Part 8

26K 838 1
                                    

**

Setelah berhasil keluar dari gerombolan mahasiswi centil itu Keyla membelalakan matanya melihat ke depan. Ia melihat seorang pria berstelan kantor lengkap sedang bersandar di mobil sport warna kuningnya dengan kedua tangan yang di masukan ke dalam saku celana serta kaca mata hitam yang bertengger manis di atas hidung mancungnya. Keyla melangkah mendekati pria itu.

"Ngapain loe ke sini?" tanya Keyla ketus kepada pria itu.

"Saya di suruh Om Alex jemput kamu" jawab pria itu yang tak lain adalah Gerald.

"Tapi gue udah di jemput sama bodyguard"

"Mereka akan ngikutin kita dari belakang, jadi sebaiknya kamu masuk sekarang" ujar Gerald seraya membukakan pintu mobil untuk Keyla. Bisik-bisik para mahasiswi terdengar penasaran dengan hubungan Keyla dengan pria incaran mereka. Keyla yang mendengarnya terpaksa masuk ke dalam mobil Gerald, ia tak ingin berlama-lama menjadi pusat perhatian. Setelah menutup pintu mobil untuk Keyla, Gerald membuka pintu mobil bagian kemudi dan masuk ke dalam.

"Untuk apa Papa nyuruh loe jemput gue?"

"Karena kebetulan sebentar lagi akan memasuki jam makan siang, beliau ingin makan siang bersama. Dan juga ada hal yang ingin beliau bicarakan" jawab Gerald lalu mulai menjalankan mobilnya ke tempat mereka makan siang.

**

Setelah setengah jam di perjalanan, akhirnya mereka sampai di tempat di mana Mr. Alex mengajak ketemuan. Mereka turun dari mobil dan berjalan beriringan memasuki resto. Banyak pasang mata yang memandang kagum pada mereka. Yang laki-laki sangat tampan, sedangkan sang perempuan cantik menawan. Sungguh couple goals sekali. Namun sepasang kekasih itu tak menggubris keadaan sekitar, mereka fokus berjalan ke tempat tujuan mereka, ke tempat di mana resepsionis berada.

"Permisi. Saya mau tanya pesanan tempat atas nama Mr. Alex di mana?" tanya Gerald kepada Mbak resepsionisnya.

"Tuan Gerald?" tanya Resepsionist itu memastikan.

"Iya saya Gerald"

"Oh Silahkan. Mari saya antar"

Mereka berjalan mengikuti resepsionis itu.

"Silahkan masuk" ujar sang resepsionis seraya membukakan pintu ruang VVIP yang ada di restoran tersebut.

"Terima kasih" ucap Gerald yang dibalas senyuman oleh sang resepsionis.

"Kalian sudah datang. Ayo duduk" ujar Mr. Alex saat melihat kedatangan putri dan juga calon menantunya.

Setelah Gerald dan Keyla duduk, mereka memesan makanan. Dan setelah makanan itu di sajikan, mereka mulai makan dalam diam.

"Katanya Papa mau bahas sesuatu" ujar Keyla seraya memakan makanannya.

"Iya. Papa mau bahas tentang pernikahan kalian. Semuanya sudah Papa siapkan, nanti kalian tinggal tentuin busana pengantin sama undang teman-teman kalian. Dan Papa akan mengadakan resepsinya secara private. Papa nggak mau ambil resiko kalau musuh-musuh Papa akan mengacaukan acaranya" ujar Mr. Alex panjang kali lebar.

"Oh ya Papa berencana akan mengadakan pernikahan kalian sekitar dua minggu lagi. Bagaimana kalian setuju?" tanya Mr. Alex pada dua orang yang memandangnya dengan tatapan yang berbeda. Gerald dengan tatapan datar, sedangkan Keyla dengan tatapan tajam.

Secepat itukah? Dua minggu lagi gue akan menikah?. Batin Keyla.

"Emm Gerald terserah sama Keyla aja. Kalau Keyla setuju, Gerald juga akan setuju" jawab Gerald.

"Gimana Key kamu setuju?" tanya Papanya sekali lagi.

Setelah terdiam beberapa saat, Keyla mengangguk setuju.

"Oke kita sepakat dua minggu lagi. Dan Key, Papa sarankan kamu pesan ke butik teman Mama kamu, Tante Wilma. Dia seorang designer professional"

"Hmm Key akan coba hubungi tante Wilma nanti"

Mr. Alex tersenyum senang. Dua minggu lagi putri kecilnya akan menikah.

**

Mobil Gerald terparkir apik di halaman rumah Keyla beberapa menit yang lalu. Setelah dari restoran tadi, Mr. Alex memang menyuruh Gerald untuk mengantarkan Keyla pulang. Namun saat sampai di halaman rumahnya, Keyla masih duduk termenung di dalam mobil.

"Untuk pernikahan, gue terpaksa menerima permintaan Papa. Jadi jangan berharap lebih sama hubungan ini" ujar Keyla setelah terdiam beberapa menit.

Gerald menatap Keyla datar. "Saya tahu. Terlihat dari sikap kamu saat membahas masalah pernikahan tadi" jawab Gerald datar.

"Oke. Bagus kalau loe tau. Oh ya nggak usah formal kalau ngomong sama gue, itu bukan style gue" ujar Keyla seraya melepas seatbelt nya.

"Thanks udah nganterin gue"

Gerald memandang kepergian Keyla dalam diam. Ia menghembuskan napas lelah, lalu menghidupkan mobilnya dan menjalankannya ke kantor.

**

My Lover's Secret (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang