**
"Apa tujuan loe datang ke sini?" tanya Gerald lagi pada sosok yang duduk di seberangnya.
"Kan gue udah bilang kalau gue ingin mengunjungi teman lama gue" sahut orang itu santai.
"Nggak usah basa-basi. Gue nggak punya banyak waktu buat ngeladenin loe" ujar Gerald memandang tajam Brian.
Brian tersenyum miring "Masih sama aja seperti dulu. To the point" ujarnya. "Oke karena loe orang yang sibuk, gue langsung aja"
Gerald masih menatap tajam Brian dalam diam.
"Ini tentang kejadian sepuluh tahun yang lalu. Menurut loe bagaimana reaksi Keyla, kalau tahu loe ada di sana waktu kejadian itu?" tanya Brian seraya tersenyum miring.
"Loe nggak usah macam-macam Brian!"
"Gue nggak macam-macam. Apa yang gue omongin itu fakta kan. Apa yang akan Keyla lakuin kalau tahu loe yang mengacungkan pistol pada Mamanya waktu itu" ujar Brian membuat emosi Gerald memuncak.
Gerald langsung menghampiri Brian dan mencengkeram kerah kemeja pria itu lalu memojokkannya ke tembok.
"Loe nggak tahu apa-apa tentang kejadian waktu itu. Jadi jangan menuduh sembarangan tanpa bukti yang kuat" desis Gerald.
Brian menatap Gerald lalu tersenyum miring, tak gentar dengan ancaman pria itu.
"Gue nggak menuduh, tapi gue lihat dengan mata kepala gue sendiri kalau loe yang udah bunuh Mamanya Keyla"
Brukkk
Gerald dan Brian menoleh saat mendengar suara benda terjatuh.
"Key"
**
Flashback On
"Ini kan" gumam Keyla memandang benda itu terkejut.
Keyla langsung mengingat kejadian sepuluh tahun yang lalu, di mana ia dan mamanya diserang setelah pulang dari taman bermain waktu itu. Kejadiannya begitu cepat, di saat sedang perjalanan pulang mobil mereka di hadang oleh beberapa preman dan langsung menembaki bodyguard dan supirnya. Ia dan mamanya yang ketakutan waktu itu langsung melarikan diri, namun baru beberapa meter preman itu mengejar dan menangkap mereka.
"Mama!!" teriak Keyla ketakutan saat para preman itu berhasil menangkapnya.
"Tolong lepaskan kami. Kalau kalian ingin uang silahkan ambil tas saya yang ada di mobil. Tapi tolong lepaskan saya dan anak saya" ujar mamanya waktu itu.
"Kami tidak butuh uangmu. Tapi kami butuh nyawamu" jawab ketua preman itu lalu mulai mengacungkan pistolnya pada Mama Keyla.
Dorrrr
"MAMA!!!!" teriak Keyla saat melihat Mamanya di tembak tepat di hadapannya.
Lalu tiba-tiba ada sekelompok orang yang mulai menembaki preman itu. Hingga preman yang masih memegangi Keyla, melempar Keyla ke sembarang arah lalu mulai melawan sekelompok orang tadi. Keyla yang di lempar tadi terjatuh di tanah dan kepalanya terantuk batu membuat ia pingsan. Namun sebelum ia kehilangan kesadaran sepenuhnya, ia sempat melihat seorang pria yang memakai sebuah gelang simbol sedang mengacungkan pistol pada Mamanya yang sudah tergeletak di depannya namun masih bernapas tersengal-sengal.
"Ma-ma" gumamnya lemah.
Dorrr
Bersamaan dengan bunyi pistol itu kesadaran Keyla hilang.
**
"Gue lihat ada orang di dekat nyokap loe saat beliau di tembak waktu itu. Dan orang itu memiliki gelang simbol ini. Dia juga memegang pistol dan sebuah belati saat itu"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lover's Secret (Completed)
RomansaKisah tentang seorang mahasiswi yang sedang menempuh semester enam di Universitas Albercio, kampus bergengsi untuk kaum borjuis dan berintelek tinggi. Seorang gadis yang memiliki wajah bak bidadari, sangat menawan dan cantik. Namun berbanding terbal...