**
Hari demi hari Keyla menikmati momennya sebagai seorang ibu. Hingga selama dua bulan ini Darrell tumbuh menjadi anak yang menggemaskan, ia bahkan memiliki pipi yang gembul.
"Key Papa mau bicara hal yang penting sama kamu" ujar Mr. Alex saat mereka berdua dengan Darrell sarapan di meja makan.
"Mau bicara apa Pa?" sahut Keyla.
"Papa akan ke Perancis selama tiga bulan untuk perjalanan bisnis. Dan Papa berniat untuk menyewa bodyguard pribadi baru untuk kamu selama Papa tidak di sini" ujar Mr Alex.
"Pa, tolong jangan mulai lagi" desah Keyla sebal.
"Ini demi keselamatan kamu dan Darrell Key"
"Apa kurang banyak bodyguard yang ngintilin aku selama ini? Dan sekarang mau ditambah lagi!? Pa aku bukan tahanan, aku juga butuh kebebasan" omel Keyla.
"Papa nggak menerima penolakan Key" ujar Mr Alex tak mau dibantah. "Papa sudah selesai. Papa ke kantor dulu" pamit Mr. Alex lalu mencium kening putrinya dan pergi.
Keyla menghela napasnya lelah. Sungguh ia merasa tidak bebas lagi semenjak di ikuti oleh bodyguard-bodyguard itu.
Dering ponsel mengalihkan perhatian Keyla dari kekesalannya. Ia mengernyitkan keningnya bingung setelah melihat siapa yang menelponnya.
"Halo"
"Selamat pagi Mrs. Marvellino. Maaf mengganggu anda saat ini. Tapi bisakah hari ini anda datang ke kantor cabang yang ada di sini. Ada sedikit kendala yang harus Mrs. handle langsung" jawab seseorang di seberang sana yang tak lain adalah direktur dari perusahaan cabang milik Gerald yang ada di Berlin.
"Oke nanti saya akan ke kantor"
"Terima kasih Mrs. Selamat pagi"
"Iya selamat pagi"
Keyla termenung, ia memikirkan masalah apa yang terjadi di perusahaan Gerald. Semoga tidak berbahaya. Doanya dalam hati.
"Leah tolong hari ini jaga Darrell dulu ya. Saya ada urusan di kantor. Mungkin tidak sampai sore saya sudah pulang" ujar Keyla pada maid di mansion ini yang merangkap sebagai babysitter Darrell.
"Baik Miss"
"Sayang kamu di rumah sama Aunty Leah dulu ya. Mama mau ke kantor Papa dulu hari ini. Mama janji nggak akan lama" ujarnya pada putranya. Seakan mengerti apa yang diucapkan Mamanya, Darrell tersenyum membalas ucapan Keyla.
"Oke pinter anak Mama. Jangan nakal ya sayang. Mama pergi dulu"
Setelah itu Keyla mulai bersiap-siap untuk ke kantor. Ia berangkat dengan diantar oleh supir dan bodyguard nya.
**
"Jadi apa masalahnya Teo?" tanya Keyla saat berada di ruangan Gerald.
"Begini Mrs, kondisi keuangan di perusahaan ini selama setahun terakhir mengalami penurunan. Bahkan hal itu mengakibatkan beberapa investor menarik sahamnya. Selain karena penurunan kondisi keuangan, meninggalnya Mr. Gerald juga menjadi penyebab invertor menarik sahamnya. Mereka takut perusahaan ini tidak akan sepesat saat Mr. Gerald yang memimpin. Jika hal ini terus berlanjut saya khawatir perusahaan kita akan colaps" ujar Teo membuat Keyla sedikit khawatir. Bukan hanya cabang di Berlin saja yang mengalami penurunan, bahkan kemarin ia mendapat laporan dari Jessica bahwa perusahaan pusat yang ada di Jakarta pun juga mengalami penurunan.
"Tidak mungkin hal ini terjadi tanpa sebab. Teo kamu selidiki semua penyebab penurunan keuangan perusahaan. Laporkan ke saya sedetail-detailnya. Saya akan mencoba mencari solusi ke depannya" putus Keyla akhirnya.
"Baik Mrs, Saya akan selidiki kasus ini. kalau begitu saya permisi dulu" pamit Teo.
Sepeninggalan Teo tadi, Keyla termenung. Ia memikirkan beberapa penyebab perusahaan ini mundur.
Keyla tersenyum sinis "Ternyata perusahaan ini ada hama yang harus di basmi. Tunggu tikus-tikus sialan, gue bakalan bunuh loe kalau ketangkap" desisnya tajam memikirkan beberapa penyebab perusahaannya mengalami kemunduran.
**
Tokk Tokkk Tokkk
Keyla mengetuk pintu ruangan direktur keuangan lalu setelah itu ia masuk ke dalam.
"Mrs. Marvellino" sapa sang pemilik ruangan sedikit terkejut melihat kedatangan istri Alm pemilik perusahaan ini. "Selamat pagi Mrs. Silahkan duduk" ujarnya pada Keyla.
"Terima kasih" sahut Keyla lalu duduk di sofa yang ada di sudut ruangan.
"Ada perlu apa anda kemari Mrs?" tanya direktur keuangan yang bernama Evelyn.
"Aku mau minta laporan keuangan tahunan selama tiga tahun terakhir ini"
"Ohh baik Mrs, saya akan ambilkan dulu berkasnya" ujar Evelyn lalu pergi ke arah lemari berkasnya. Tak lama kemudian ia sudah duduk di hadapan Keyla dengan setumpuk berkas yang ia letakkan di meja.
"Ini Mrs. Tapi ini sangat banyak. Apa anda tidak kerepotan?" tanya Evelyn ragu.
"Aku akan ambil laporan yang tahun ini dulu. Untuk tahun yang lain kamu taruh di ruangan saya nanti"
"Baik Mrs"
"Oke kalau gitu saya keluar dulu"
"Silahkan Mrs" ujar Evelyn seraya mengantar Keyla keluar dari ruangannya.
**
Setelah keluar dari ruangan Evelyn, Keyla kembali ke ruangannya untuk mempelajari laporan keuangan itu. Namun saat ia masuk ke ruangannya, ia dikejutkan oleh kedatangan seseorang.
"Mr. Paul" ujar Keyla.
"Selamat pagi Miss Keyla. Maaf saya mengejutkan anda" ujar orang tersebut yang tak lain adalah asisten pribadi Papanya.
"No Problem. Ada keperluan apa anda menemui saya Mr?" tanya Keyla.
"Saya ke sini untuk mengantarkan seseorang" ujar Mr Paul.
"Seseorang? Siapa Mr?" tanya Keyla penasaran.
"Sebentar Miss, saya panggilkan dulu" Jawab Mr. Paul. "Masuk!" ujarnya pada seseorang.
Setelah itu masuklah seseorang ke dalam ruangan Keyla. Keyla pun berbalik badan untuk melihat siapa orang itu.
Braakkkk
Laporan yang di bawa Keyla jatuh saat melihat siapa orang itu.
**
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lover's Secret (Completed)
RomanceKisah tentang seorang mahasiswi yang sedang menempuh semester enam di Universitas Albercio, kampus bergengsi untuk kaum borjuis dan berintelek tinggi. Seorang gadis yang memiliki wajah bak bidadari, sangat menawan dan cantik. Namun berbanding terbal...