Jujur saja ini membuatku makin membencimu, apakah ini sikap aslimu?
Jam pelajaran sudah berakhir, Mikayla yang sendari tadi menunggu Bara menjemput di pagar sekolah..
Tidak lama kemudian dering telpon Mikayla berbunyi."Dek, kakak enggak bisa jemput lo karna ada kelas tambahan jadi lo pulang sendiri aja" ucap Bara dalam telpon.
"Iya kak" jawab Mikayla dengan lesu ia malas pulang sendiri.
Tiba-tiba Rey datang dengan mobil sport hendak menawarkan tumpangan kepada Mikayla, entah mengapa sikap Rey suka berubah.
"Mau bareng gk lo?" Tanya Rey.
Mikayla hendak memikir tetapi tangannya sudah ditarik masuk ke mobil.
"Ngapain lo narik tangan gue?" Tanya Mikayla dengan kesal.
Tidak ada jawaban dari pertanyaan Mikayla, tetapi Rey langsung melajukan mobil ia dengan kencang sontak membuat Mikayla ketakutan.
"Woy pelan-pelan kalo bawa mobil, kalo lo mau mati, mati aja sendiri sana !!! Ucap Mikayla dengan kesal.
"Udah lo diem aja gue akan bawa lo kesuatu tempat" jawab Rey sinis.
Sebenarnya tujuan Rey membawa Mikayla ingin membalas dendam karna Mikayla pernah mengancam Rey.
___________
tiba di suatu rumah tua tetapi terlihat terurus. ini malah membuat Mikayla kaget menapa Rey membawa ia kesini.
"Rey lo mau ngapain bawa gue kesini?? Tanya Mikayla dengan suara terpatah-patah.
Rey mendesus"Lo itu banyak tanya dari tadi mending sekarang lo diem" jawab Rey dengan penuh penekanan.
"Hey bro, apa kabar lo semua" sapa Rey kepada seluruh temannya.
"Heh ketua kemana aja pak ketua baru muncul sekarang dengan gadis cantik" ledek salah satu teman Rey.
Mikayla hanya bisa diam ia takut kalo Rey akan berbuat gila.
"Ini markas geng gue" ucap Rey kepada Mikayla.
"Terus tujuan lo bawa gue kesini buat apa?" Tanya Mikayla dengan frustasi.
"Hmm apa yah? Lupa gue" ledek Rey sambil tertawa sinis.
"Gue mau pulang" kata Mikayla
Tetapi dengan sigap tangan Mikayla di genggam Rey."Heh!! lo enggak boleh pegi sebelum lo cuci piring di dapur" ucap Rey.
"Siapa lo nyuruh gue kaya gitu" jawab Mikayla dengan tegas.
"Ok gue enggak akan nganterin lo pulang dan lo juga harus tetap di sini" ucap Rey.
Mikayla mau tidak mau harus menuruti perintah Rey.
"Tunjukin dapurnya" ucap Mikayla dengan kesal.
"Tuh di belakang" tunjuk Rey.
Mikayla langsung menuju kedapur, disana banyak sekali piring kotor ini membuat Mikayla sangat jijik. Mikayla yang sendari fokus untuk mencuci dari kejauhan ada seorang pria yang memperhatikanya.
Tidak lama kemudia pria itu menuju ke arah Mikayla."Mau di bantuin enggak?" Tanya pria tersebut.
"Boleh, eh iya btw nama lo siapa? Tanya Mikayla.
"Nama gue arjuna prayoga, panggil gue Juna " ucap Juna.
"Oke, ini tempat buat kumpul-kumpul kalian tah??" tanya Mikayla, yang sendari penasaran dengan tempat tersebut.
"Iya ini tempat buat kumpul geng garuda " jelas Juna.
"Owh, Rey itu siapa kalian?" Tanya Mikayla.
"Ketua" jawab Juna
Tidak lama kemudian Rey datang."Juna ngapain lo bantuin dia?" Tanya Rey heran biasanya Juna tidak pernah mau ikut campur urusan Rey apa lagi membantu seseorang.
"Kasihan aja Rey" ucap Juna.
"Udah selesai, sekarang anterin gue pulang!!! Ucap Mikayla dengan kesal.
"Entar.. lo harus beresin kamar gue dulu di sini baru lo gue anterin pulang" ucap Rey.
"Lo kira gue pembantu gt!!!" Jawab Mikayla.
"Ydh lo enggak boleh pulang" ancam Rey.
"Ok gue turutin mau lo, tunjukin kamarnya" ucap Mikayla.
"Eh Juna makasih udah mau bantuin" ucap Mikayla dengan senyum manisnya.
"Iya sama-sama" ucap Juna lalu pergi.
Mikayla langsung membereskan kamar Rey
Dengan cepat kamar yang tadinya berantakan sekarang sudah rapih."Woy Rey udah beres!!! Sekarang lo anterin gue pulang" ucap Mikayla.
"Ok" ucap Rey dengan senyum sinisnya.
Setelah sampai rumah Mikayla langsung menuju ke kamarnya karna sangat lelah.
Rey yang telah menghantar Mikayla pulang langsung menuju ketempat gengnya tadi..*terimakasih sudah membaca*
*jangan lupa vomment😊*
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate But Love(On going)
Teen Fiction[Belum Di Revisi Masih Banyak Typo] Dia Reyhan Putra Ferdinaz ketua geng garuda yang selalu kesal saat melihat Mikayla Putrie Safitri ketua geng dari the queen bees. Keduanya memiliki watak yang sama-sama tidak mau kalah satu sama lain, sehingga ser...