Lover's Secret (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang